Implikasi Teoritis Implikasi Praktis

viii viii  Sinergi sumber daya = Partisipasi Swadaya Masyarakat.  Sinergi di Sangkrah : Sharing kegiatan dan pendanaan = dana DPK dan PNPM untuk Posyandu di Sangkrah.  Sinergi di Sudiroprajan : pada tataran pemahaman sama, persebaran alokasi dana. contoh kegiatan fisik diserahkan pada PNPM.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Sinergi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dapat diartikan : kombinasi dari dua atau beberapa kebijakan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat dan dalam pelaksanaannya terjalin suatu proses kerjasama antara beberapa orang atau organisasi pelakupelaksana kebijakan yang disertai kombinasi perspektif, sumber daya dan keahlian dari masing-masing para pelaku kebijakan, untuk mencapai tujuan kebijakan seperti penurunan jumlah penduduk miskin, peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Sinergi kebijakan dapat terbentuk oleh jaringan kebijakan dan praktek-praktek kolaborasi. Sinergi diawali dengan jejaring antar pelaku penanggulangan kemiskinan jaringan kebijakan, khususnya dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan. Dalam mekanisme jaringan ini terjadi proses pertukaran informasi dan preferensi, cara dan strategi, hitung-hitungan kalkulasi tujuan dan sumberdaya antar aktor penanggulangan kemiskinan. Mendasarkan pada konsepsi Collaboration, sinergi dapat berbentuk proses individual dan organisasi independen yang mengkombinasikan sumber daya manusia dan sumber daya material untuk dapat mencapai tujuan mereka dalam konteks penanggulangan kemiskinan. Kolaborasi ix ix Collaboration merupakan proses sinergi yang paling kuat atau efektif dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

2. Implikasi Praktis

Untuk membangun sinergi dalam penanggulangan kemiskinan, sudah ada dukungan berupa : 1 Program-program penanggulangan kemiskinan yang terdiri kluster bantuan sosial, kluster pemberdayaan masyarakat, dan kluster pemberdayaan UMKM. 2 Kebijakan terkait kelembagaan dan strategi penanggulangan kemiskinan yang mengedepankan model kolaborasi. Di Kota Surakarta sudah terbentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta. 3 Mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbangkel-Musrenbangkot yang dapat dimanfaatkan sebagai forum sinkronisasi dan sinergi kebijakan penanggulangan kemiskinan. Pada tataran praktis dapat dikembangkan sinergi program, sinergi kegiatan antar program, dan sinergi pelaku pelaksana program yang diikuti sharing dan kombinasi sumber daya yang dimiliki. Program terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender dan Program Pengembangan RTLH. Model ini dapat dikembangkan sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat pada kelompok sasaran komunitas miskin.

C. Saran