Deskripsi Umum Kota Surakarta

140  Penarikan kesimpulanverifikasi. Melakukan verifikasi data secara terus menerus sepanjang penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pertumbuhan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencara makna dan data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal lain yang sering timbul, dan sebagainya dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan. Dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Umum Kota Surakarta

Kota Surakarta atau Kota Solo merupakan dataran rendah dengan luas sekitar 44 Km2 4.404,06 ha, terbagi dalam lima wilayah Kecamatan yaitu : Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari, dan terdiri dari 51 Kelurahan yang mencakup 595 RW dan 2.669 RT. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kota Surakarta tercatat sebanyak 522.935 jiwa, diantaranya jumlah penduduk perempuan sebanyak 275.690 jiwa, dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 247.245 jiwa . Jumlah penduduk yang bekerja mencapai 251.101 atau 141 sebesar 48,01 dari total penduduk Kota Surakarta. Sebagian besar penduduk Kota Surakarta bekerja di sektor : Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi; Jasa Pendidikan, kesehatan dan Pemerintahan; Industri Pengolahan; dan Angkutan, Perdagangan, dan Komunikasi. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Surakarta atas dasar harga berlaku tahun 2008 sebesar Rp 15.110.646,71 dalam jutaan rupiah. Sedangkan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2008 sebesar Rp 7.901.886,6. Untuk melihat keberhasilan pembangunan di Kota Surakarta secara umum dapat dilihat dengan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya diukur dari kemiskinan. Dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 6B Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Surakarta Tahun 2009, disebutkan beberapa isu dan permasalahan utama di Kota Surakarta diantaranya yaitu : besarnya jumlah penduduk miskin, kualitas dan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang belum optimal, tingginya angka pengangguran, permasalahan ekonomi, dan belum optimalnya pelayanan umum serta permasalahan infrastruktur kota terutama di pemukiman kumuh. Berdasarkan data dari Bappeda Kota Surakarta dan Bapermas PPPA dan KB Kota Surakarta, jumlah penduduk miskin di Kota Surakarta pada tahun 2009 mencapai 104.988 jiwa atau 29.582 KK, ditambah jumlah gakin di Panti Sosial dan Diffabel, total penduduk miskin di Kota Surakarta sebanyak 106.389 jiwa. Dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 6B Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Surakarta Tahun 2009, 142 disebutkan beberapa isu dan permasalahan utama di Kota Surakarta diantaranya yaitu : besarnya jumlah penduduk miskin, kualitas dan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang belum optimal, tingginya angka pengangguran, permasalahan ekonomi, dan belum optimalnya pelayanan umum serta permasalahan infrastruktur kota terutama di pemukiman kumuh. Berdasarkan data dalam Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta 2008:14, permasalahan kemiskinan di Kota Surakarta secara umum disebabkan oleh : 1 Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan. 2 Terbatasnya akses dan mutu layanan kesehatan. 3 Terbatasnya akses dan rendahnya layanan pendidikan. 4 Keterbatasan Kemampuan masyarakat miskin untuk mengakses layanan pendidikan dasar. 5 Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha. 6 Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi.

2. Deskripsi Umum Kelurahan Sangkrah