203
2 Strategi Sinergi Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Surakarta
Merujuk pada Materi Presentasi TKPKD Kota Surakarta 2009 dan dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta
2008, Strategi
penanggulangan kemiskinan
dan strategi
untuk mengembangkan sinergi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kota
Surakarta yaitu : Tabel 20
Strategi Penanganan Kemiskinan dan Strategi Sinergi
Strategi Bentuk
1. Strategi
penanganan Data
methode atau cara untuk menghasilkan data induk yang valid, reliabel, akurat dan terstruktur,
Validasi dan reaktualisasi data dan peta merujuk pada indikator.
2. Strategi
penanganan masalah
pokok Papan,
Pangan, Pendapatan
dan Pekerjaan,
Kesehatan dan
Pendidikan
1. Revitalisasi Rumah Tidak Layak Huni RTLH, sanitasi dan
infrastruktur lingkungan RTLH. 2.
Fasilitasi akses mudah dan murah untuk Air Bersih, Listrik. 3.
Land consolidation penataan lahan lingkungan dan resolusi konflik tanah.
4. Penyedian hunian layak dan murahterjangkau.
5. Pemenuhan kebutuhan standar nutrisi.
6. Kemudahan dan keterjangkauan akses pemenuhan kebutuhan
pokok. 7.
Penguatan kemampuanskill dan peluangfasilitas usahakerja. 8.
Pemberian kemudahan akses dan keterjangkauan pendidikan. 9.
Pemberian kemudahan akses dan keterjangkauan fasilitas kesehatan.
10. Perubahan perilaku ke arah pola hidup sehat dan produktif.
3. Strategi
operasional kegiatan
Bentuk, mekanisme, tahapan dan model penanganan masalah dalam bentuk pelaksanaan kegiatan operasional antar dan lintas SKPD pada
target sasaran. Dilakukan dengan upaya :
1. Keterpaduan sinergitas, integratif antar dan lintas SKPD:
kolaboratif, kombinatif, komplementatif. 2.
Kerja sama dengan Pihak ketiga.
bersambung
204
3. Pemberdayaan dan partisipasi kelompok sasaran.
4. Gradual, berkelanjutan dan berkesinambungan.
4. Perumusan output
yang
jelas dan
terukur pada setiap tahapan
waktu time
frame perencanaan
tahunan Berisi kegiatan operasional, sasaran dan target capaian yang terukur.
Out Put : Kegiatan operasional; Data valid, realibel dan kredibel sebagai rujukan kegiatan dan capaian kinerja mau-pun capaian target
sasaran dlm setiap tahapan; dan Jadwal terpadu dan keterpaduan kegiatan antar lintas SKPD.
5. Perumusan
outcome secara riil Untuk menggambarkan tingkat capaian kineja dari kegiatan yang
dilaksanakan. Outcome : Capaian target kuantitatif sesuai tahapan pada setiap indikator; Pengurangan secara terukur atas target sasaran
pada masing-masing indikator.
6. Model