Keabsahan Data METODE PENELITIAN

135 6 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2009. 7 Pedoman Pelaksanaan Petunjuk Tehnis : PNPM Mandiri Perkotaan, BLPS- KUBE, P2MBG, Program Rehap RTLH, Program DPK, dan Musrenbang. 8 Keputusan Walikota Surakarta tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta. 4. Catatan Lapangan Field Note. Keberhasilan penelitian natural inquiry bergantung pada fieldnote yang rinci, akurat, dan luas. Fieldnote yang demikian dibuat selama melakukan pengamatan, wawancara, mereview sumber-sumber data yang bukan manusia dan seluruh data yang dikumpulkan selama penelitian ini berlangsung. Merujuk pada pendapatnya Slamet 1992 : 139-140, peneliti menggunakan Deskriptif Feldnote, meliputi : 1. Gambaran mengenai orang- orang yang diteliti. 2 Merekonstruksi ulang hasil percakapan. 3 Menggambarkan kegiatan dari para orang-orang yang diteliti. 4 Menceritakan kejadian-kejadian khusus di dalam suatu bingkai tertentu. 5 Menggambarkan bingkai fisik.

G. Keabsahan Data

Pengecekan atau pemeriksaan keabsahan temuan data pada penelitian kualitatif untuk memperoleh kesimpulan naturalistik didasarkan pada kriteria-kriteria yang dikembangkan oleh Lincoln dan Guba 1985, yaitu : derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability dan Kepastian confirmability. 136 Untuk pemeriksaan data ditempuh dengan cara : Pertama, Untuk keperluan derajat kepercayaan digunakan triangulasi, pengecekan anggota dan diskusi teman sejawat Lincoln dan Guba, 1985. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Sumber data dan metode. Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara menguji kebenaran data tertentu dengan informan lain. Triangulasi data dilakukan dengan cara membandingkan data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan observasi di lapangan. Kedua, Untuk kontrol keotentikan hasil penelitian, maka dalam penelitian ini dilakukan pertemuan validasi data dan hasil kesimpulan penelitian kepada masyarakat setempat dan pihak-pihak yang terkait atau mengetahui. Ketiga, Untuk kontrol holistik, dilakukan dengan menggunakan teknik analisa perbandingan antara dan inter dan aktor dan daerah situs melalui keikutsertaan dalam diskusi atau pertemuann. Keempat, Untuk kontrol historis, dilakukan dengan menelusuri keadaan dan pengalaman masa lalu. Kelima, ketekunan pengamatan observasi. Keenam, kecukupan referensial. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses penelitian berlangsung. Tehnik analisis dalam penelitian ini secara singkat digambarkan dalam tabel berikut : Tabel 6 Matrik Tehnik Analisis Data berdasarkan Aspek yang Dianalisis Aspek yang Dianalisis Unit Analisis Indikator yang digunakan Sumber Data dan Teknik Teknik Analisis 137 Pengumpulan Data 3. Analisis faktor- faktor penyebab kemiskinan di Surakarta Individu : 1. Kepala dan Staf SKPD di Bappeda; dan Bapermas, dan Lurah. 2. Anggota : TKPKD Kota Surakarta 3. Pengurus LPMK atau Ketua RW Ketidakberdayaan : mengakses hak-hak dasar, ekonomi, faktor sosial budaya, mentalitas dsb  Sumber Data : Data Primer Primer, Tehnik pengumpulan data : Wawancara, Observasi Analisis Deskriptif Kualitatif dengan tehnik analisis interaktif : reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan verifikasi 4. Deskripsi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta Dokumen : Kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dari Pemerintah dan Pemerintah Kota Surakarta yang dilaksanakan di Surakarta Tujuan, Sasaran, Model Kegiatan, Sarana, Sumber Daya,  Sumber Data : Data Sekunder : RPJMN, SNPK, Perpres 13 Tahun 2009, RPJMD 2005-2010, Strategi Penanggulang an Kemiskinan Kota Surakarta, RKPD 2009  Tehnik pengumpulan data : dokumentasi Analisis Deskriptif Kualitatif dengan tehnik analisis interaktif : reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan verifikasi 5. Analisis kebijakan, strategi dan kelembagaan untuk mendukung sinergi dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. Individu : a. Kepala atau Staf SKPD di Bappeda; dan Bapermas, PP, PA, dan KB; dan Lurah. b. Ketua Anggota TKPK Kota Surakarta Dokumen Kebijakan, strategi, dan kelembagaan untuk mendukung sinergi penanggulangan kemiskinan, yang diklasifikasikan dalam bentuk :  Jaringan  Kolaborasi  Sumber Data : Data Primer Primer, Tehnik pengumpulan data : Wawancara, Observasi  Sumber Data : Data Sekunder : Strategi Penanggulang an Kemiskinan Analisis Deskriptif Kualitatif dengan tehnik analisis interaktif : reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan verifikasi bersambung lanjutan 138  Kebijakan, Strategi, dan Kelembagaa n yang mengatur sinergi penanggulan gan kemiskinan Kota Surakarta, Perwali : Pedoman Pelaksanaan Program : P2MBG, RTLH, TKPK Surakarta, dsb  Tehnik pengumpulan data : Dokumentasi 6. Analisis bentuk- bentuk sinergi pada implementasi program- program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kelurahan Individu : 1. Kepala atau Staf SKPD di Bappeda; dan Bapermas, PP, PA, dan KB; dan Lurah. 2. Ketua atau Anggota : TKPKD Kota Surakarta 3. Pengelola Pelaksana program pemberdayaa n masyarakat : 1 Korkot dan Fasilitator PNPM MP. 2 LKM, 3 Pendamping Pengurus KUBE. 4 Panitia Pokja Perbaikan RTLH. 5 Panitia DPK. 4. Tokoh Masyarakat : Pengurus LPMK atau Ketua RW 1. Tujuan, Sasaran, Model Kegiatan, Sarana, Sumber Daya, Model Komunikasi, dsb dalam Implementasi Program 2. Bentuk-bentuk sinergi dalam implementasi penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat, dalam pola : Kolaborasi  Sumber Data : Data Primer Primer, Tehnik pengumpulan data : Wawancara, Observasi  Data Sekunder : Strategi Pedoman Pelaksanaan Program : P2MBG, RTLH, PNPM MP, KUBE, DPK dsb Analisis Deskriptif Kualitatif dengan tehnik analisis interaktif : reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan verifikasi bersambung lanjutan 139 Dokumen Kebijakan dan program yang mengatur tentang sinergi program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman 1984:9 dengan prosedur reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan atau verifikasi, dengan penjelasan sebagai berikut :  Reduksi Data. Data yang diperoleh di lokasi penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan akan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Selama pengumpulan data berlangsung diadakan tahap reduksi data dengan jalan membuat ringkasan, menelusuri tema, dan menulis memo.  Penyajian data. Dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data ke dalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosok yang lebih utuh. 140  Penarikan kesimpulanverifikasi. Melakukan verifikasi data secara terus menerus sepanjang penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pertumbuhan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencara makna dan data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal lain yang sering timbul, dan sebagainya dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan. Dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN