12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya komandan militer. Pada mulanya konsep strategi digunakan untuk kepentingan
militer, yaitu suatu cara, seni, rencana, siasat trick yang digunakan untuk mengalahkan musuh dan untuk memenangkan perang. Dalam dunia bisnis,
manajemen stategi digunakan untuk memenangkan persaingan. Strategi didesain dan dilakukan untuk mencapai tujuan suatu organisasi baik yang berjangka pendek
maupun jangka panjang Nilasari,2014. Porter 1996 ikut mendefinisikan startegi yang menurutnya adalah
penciptaan posisi unik dan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas. Menurutnya esensi staregi adalah memilih aktivitas yang
tidak dilakukan oleh pesaing atau lawan. Chandler 1962 menyatakan strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Selain itu, ada juga definisi lebih khusus dari dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad
1995 mendefinisikan startegi sebagai tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional membuat organisasi mampu mencapai tujuannya David,2002. Menurut Pearch dan
13
Robinson 1997 manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Manajemen
strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi strategi Saladin, 2003. Manajamen strategi
menekankan dan mengutamakan pengamatan dan evaluasi mengenai peluang opportunities dan ancaman threats lingkungan eksternal perusahaan dengan
melihat kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses dalam lingkungan internal perusahaan.
2.2. Agrowisata
Salah satu sektor pariwisata di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan adalah agrowisata. Agrowisata adalah pengembangan industri
wisata alam yang bertumpu pada pembudidayaan wisata alam, memanfaatkan alam tanpa melakukan eksploitasi yang berlebihan agar tetap terlindungi Perda RTRW
No.26 Tahun 2013. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi eco-tourism, yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau
mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan
Deptan, 2005. Tirtawinata dan Fachruddin 1996 berpendapat bahwa agrowisata
merupakan suatu upaya dalam rangka menciptakan produk wisata baru diversifikasi. Agrowisata merupakan kegiatan wisata yang terintegrasi dengan