Uji sensitivitas antimikroba Kerangka teori Kerangka konsep

2.8. Uji sensitivitas antimikroba

Metode dilusi digunakan untuk menentukan kadar hambat minimum KHM dan kadar bunuh minimal KBM dari bahan anti mikroba. Metode dilusi yaitu melarutkan antibiotik dan bakteri uji dalam media cair. Parameter sensitivitasnya dapat dilihat dari tingkat kejernihan. Prinsip dari metode dilusi ini adalah menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. Setelah itu masing-masing diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 36 -37 C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat. Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dan obat terhadap bakteri uji. 27 Universitas Sumatera Utara

2.9. Kerangka teori

Kulit jeruk purut Citrus hystrix D.C. Senyawa zat aktif Saponin Tanin Terpenoid Flavonoid Menghambat fungsi membran sitoplasma dan menghambat metabolisme energi Mengganggu permeabilitas sel bakteri Meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri, menyebabkan denaturasi protein membran sehingga membran sel dapat lisis Menghambat respirasi dari sel bakteri Porphyromonas gingivalis ↓ Penyakit periodontal ↓ Universitas Sumatera Utara

2.10. Kerangka konsep

Variabel bebas: Ekstrak kulit jeruk purut Citrus hystrix D.C. 100, 50, 25, 12,5, dan 6,25 Variabel tergantung: Pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis Variabel terkendali:  Kondisi jeruk purut yang digunakan  Cara ekstraksi kulit jeruk purut  Lama penyimpanan  Lama dan suhu saat pengiriman ekstrak kulit jeruk purut ke laboratorium Variabel tak terkendali:  Cara perawatan tanaman jeruk purut  Kondisi geografis tempat jeruk purut ditanam Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian posttest only control group design dan dilaksanakan secara in vitro. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian : 1. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 2. Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga

3.2.2 Waktu Penelitian : November 2013 – Januari 2014

3.3 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.3.1 Sampel Penelitian Koloni Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 yang telah diisolasi dan dibiakkan dalam media Triptic Soy Agar TSA.

3.3.2 Besar Sampel Penelitian :

Penentuan besar sampel dilakukan berdasarkan SOP Standard Operational Procedure di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus Federer yaitu: Keterangan: t = jumlah kelompok perlakuan dalam penelitian r = banyak replikasi perlakuan ulang Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan, yakni ekstrak etanol kulit jeruk purut dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, dan 6,25. Oleh karena itu, banyak replikasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: t-1 r-1 ≥ 15 t-1 r-1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara