46 emitor-kolektor. Dengan membuat I
B
= 0 maka transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor I
C
= 0, sehingga besarnya tegangan antara kolektor dan emitor pada keadaan ini adalah
.
7. Relay
Relay adalah saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet
coil dan mekanikal seperangkat kontak saklarswitch. Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus
listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi http:teknikelektronika.compengertian-relay-fungsi-relay.
Gambar 22. Rangkaian dasar relay Suatu arus kecil pada nilai tegangan rendah yang dikenakan pada sebuah
solenoid electromagnet menghasilkan medan magnet, yaitu elektromagnet. Apabila arusnya cukup tinggi, electromagnet akan menarik jangkar armature
kearah potongan kutub iron core sehingga mengoperasikan kontak-kontak relay
47 switch dan contact poin. Arus yang lebih besar lagi selanjutnya akan dapat
dialirkan. Ketika arus yang mengalir melewati solenoid jatuh di bawah level kritisnya, maka sifat pegas alami yang dimiliki oleh strip dimana kontak-
kontaknya dipasang akan menekan jangkar kembali ke posisi off. Jadi jika sinyal error diberikan pada relay, maka relay-nya akan terus bekerja saat error
mencapai suatu besaran tertentu dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengalirkan arus yang lebih besar pada aktuator W. Bolton, 2006:105-106.
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini melalui dua tahap yakni pembuatan sensor pH menggunakan fiber optik single mode dan perancangan sistem kontrol pH air kolam pembenihan
ikan lele. Proses perancangan alat, pengambilan data karakteristik sensor, dan pemasangan sistem kontrol pH air pada kolam pembenihan ikan lele dilakukan
dari bulan November 2015 hingga Agustus 2016. Pengambilan data karakteristik sensor dilaksanakan di Laboratorium
Gelombang Fisika FMIPA UNY dan Laboratarium Spektroskopi Fisika FMIPA UNY. Sedangkan pengambilan sampel larutan pH dan data pH menggunakan
fiber optik single mode dilakukan di kost jalan Perkutut No. 9 Demangan Baru, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Untuk pengambilan data pengujian
sistem kontrol pH pada kolam pembenihan ikan lele dilakukan di BPTKP Cangkringan, Yogyakarta selama kurang lebih 20 hari.
B. Variabel penelitian
1. Variabel bebas : pH air kolam pembenihan ikan lele
2. Variabel terikat : pH air kolam pembenihan ikan lele pada rentang
6 sampai 9. 3. Variabel kontrol
: larutan asam-basa yang masuk ke kolam dibuat dengan pH larutan asam 6,5 dan pH larutan basa 9.