– Edukasi
•
Peran Produsen Peralatan Listrik
– Memproduksi peralatan yang hemat listrik, dan edukasi
•
Peran Masyarakat Pengguna Listrik
– Menggunakan listrik secara cerdas, efektif, efisien; Memanfaatkan
peralatan listrik yang efisien; Hanya yang benar-benar diperlukan; Mengurangi sebagian pemakaian walaupun memang diperlukan
pengorbanan
3. Mengapa masyarakat memakai listrik tidak secara hemat
v
Karena tidak mampu
• Kemampuan secara ekonomi sangat lemah sehingga hanya dapat
membeli peralatan listrik yang murah walaupun relatif lebih boros. Misalnya hanya mampu membeli lampu pijar.
v
Karena tidak paham
• Ada banyak konsumen menggunakan lampu neon berballast kawat
yang sangat boros karena tidak mengerti jenis lampu ini boros. Lampu TL 10 watt dikira konsumsi listriknya sekitar 10 watt, ternyata
mengkonsumsi listrik sekitar 50-70 watt karena lampu jenis ini menggunakan ballast kawat, bukan ballast trafo.
• Ada banyak pengguna TV dan peralatan listrik lainya yang
dilengkapi sistem remote control mematikan peralatan hanya
dengan remote control. Padahal TV yang mati dengan sistem remote yang tetap menyala tetap mengkonsumsi listrik sekitar 3-5 watt.
Tetapi kalau 20 jam per hari, tentu menjadi berarti.
• Ada banyak pengguna magic-com atau magic-jar yang tidak paham
bahwa listrik untuk fungsi menghangatkan nasi besarnya sekitar 35-50 watt. Ada kalanya nasi tinggal sedikit di dalam magic-jar tetapi tetap
dipanaskan hingga esok hari v
Karena tidak peduli
· Biaya rekening listrik relatif murah.
Untuk rumah kecil, biaya listrik per hari hanya sekitar Rp 1000 – 1500 per hari. Biaya untuk listrik ini lebih murah dari harga sebatang
rokok atau seikat kangkung. ·
Biaya listrik sudah masuk biaya lainnya. Misalnya biaya sewa kamar kost bulanan. Penyewa kamar tidak merasa memperoleh manfaat bila
berhemat. Pemerintah telah memberikan kebijakan baru, bahwa Pelanggan yang
memakai Tenaga Listrik sampai Batas Hemat tertentu 80 dari pemakaian rata- rata nasional pada kelompok tarifnya
akan dikenakan tarif Bersubsidi. Sedangkan Pelanggan yang tidak bisa berhemat memakai melebihi Batas
Hemat dari 80 pemakaian rata–rata Nasional kelebihannya akan dikenakan
tarif Non-Subsidi.
• TARIF SUBSIDI. Adalah tarif sesuai golongan tarifnya pada TDL 2004, dikenakan kepada
pelanggan PT PLN Persero untuk pemakaian tenaga listrik sama dengan atau lebih kecil dari 80 pemakaian tenaga listrik rata-rata Nasional per bulan.
• TARIF NON-SUBSIDI.