Gula Bawang Putih Air atau Es

commit to user 11

4. Garam

Garam bisa terdapat secara alami dalam makanan atau ditambahkan dalam pengolahan dan penyajian makanan. Penggunaan garam dianjurkan tidak terlalu banyak karena akan menyebabkan terjadinya penggumpalan atau salting out dan rasa produk menjadi terlalu asin Buckle et al , 1987. Secara umum pada pembuatan sosis, jumlah garam yang ditambahkan adalam 2-3 Rust, 1987. Nilai penting dalam keberhasilan pembuatan sosis adalah kemampuan dari garam untuk melarutkan protein. Kelarutan protein ini menjalankan fungsi sebagai emulsifier di mana akan menyelubungi partikel lemak dan mengikat air serta dalam menjaga kestabilan emulsi sosis. Dalam menjalankan fungsi membantu mengikat air, garam juga membantu mempertahankan produk yang dihasilkan Kramlich, 1971.

5. Gula

Gula adalah istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit atau tebu Buckle et al, 1987. Pemberian gula akan mempengaruhi citarasa yaitu meningkatkan rasa manis, kelezatan, aroma, tekstur daging, dan mampu menetralisir garam yang berlebihan serta menambah energi. Selain itu gula memiliki daya larut yang tinggi, kemampuan mengurangi keseimbangan kelembaban relatif ERH dan mengikat air sehingga dapat berfungsi sebagai pengawet. Adanya glukosa, sukrosa, pati, dan lain-lain dapat menigkatkan citarasa pada makanan serta menimbulkan rasa khusus pada makanan Buckle et al, 1987. Gula jika dipanaskan akan bereaksi dengan asam amino sehingga terbentuk warna coklat yang membuat bahan lebih menarik Winarno, 1997. commit to user 12 Gula berfungsi untuk memodifikasi rasa dan menurunkan kadar air yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Konsentrasi gula yang tinggi dalam curring berfungsi sebagai bahan pengawet Soeparno, 1994.

6. Bawang Putih

Bawang putih berfungsi sebagai penambah aroma dan untuk meningkatkan citarasa produk yang dihasilkan. Bawang putih mengandung senyawa pembentuk aroma dan juga senyawa-senyawa berkhasiat lainnya. Bawang putih merupakan bahan alami yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan atau produk sehingga diperoleh aroma yang khas guna meningkatkan selera makan. Bau khas pada bawang putih berasal dari senyawa allisin.

7. Air atau Es

Air merupakan salah satu bahan yang umumnya ditambahkan dalam adonan sosis. Jumlah air yang ditambahkan ke dalam adonan sosis adalah 20-30 dari berat daging dan umumnya air yang ditambahkan dalam bentuk es Forrest, 1975. Penambahan air dalam bentuk es atau air es bertujuan untuk 1 melarutkan garam dan mendistribusikan secara merata ke seluruh bagian massa daging, 2 memudahkan ekstraksi protein serabut otot, 3 membantu pembentukan emulsi, 4 mempertahankan suhu daging agar tetap rendah selama penggilingan dan pembuatan adonan Kramlich, 1971. Penambahan air yang terlalu banyak akan menyebabkan tekstur sosis menjadi lunak, demikian pula sebaliknya Morisson et al, 1971. 8 . Lemak Penambahan lemak pada pembuatan sosis bertujuan untuk memperoleh produk sosis yang kompak, tekstur empuk, serta rasa dan commit to user 13 adonan yang lebih baik. Jumlah penambahan lemak dalam penambahan pembuatan sosis berkisar antara 5-25 Amano, 1965. Jumlah lemak yang ditambahkan harus seimbang dengan jumlah air dan protein. Apabila jumlah yang ditambahkan terlalu sedikit, maka akan menghasilkan sosis keras dan kering, sebaliknya apabila penambahan lemak berlebihan, maka akan menghasilkan sosis yang keriput dan lunak, karena selama pemasakan terjadi kehilangan lemak cooking loss yang tinggi sehingga sebagian lemak akan terpisah Wilson et al., 1981. Jumlah penambahan lemak dalam pembuatan sosis dibatasi untuk mempertahankan teksur selama pengolahan dan penanganan. Jumlah yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 30 dari bobot daging Kramlich, 1971.

9. Bumbu