124
Pemberdayaan dan partisipasi kelompok sasaran. 4 Gradual, berkelanjutan dan berkesinambungan Bappeda Kota Surakarta, 2008, 12.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam tesis ini sebagai berikut :
Sinergi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dapat diartikan : kombinasi dari dua atau beberapa kebijakan
program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat seperti : PNPM Mandiri Perkotaan, KUBE, DPK, Rehap RTLH,
dan P2MBG. Dalam pelaksanaannya terjalin suatu proses kerjasama antara beberapa orang atau organisasi pelaku pelaksana kebijakan yang disertai
sharing kombinasi perspektif, informasi dan sumber daya dari masing- masing para pelaku kebijakan, untuk mencapai tujuan kebijakan seperti
penanganan masalah kemiskinan secara bersama, penurunan jumlah penduduk miskin, peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
Secara teoritik, analisa tentang sinergi sebagai berikut :
o Berdasarkan teori governance, konteks sinergi yaitu : lokus dan fokus
pada sinergi peran dari beberapa aktor atau organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat untuk
penanggulangan kemiskinan, yang berhubungan atau dipertautkan
125
secara bersama dalam pola jejaring, kemitraan, atau kolaborasi, dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan.
o Dalam
teori governance,
jejaring dapat
digunakan untuk
mengembangkan jaringan kebijakan yang mendukung terbentuknya sinergi, khususnya dalam proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan penanggulangan kemiskinan. Dalam mekanisme jaringan ini dapat diupayakan pertukaran informasi, cara dan strategi, pengalaman
best practice, perhitungan tujuan dan sumberdaya yang dilakukan antar aktor dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan.
o Berdasarkan teori Kolaborasi, sinergi merupakan hubungan yang
bermanfaat untuk satu sama lain dan lebih baik diantara dua atau lebih organisasi untuk mencapai tujuan bersama, keterlibatan dalam
membangun struktur dan berbagi tanggung jawab, kewenangan dan pertanggungjawaban diantara sesama untuk berhasil, pembagian
sumber daya dan hasil. Dalam proses kolaborasi terjadi : pertukaran informasi, kombinasi atau berbagi andil sumber daya untuk mencapai
kemanfaatan bersama dan pencapaian tujuan bersama. Kolaborasi sebagai bentuk Kemitraan yang komprehensif antara pemerintah
dengan publik masyarakat untuk mengembangkan berbagai alternatif, solusi, dan membuat keputusan untuk publik. Tipe dari
kemitraan ini tidak hanya pemikiran yang komprehensif, tetapi tindakan yang komprehensif, membawa multi intervensi yang
126
mengkoordinasi berbagai jenis kekuatan pelayanan, strategi, program, sektor, dan sistem-sistem.
Sinergi kebijakan penanggulangan kemiskinan, yaitu :
o Kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dilaksanakan
secara sistematik, terpadu, menyeluruh, dan sinergis melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta pemberdayaan UMK
o Dikembangkan kelembagaan penanggulangan kemiskinan Tingkat
Kota sebagai wadah Sinkronisasi dan Sinergi : TKPKD. o
Bentuk-bentuk Sinergi
dalam implementasi
program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat :
Sinergi antar organisasi pelaku Pemerintah Daerah, Masyarakat Swasta, lintas SKPD; Sinergi antar Program Pemerintah dan Pemda;
Sinergi Kegiatan; Sinergi Kelompok Penerima; Sinergi Prosedur o
Pemberdayaan dan Partisipasi Kelompok Sasaran. Kerangka berpikir dalam tesis ini digambarkan dalam Gambar 1 berikut :
127
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Program-Program Pemberdayaan dari Pemkot Solo DPK, Rehap RTLH, P2MBG,
dsb Progra-Program Pemberdayaan dari
Pemerintah PNPMMandiri Perkotaan, BLPS-P2FM KUBE
Program-Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Sinergi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan :
Kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dilaksanakan secara sistematik,
terpadu, menyeluruh , dan sinergis melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
Kelembagaan Tingkat Kota sebagai wadah Sinkronisasi dan Sinergi : TKPKD,
Bentuk-bentuk Sinergi dalam implementasi program-program penanggulangan
kemiskinan :
Sinergi antar organisasi pelaku ; Sinergi antar Program Pemerintah Pemda; Sinergi Kegiatan ; Sinergi Kelompok Penerima; dan Sinergi Prosedur.
Pemberdayaan dan Partisipasi Kelompok Sasaran
Governance : Basic Concept Mengembangkan Sinergi
Governance = lokus dan fokus pada
sinergi peran dari beberapa aktor, organisasi publik dan non publik, dan
masyarakat dalam jaringan kinerja; policy networking, public-private partnership,
atau kolaborasi dalam proses formulasi dan implementasi kebijakan publik.
Jaringan Kebijakan : Berbagi informasi yang dapat membantu untuk bekerja lebih
baik, seperti pengalaman best practices, preferensi, cara dan strategi, serta hitung-
hitungan tujuan dan sumberdaya yang dilakukan antar actor
Collaboration
Sinergi dimanifestasikan dalam
pemikiran dan tindakan sebagai hasil dari kolaborasi.
Kerjasama antar organisasi
individu melalui Berbagi Kombinasi Perspektif, Sumber
Daya; dan Keahlian untuk mencapai tujuan bersama tujuan
lebih besar.
Kemitraan = pemikiran yang dan
tindakan yang komprehensif, mengkoordinasi berbagai jenis
kekuatan pelayanan, strategi, program, sektor, dan sistem-sistem.
128
BAB III METODE PENELITIAN