Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t Pengujian Koefisien Regresi Simultan Uji F Pengujian Koefisien Determinasi Uji R

ROE = Return On Equity ROE β 1 - β 6 = Koefisien regresi e = Residualkesalahan regresi

3. Uji Hipotesa

a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui sigfnifikansi secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran perusahaan, fina ncia l levera ge , return on a sset dan return on equity terhadap tingkat underpricing saham secara parsial

b. Pengujian Koefisien Regresi Simultan Uji F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui sigfnifikansi secara bersama-sama pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran perusahaan, financia l levera ge , return on a ssets dan return on equity terhadap tingkat underpricing saham secara bersama-sama.

c. Pengujian Koefisien Determinasi Uji R

2 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar proporsi pengaruh variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dinyatakan dalam prosentase.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan- perusahaan go public yang melakukan IPO pada periode pengamatan selama 10 tahun mulai tahun 2002 hingga 2011 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 111 perusahaan. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran perusahaan, financia l levera ge , ROA dan ROE terhadap tingkat underpricing saham pada Bursa Efek Indonesia.tahun 2002-2011.

A. Deskripsi Objek Penelitian

Jumlah perusahaan yang melakukan listing di PT. Bursa Efek Indonesia selama periode Januari 2002 – Desember 2011 berjumlah 162, namun yang termasuk dalam perusahaan industri keuangan dan mengalami underpricing dan memenuhi syarat sampel hanya sebanyak 111 perusahaan. Underpricing terhadap harga saham perdana menunjukkan bahwa harga saham perdana di pasar sekunder lebih besar dari harga yang ditawarkan. Dalam hal ini perusahaan telah menilai terlalu rendah terhadap harga sahamnya. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab terjadinya underpricing . Berdasarkan data dari 111