Analisis Regresi Linier Berganda Uji Simultan Koefisien Determinasi

50 Hasil deskripsi persentasi variabel Sarana Kearsipan dengan skor 1109 dapat dkategorikan baik. Hal ini disebabkan dengan baiknya adanya ketersediaan filling cabinet yang memenuhi kebutuhan tugas penyimpanan kearsipan, pengaturan udara, fumigasi, perbaikakan arsip dan jadwal retensi arsip yang baik. Tabel.4. Kriteria Variabel Kemampuan Pegawai Mengelola Arsip Skor Interval Kriteria 1365 - ≤1680 81,25 skor 100,00 Sangat baik 1050 - ≤1365 62,50 skor 81,25 Baik 735 - ≤ 1050 43,75 skor 62,50 Cukup baik 420 - ≤ 735 25,00 skor 43,75 Kurang baik Hasil deskripsi persentasi variabel kemampuan pegawai mengelola arsip dengan skor 1297 dapat dkategorikan baik. Hal ini disebabkan dengan ketelitian pegawai arsip melakukan kegitan kearsipan, kerapian pegawai dalam menata arsip dan kecekatan pegwai arsip dalam menemukan kembali arsip secara cepat dan tepat.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat antara pengalaman kerjaX1 dan sarana keasipanX2 terhadap kemampuan pegawai mengelola arsip Y. Untuk mencari persamaan regresi ganda digunakan rumus : 51 Y = a 1 X 1 +a 2 X 2 + a Dimana : Y = Variabel kemampuan pegawai mengelola arsip X 1 = Variabel Pengalaman kerja X 2 = Variabel sarana kearsipan a = Konstanta a 1 ,a 2 = Koefisien regresi yang dicari. Maman, Muhsin, 2004:77. Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka pengolahan datanya dilakukan dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution . Melalui program SPSS kegiatan pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan pemakai dalam persoalan rumus- rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus statistika di atas tidak akan terlihat secara langsung.

c. Uji Simultan

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat didalam model secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependent. Oleh karena itu untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan mampu menjelaskan variabel terikat. 52 1 Jika nilai signifikan α 0,05, atau koefisien F hitung signifikan pada taraf kurang dari 5, maka Ho ditolak. 2 Jika nilai signifikan ≥ α 0,05, atau koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih dari sama dengan 5 maka Ho diterima.

d. Koefisien Determinasi

Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R 2 . Keseluruhan R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. Jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah varibel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. Selain melakukan uji f dan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi R 2 parsial untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung R 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat.

e. Uji Parsial