Latar Belakang Masalah Pinastiti Agustina Suciwidati F3409051

commit to user

B. Latar Belakang Masalah

Salah satu sumber penerimaan daerah diperoleh melalui Pendapatan Asli Daerah PAD yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu Pendapatan Asli Daerah PAD adalah Pajak Daerah yang diperoleh melalui pungutan-pungutan yang dikumpulkan dan dikelola oleh Pemerintah Daerah sendiri. Jenis-jenis pajak yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah, salah satunya adalah Pajak Reklame. Pajak Reklame ini sangat potensial untuk meningkatkan Penerimaan Daerah. Sehingga dalam penyelenggaraan pajak reklame, Pemerintah Daerah harus melaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan pajak reklame tersebut, meliputi: pemberian izin reklame, perhitungan besarnya pajak, sampai pemungutan terhadap pajak reklame tersebut. Dalam pelaksanaan pajak reklame di daerah tentunya terdapat permasalahan-permasalahan, demikian pula di Kota Surakarta terutama dalam hal penataan reklame. Berbicara permasalahan penataan reklame di Kota Surakarata memegang tidak pernah selesai. Meski kasus tersebut sudah sejak dulu mencuat, namun hingga saat ini belum ditemukan titik terang. Bahkan yang lebih negrinya lagi penataan reklame sudah tidak sesuai dengan Peraturan Daerah PERDA No. 5 tahun 1999 dan Surat Keputusan SK Walikota Nomor 4 tahun 2001. Banyak kerancuan di antaranya di dalam SK Walikota, pasal 22 ayat dua 2 yaitu izin reklame berlaku untuk waktu tertentu selama-lamanya satu tahun, namun yang terjadi di lapangan untuk commit to user proses lelang berlaku hingga tiga tahun. Hingga saat ini perda reklame belum berjalan secara maksimal. Akibatnya penataan reklame di Kota Solo masih semrawut. Karena masih banyaknya reklame yang dipasang saling tumpang tindih tanpa mengacu pada aturan yang ada. Pemda mencatat banyak reklame dan baliho menjamur tanpa proses lelang. Saat ada titik reklame yang dilelangkan, tiba-tiba banyak reklame-reklame disekitar lokasi tersebut yang dibangun dengan bebas. Biro iklan yang telah memenangkan lelang titik reklame jadi tidak bisa menjual lokasi tersebut. Sehingga perlu ada ketegasan dalam aturan yang ada, termasuk penetapan angka pokok lelang yang saat ini sudah dirasakan terlampau tinggi. Isu solusi penangangan kesemrawutan pemasangan reklame yang saling tumpang tindih di Surakarta adalah dengan pemasangan sarana promosi melalui videotron. Videotron adalah reklame yang berbentuk video yang disiapkan sebagai pengganti reklame-reklame yang saat ini terpasang di Surakarta. Hal ini dilakukan untuk meringkas reklame-reklame besar yang penataannya masih semrawut. Penataan titik-titik reklame di Surakarta nantinya akan dibagi menjadi tiga zona atau kawasan, yaitu kawasan reklame, kawasan reklame terbatas, dan kawasan bebas reklame. Disamping itu ada zona atau kawasan yang nanti akan steril dari reklame yaitu di Jalan Sudirman. Sedangkan kawasan reklame terbatas adalah sepanjang jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi dan kedepan untuk penataan reklame di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi akan dibangun Videotron. Media ini commit to user dibangun untuk menggantikan reklame-reklame besar yang penataannya saat ini masih terkesan semrawut. Videotron merupakan benda raksasa atau perangkat keras teknologi elektronika yang berfungsi sebagai media informasi yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas informasi. Dalam era sekarang ini informasi menjadi semacam kebutuhan hakiki bagi manusia. Videotron sebagai media audio visual sangat efektif untuk penyebarluasan informasi. Karena kelebihan inilah maka videotron dapat dimanfaatkan oleh pemerintah atau pihak swasta untuk menunjang program-program pembangunan maupun pengembangan usaha bagi masyarakat pengunanya atau produsen. Videotron merupakan media yang cocok untuk produk komsumsi masal. Saat ini media videotron di Surakarta sebagai media audio visual untuk penyebarluasan informasi sudah terpasang di kawasan Manahan jalan Adi Sucipto. Terkait dengan pemungutan pajak reklame dengan media videotron, maka pertanyaan mendasar adalah mekanisme bagaimana tata cara pelaksanaan lelang titik reklame dalam bentuk videotron di Kota Surakarta; dan bagaimana cara perhitungan besarnya pajak reklame dalam bentuk videotron di Kota Surakarta; bagaimana tata cara pemungutan pajak reklame dengan media videotron di Kota Surakarta; serta Bagaimana opini pemasangan videotron di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi terhadap Wajib Pajak dan Pemerintah Daerah Surakarta dengan adanya rencana tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk memilih judul tugas akhir, sebagai berikut: “TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN commit to user PAJAK REKLAME dengan MEDIA VIDEOTRON di KOTA SURAKARTA ”.

C. Perumusan Masalah