Tehnik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

133  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program KUBE dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. 14 Pendamping Pengurus KUBE di Sudiroprajan  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program KUBE di Sudiroprajan.  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program KUBE dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. 15 Panitia Pokja RTLH di Sangkrah  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program Rehap RTLH di Sangkrah.  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program Rehap RTLH dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. 16 Panitia Pokja RTLH di Sudiroprajan  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program Rehap RTLH di Sudiroprajan.  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program Rehap RTLH dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. 17 Panitia P2MBG di Sangkrah  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi P2MBG di Sangkrah.  Untuk menggali informasi tentang sinergi P2MBG dengan program-program yang lain. 18 Panitia Program Padat Karya Produktif di Sangkrah  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program Padat Karya Produktif di Sangkrah. 19 Panitia DPK Sangkrah  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program DPK di Sangkrah.  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program DPK dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. 20 Panitia DPK Sudiroprajan  Untuk menggali informasi tentang sinergi dalam implementasi Program DPK di Sudiroprajan.  Untuk menggali informasi tentang sinergi Program DPK dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang lain. IV Tokoh masyarakat 21 Pengurus LPMK Sangkrah  Untuk menggali informasi tentang permasalahan kemiskinan, implementasi dan sinergi program- program pemberdayaan masyarakat di Sangkrah. 22 Pengurus LPMK Sudiroprajan  Untuk menggali informasi tentang permasalahan kemiskinan, implementasi dan sinergi program- program pemberdayaan masyarakat di Sangkrah.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan 3 tiga macam tehnik sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Huberman 1992 tentang tehnik dasar bersambung lanjutan 134 pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. 1. Wawancara yang mendalam in depth interview. Wawancara mendalam pada sumber informasi di atas dan informan lain untuk pendalaman. 2. Pengamatan Observasi terhadap aktivitas aktor, pelaksanaan kegiatan, dan lokasi program serta dilakukan untuk melengkapi dan menguji hasil wawancara. Mendasarkan konsep Buford Junker dalam Moleong, 1994: 127, peranan peneliti sebagai pengamat menggunakan pola yaitu : Berperanserta Secara Lengkap dan Pemeranserta Sebagai Pengamat tidak sepenuhnya menjadi pemeran serta misalnya melalui diskusi atau pertemuan terkait program penanggulangan kemiskinan. Di situasi dan aktifitas lain Peneliti menjadi Pengamat Penuh. 3. Studi Dokumentasi. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan berkenaan dengan dokumen yang sifatnya tertulis diantaranya adalah dokumen kebijakan dan pedoman pelaksanaanpetunjuk teknis program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, yaitu : 1 RPJM Nasional Tahun 2004-2009. 2 Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2005. 3 Perpres Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan. 4 RPJMD Kota Surakarta Tahun 2005-2010. 5 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta. 135 6 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2009. 7 Pedoman Pelaksanaan Petunjuk Tehnis : PNPM Mandiri Perkotaan, BLPS- KUBE, P2MBG, Program Rehap RTLH, Program DPK, dan Musrenbang. 8 Keputusan Walikota Surakarta tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta. 4. Catatan Lapangan Field Note. Keberhasilan penelitian natural inquiry bergantung pada fieldnote yang rinci, akurat, dan luas. Fieldnote yang demikian dibuat selama melakukan pengamatan, wawancara, mereview sumber-sumber data yang bukan manusia dan seluruh data yang dikumpulkan selama penelitian ini berlangsung. Merujuk pada pendapatnya Slamet 1992 : 139-140, peneliti menggunakan Deskriptif Feldnote, meliputi : 1. Gambaran mengenai orang- orang yang diteliti. 2 Merekonstruksi ulang hasil percakapan. 3 Menggambarkan kegiatan dari para orang-orang yang diteliti. 4 Menceritakan kejadian-kejadian khusus di dalam suatu bingkai tertentu. 5 Menggambarkan bingkai fisik.

G. Keabsahan Data