dapat menginduksi penjamu untuk melepaskan IL-1 dan TNF- α.
5
Beberapa tanaman telah diteliti melalui aktifitas aktimikroba terhadap beberapa bakteri patogen di rongga mulut.
9
Tanaman jeruk sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan  negara-negara  tropis  Asia lainnya  sebab  tanaman  jeruk  berasal  dari  negara-negara
tropis Asia termasuk Indonesia. Salah satu  spesies  jeruk yang juga  sering  dimanfaatkan adalah  jeruk  purut Citrus hystrix D.C..  Kulit  buahnya  mengandung  zat  saponin, tanin,
naringin, dan minyak atsiri yang berkhasiat memiliki daya antibakteri.
6
Penelitian yang dilakukan  Ellyana  sitasi dari Setyohadi et al,  secara  in vitro menyatakan  bahwa  pemberian  ekstrak  kulit  buah  jeruk  purut  memiliki  efek  antibakteri
terhadap  bakteri  Salmonella typhi  dengan  KHM Kadar Hambat Minimal pada konsentrasi 0,625 dan KBM Kadar Bunuh Minimal pada  konsentrasi 1,25-  2,5.
Penelitian lain juga  menunjukkan  bahwa KBM Kadar Bunuh Minimal konsentrasi ekstrak  kulit  jeruk  purut Citrus hystrix D.C. terhadap  bakteri  Streptococcus mutans
adalah pada konsentrasi 4.
7
Penulis menduga bahwa ekstrak kulit jeruk purut juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas  gingivalis  oleh karena kandungan zat antibakteri
yang ada pada kulit jeruk purut tersebut. Efek antibakteri ekstrak kulit jeruk purut Citrus hystrix D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis secara  in vitro
belum pernah diteliti sebelumnya. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang efek antibakteri  ekstrak kulit jeruk purut Citrus hystrix
D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
1.2 Rumusan Masalah
1.  Apakah  ada  pengaruh  pemberian  larutan  ekstrak  kulit  jeruk  purut Citrus hystrix D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis?
2. Berapa konsentrasi hambat minimal ekstrak kulit jeruk purut yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis?
3.  Berapa konsentrasi bunuh minimal ekstrak kulit jeruk purut yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek antibakteri ektrak kulit jeruk purut Citrus hystrix D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui  KHM Kadar Hambat Minimal ektrak kulit jeruk purut
Citrus hystrix D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
2. Mengetahui KBM Kadar Bunuh Minimal ektrak kulit jeruk purut Citrus
hystrix D.C. terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis  penelitian  adalah  ekstrak  kulit  jeruk  purut Citrus hystrix D.C. dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktis
Menambah pengetahuan dan informasi bahwa ekstrak kulit jeruk purut Citrus hystrix D.C. dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
1.5.2 Manfaat Teoritis
1. Memberikan  sumbangan  bagi  pengembangan  ilmu  pengetahuan,
khususnya di bidang  ilmu  Periodonsia  bahwa  ekstrak  kulit  jeruk  purut Citrus hystrix D.C. dapat  menghambat  pertumbuhan  bakteri
Porphyromonas gingivalis. 2.
Sebagai  acuan  untuk  penelitian  berikutnya  sehingga  ekstrak  kulit  jeruk purut sebagai bahan antibakteri dapat digunakan untuk perawatan penyakit
periodontal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Porphyromonas gingivalis
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri coccobacillus  negatif  Gramm anaerob obligat di rongga mulut yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan periodontal
pada manusia. Porphyromonas gingivalis hampir selalu ditemukan di daerah subgingiva dan persisten dalam reservoir  pada permukaan mukosa seperti pada lidah dan tonsil,
namun Porphyromonas gingivalis jarang ditemukan dalam plak gigi manusia yang sehat.
8
Telah ditemukan juga bahwa disamping menyebabkan infeksi pada manusia bakteri ini juga menyebabkan resistensi antibiotik.  Setelah diisolasi diketahui bahwa
bakteri ini merupakan bakteri non motil, asaccharolytic yang biasanya terlihat berbentuk kokus dengan morfologi yang pendek. Porphyromonas gingivalis adalah anggota
bacteroides pigmen hitam. Organisme dari kelompok ini bervariasi warnanya dari coklat hingga hitam, dikembangkan dalam agar  darah,  dan awalnya dikelompokkan dalam
spesies tunggal.
9
Gambar 1.Bakteri  Porphyromonas gingivalis
9
2.2.Patogenesis terjadinya penyakit periodontal akibat bakteri Porphyromonas gingivalis
Bakteri  pada  awalnya berkolonisasi pada lingkungan periodontal lalu menempel pada lapisan pelikel atau saliva permukaan gigi. Porphyromonas gingivalis melalui
Universitas Sumatera Utara
fimbriae  pada permukaan bakteri kaya prolin protein ditemukan pada lapisan saliva di permukaan gigi. Melalui  perlekatan  fimbriaenya,  Porphyromonas gingivalis mengikat
sel-sel epitel dan fibroblas.
10
Kemampuan  Porphyromonas gingivalis  menempel pada substrat atau sel dikarenakan molekul-molekul adhesi yang terdapat pada permukaan sel
Porphyromonas gingivalis, seperti hemaglutinin dan fimbrilin.  Keberadaan molekul hemaglutinin pada bakteri sangat penting karena berperan sebagai molekul adhesi bakteri
tersebut pada permukaan sel penjamu. Outer membrane protein OMP dari suatu bakteri gram negatif termasuk Porphyromonas gingivalis  berperan  sangat penting dalam
virulensi melalui proses  adhesi  dengan sel penjamu  serta merupakan antigen untuk mendeteksi adanya serum antibodi pada penderita.
11
Porphyromonas gingivalis mampu menghambat produksi IL-8 oleh sel epitel, yang  dapat memberikan keuntungan bagi mikroorganisme dalam menghindari daya
bunuh PMN. Berbagai enzim proteolitik telah diidentifikasi pada Porphyromonas gingivalis, termasuk enzim seperti tripsin dan mampu mendegradasi kolagen, fibronektin,
dan imunoglobulin. Enzim bakteri dapat memfasilitasi kerusakan jaringan dan infasi dari bakteri ke  dalam jaringan penjamu.
10
Adanya infeksi Porphyromonas gingivalis  akan menyebabkan timbulnya respon inflamatorik akut oleh netrofil.
11
2.3. Jeruk purut Citrus hystrix D.C.