Pengertian Pengambilan Keputusan Tinjauan tentang Keputusan Menabung

22 agamanya. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku duniawi, yakni bagaimana individu berhubungan dengan dunianya. Dalam Islam, isi dimensi konsekuensipengamalan meliputi perilaku suka menolong, berderma, menegakkan kebenaran dan keadilan, berlaku jujur, menjaga amanat, menjaga lingkungan, tidak mencuri, tidak berjudi, tidak menipu, berjuang untuk kesuksesan hidup menurut ukuran Islam Ancok dan Suroso, 2002, dan mematuhi serta menjalankan norma-norma Islam dalam berbudaya, bermasyarakat, berpolitik, dan berekonomi transaksi bisnisperbankan secara non-riba. Pembagian dimensi menurut Glock dan Stark inilah yang akan menjadi acuan dalam membuat instrument penelitian. Dimensi tersebut meliputi: ideologis atau keyakinan religious belief, ritualistik atau peribadatan religious practice, eksperiensial atau pengalaman religious feeling, intelektual atau pengetahuan religious knowledge, dan konsekuensial atau penerapan religious effect.

3. Tinjauan tentang Keputusan Menabung

a. Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Amirullah dalam Hendi 2009: 30, pengambilan keputusan merupakan suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling 23 menguntungkan. Sedangkan Kotler dan Armstrong dalam Wulan Febriany 2012: 5 mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang akan dibeli. Sementara menurut Hawkins dan Mothersbaugh 2010 mengemukakan bahwa “consumer decision produces an image of an individual carefully evaluating the attributes of a set of products, brands, or services and rationally selecting the one that solves a clearly recognized need for the least cost ”. Artinya: keputusan konsumen menghasilkan gambaran seorang individu mengevaluasi secara hati-hati atribut dari satu set produk, merek, atau jasa dan secara rasional memilih salah satu yang memecahkan kebutuhan yang jelas diakui untuk biaya paling sedikit. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses penilaian pemilihan dari berbagai alternatif secara hati-hati untuk dipilih mana yg paling menguntungkan dengan biaya yang paling sedikit. Dalam mengambil keputusan ada konsumen yang dapat memilih produk dengan mudah karena sudah mengenal secara baik produk yang akan dipilih, tetapi pada kondisi lain konsumen bisa membutuhkan waktu yang lama untuk memilih sebuah produk karena tidak mengetahui banyak informasi mengenai produk yang akan dibeli. Ada tiga tingkatan dalam pengambilan keputusan konsumen. Amirullah dalam Hendi 2009: 30: 24 1 Ektensive Problem Solving Pada tingkatan ini konsumen sangat membutuhkan banyak informasi untuk lebih menyakinkan keputusan yang akan diambilnya. Pengambilan keputusan ini melibatkan keputusan multi pilihan dan upaya kognitif serta perilaku yang cukup besar. 2 Limited Problem Solving Pada tingkatan ini konsumen begitu banyak memerlukan informasi, akan tetapi konsumen tetap perlu mencari informasi untuk lebih memberikan keyakinan. Konsumen pada tingkatan ini biasanya membanding-bandingkan merek atau barang dan sedikit alternatif yang mempertimbangkan. 3 Routinizied Respon Behaviour Karena konsumen telah memiliki banyak pengalaman membeli, maka informasi biasanya tidak diperlukan lagi atau mungkin hanya untuk membandingkan saja. Perilaku pembelian rutin membutuhkan sangat sedikit kapasitas kognitif atau kontrol dasar.

b. Motif Keputusan Pembelian Konsumen