Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di Bank Syariah

14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di Bank Syariah

Nasabah bank syariah memiliki alasan masing-masing dalam menentukan kenapa memilih bank syariah. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi minat menabung di bank syariah, Mohammad 2014: a. Pelayanan Pelayanan atau disebut saja jasa yang sering dilihat sebagai suatu fenomena yang rumit. Jasa sering diartikan sebagai pelayanan personal personal service sampai jasa sebagai produk. Lupiyoadi 2001 menyatakan jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan konsumen. b. Bagi Hasil Konsumen dalam membeli produk juga didorong oleh faktor tingkat keuntungan atau manfaat yang akan diperolehnya dalam menggunakan suatu produk atau jasa. Adapun tingkat keuntungan yang akan diperoleh konsumen pada jasa bank terutama bank syariah adalah bagi hasil. Menurut Al-Qardhawi bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan akad perjanjian yang disepakati. Prinsip bagi hasil profit sharing berdasarkan kaidah al- mudharabah dan al-musyarakah. Al-mudharabah yaitu akad kerja 15 sama usaha antara dua belah pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lain menjadi anggota pengelola atas suatu jenis kerjasama dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua mudharib bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Al-musyarakah yaitu akad kerja sama anatara dua belah pihak memberikan konstribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Antonio: 2001. c. Keyakinan Religiusitas Agama adalah suatu sistem kepercayaan yang disatukan oleh praktik yang berkaian dengan hal-hal suci, hal-hal yang dibolehkan dan dilarang, kepercayaan dan praktek yang mempersatukan komunitas moral yang disebut Mesjid, Gereja, Wihara, Pura dan sebagainya Fatah: 2004. Hal ini menunjukkan bahwa agama sebagai suatu keyakinan memiliki makna yang luas, pada satu sisi agama sebagai suatu system kepercayaan dengan menetapkan aturan ritual ibadah yang dijalankan dan di sisi lain agama juga sebagai suatu sistem yang komprehensif dan mencakup segala aspek kehidupan, termasuk masalah pembangunan ekonomi serta industri perbankan sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian. Agama Islam berpandangan bahwa menetapkan bunga adalah riba yang berlipat ganda sebagaimana yang dibahas dalam Al-quran banyak membahas tetang riaba, firman Allah Swt. “Hai orang-orang yang 16 beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan QS : Ali-imron 130, dalam surah lain yaitu surah Ar-rum ayat 39 Allah Swt. berfirman “Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka yang berbuat demikian itulah orang- orang yang melipat gandakan pahalanya” Antonio: 2001. d. Lokasi Teori lokasi adalah suatu penjelasan teoritis yang dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh dan berdampak lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi maupun sosial. Seorang ahli teori lokasi August Losch dalam Sasmita 2013 mengemukakan pendapatnya tentang keterkaitan lokasi dengan kegiatan ekonomi, dimana dia berusaha memperlihatkan bagaimana aktivitas ekonomi harus disusun dalam suatu ruangan agar mencapai suatu kesimbangan kondisi perekonomian antara industri, produsen, dan konsumen yang ada. 17

2. Tinjauan tentang Religiusitas