Pengaturan Status dari Wilayah Negara Berdasarkan Hukum Internasional

C. Pengaturan Status dari Wilayah Negara Berdasarkan Hukum Internasional

Pengaturan tentang kedaulatan dan yurisdiksi negara di laut secara komprehensif mulai dilakukan oleh empat konvensi Jenewa tahun 1958 yang mengatur tentang laut teritorial dan zona tambahan, perikanan dan konservasi sumberdaya hayati di laut lepas, landas kontinen dan laut lepas. Namun demikian pada kisaran tahun 1970-an konvensi tersebut mulai dianggap tidak lagi memadai dan muncul tuntutan untuk meninjau kembali isi konvensi tersbut. Setelah melalui perundingan yang cukup panjang, akhirnya negara-negara peserta Konferensi Hukum Laut PBB ke-3 menyepakati hasil konfrensi berupa Konvensi PBB tentang Hukum Laut pada tahun 1982 United Nations Convention Law of the SeaUNCLOS yang terdiri dari 320 pasal dan 9 Annex dan mulai berlaku tahun 1994 sesuai ketentuan Pasal 308 Konvensi, yaitu 12 bulan setelah tanggal deposit dari instrumen ratifiksi ke-60 atas konvensi tersebut dan dalam hal ini baik Indonesia maupun Malaysia adalah negara yang ikut meratifikasi Konvensi tersebut. Dalam Konvensi 1982 ini konsep negara kepulauan mendapatkan pengakuan dengan dicantumkannya pengaturan mengenai hal ini dalam Bab 4 Konvensi tentang Negara Kepulauan, dimana hal tersebut tidak terdapat dalam konvensi–konvensi Geneva tentang hukum laut tahun 1958. Pengertian yang diberikan konvensi ini tentang negara kepulauan adalah sebagai negara-negara yang terdiri seluruhnya dari satu atau lebih kepulauan. Sedangkan yang dimaksud dengan kepulauan adalah sekumpulan pulau-pulau, perairan yang saling Universitas Sumatera Utara bersambung interconnecting waters dan karakteristik alamiah lainnya dalam pertalian yang demikian eratnya sehingga membentuk suatu kesatuan intrinsik geografis, ekonomis dan politis atau secara historis memang dipandang sebagai demikian. 6 Universitas Sumatera Utara 51

BAB III KONFLIK KEPEMILIKAN PULAU KURIL

ANTARA RUSIA DAN JEPANG

A. Sejarah Pulau Kuril

Seorang nelayan Jepang bernama Dembei barangkali tak tahu bahwa hubungan Jepang dan Rusia bermula darinya. Tahun 1702 Dembei dan nelayan lainnya mencari ikan di Samudera Pasifik bagian Utara. Badai yang buruk membuat kapal mereka terdampar di semenanjung Kamchatka, Rusia Timur. 53 Penjelajahan Rusia pertama ke Jepang terjadi pada tahun 1721. Penjelajahan ini gagal karena Jepang masih menutup diri dari bangsa asing menyusul kebijakan Sakoku pada periode Edo 1641 – 1858. Di Kamchatka, Dembei bertemu dengan seorang penjelajah bernama Vladimir Atlasov. Atlasov kemudian membawa Dembei ke Moskow untuk menghadap Peter yang Agung, Kaisar Rusia yang berkuasa antara tahun 1672 dan 1696. Dembei mengajarkan bahasa Jepang di kerajaan Rusia. Di samping itu Dembei juga menceritakan kehidupan sosial dan politik Jepang kepada Peter the Great. Ketertarikan Peter terhadap Jepang membuatnya ingin membangun hubungan bilateral Jepang-Rusia. 54 Penjelajahan Rusia kedua diperintahkan oleh Catherine yang Agung pada 1792. Kapal bernama Ekaterina dikirim ke Jepang dan berhasil mencapai kepulauan Kuril. Namun di kepulauan Kuril, orang Jepang menyuruh kapal Rusia 53 http:ari3f.wordpress.com20101129kurildiakses tanggal 1 Juli 2013 54 Ibid Universitas Sumatera Utara