Sifat Kimiawi Sosis Tempe

commit to user 22 maka sampel sosis tempe formula 3 lebih disukai oleh konsumen dalam hal penerimaan rasanya dibandingkan dengan sampel sosis tempe formula 1 dan 2. 3. Tekstur Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penerimaan tekstur formula 1 tidak berbeda nyata dengan formula 2. Akan tetapi penerimaan tekstur sosis tempe formula 3 berbeda nyata dengan penerimaan tekstur sosis tempe dengan formulasi 1 dan 2. Jika dilihat dari nilai rerata 2,67 maka sampel sosis tempe formula 3 lebih disukai oleh konsumen dalam hal penerimaan rasanya dibandingkan dengan sampel sosis tempe formula 1 dan 2. 4. Overall Keseluruhan Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penerimaan secara keseluruhan sosis tempe formula 1 tidak berbeda nyata dengan sosis tempe formula 2 dan 3. Sedangkan sosis tempe formula 2 berbeda nyata dengan sosis tempe formula 3. Jika dilihat dari nilai rerata 2,60 maka sampel sosis tempe yang paling disukai oleh konsumen dalam hal penerimaan secara keseluruhan adalah sosis tempe formula 3.

B. Sifat Kimiawi Sosis Tempe

Sifat kimiawi dilakukan untuk mengetahui kadar proksimat sosis tempe yang meliputi kadar air, kadar abu, protein, lemak, serat kasar dan karbohidrat. Hasil pengujian sifat sensoris sosis tempe ditunjukan pada tabel 4.2. commit to user 23 Tabel 4.2 Nilai Analisis Kimia Sosis Tempe No Analisa Hasil Analisa SNI 1 Air bb 61,05 Maks 67,0 2 Abu bb 1,57 Maks 3,0 3 Protein bb 8,33 Min 13,0 4 Lemak bb 10,25 Maks 25,0 5 Serat kasar bb 3,09 - 6 Karbohidrat bb 18,80 Maks 8 Sumber : 1 Data Hasil Pengujian 2 Badan Standarisasi Nasional. 1. Kadar Air Kadar air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan penerimaan, kesegaran, dan daya tahan bahan tersebut Winarno, 1997. Kadar air yang terdapat pada suatu produk mempengaruhi kerusakan terhadap mikrobiologis, kimiawi, dan enzimatis. Rendahnya kadar air suatu bahan pangan merupakan salah satu faktor yang dapat membuat produk pangan menjadi lebih awet. Hasil analisis proksimat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kadar air pada sosis tempe telah memenuhi syarat kadar air sosis yang disyaratkat SNI yakni maksimal 67. Sedangkan kadar air sosis tempe 61,05 . 2. Kadar Abu Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96 terdiri dari organik dan air, sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Unsur mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu, karena dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik akan habis terbakar,sedangkan bahan anorganik tidak, itulah sebabnya disebut dengan abu Winarno, 1997. commit to user 24 Abu merupakan residu anorganik yang terdiri dari bermacam-macam mineral. Kadar abu yang terdapat dalam suatu produk pangan menunjukkan jumlah kandungan mineral Faridah dkk, 2006. Kadar abu sosis tempe sebesar 1,57 . Kadar abu sosis tempe ini telah memenuhi syarat kadar abu yang disyaratkan SNI yaitu maksimal 3,0. 3. Protein Beberapa sifat fungsional penting dari protein dalam makanan berhubungan dengan air dan protein. Sifat fungsional ini termasuk kelarutan, penyerapan dan pengikatan air, kekentalan, dan gelasi Hardman, 1989. Kadar protein pada sosis tempe sebesar 8,32 bb. Kadar protein sosis tempe lebih rendah dari yang disyaratkan SNI yaitu minimal 13,0, hal ini dikarenakan terjadinya denaturasi protein akibat pemanasan yang dilakukan saat pengukusan sosis tempe. 4. Lemak Penambahan lemak berpengaruh terhadap tekstur dan rasa sosis, namun juga dapat menjadi masalah dalam pengolahan, sehingga pada proses pengolahan sosis lemak harus dijaga agar tidak terjadi pemisahan. Kelembutan dan kekerasan juga dipengaruhi oleh kandungan lemak Price dkk, 1987. Kadar lemak pada sosis tempe sebesar 10,35 bb. Apabila dibandingkan dengan kadar lemak tempe 2.74 bb, kadar lemak sosis tempe mengalami banyak peningkatan yang disebabkan karena penambahan minyak goreng pada pembuatan sosis tempe. 5. Kadar Serat Kasar Istilah serat kasar crude fiber berbeda dengan serat pangan dietary fiber yang biasa digunakan dalam analisa proksimat makanan. Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia tertentu, seperti asam sulfat H2SO4 dan natrium hidroksida NaOH mendidih Fardiaz , 1989. Hasil analisa serat kasar pada sosis tempe adalah sebesar 3,09 . commit to user 25 6. Karbohidrat Karbohidrat selain sebagai sumber energi utama juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, dan tekstur Winarno, 1997. Kadar karbohidrat sosis tempe adalah 18,80 . Sumber utama kadar karbohidrat pada sosis tempe berasal dari tepung maizena dan tepung tapioka.

C. Analisis kelayakan usaha Sosis Tempe