Implikasi SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

commit to user 162

B. Implikasi

Pergantian Kurikulum 2006 KTSP menjadi Kurikulum 2013 tentu menuai berbagai tanggapan pro dan kontra dari berbagai pihak. Hal itu terjadi karena pergantian kurikulum tersebut dinilai tergesa-gesa dan sangat minim sosialisasi. Dengan demikian, banyak pihak yang belum siap menghadapi perubahan yang cukup signifikan dari berbagai aspek. Sekolah serta komponen yang terlibat sebagai pelaksana kurikulum tentu harus turut menyiapkan diri agar kesulitan dan hambatan dapat diminimalisasi. Proses pembelajaran sebagai wujud nyata pelaksanaan kurikulum harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan pedoman agar implementasi kurikulum dapat dilaksanakan sesuai dengan konsep yang telah dirumuskan. Proses pembelajaran terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau penilaian. Ketiga tahap tersebut harus diperhatikan setiap komponennya. Tahap perencanaan adalah kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mempersiapkan pembelajaran. Hal ini dilakukan guru dengan membuat dokumen perencanaan berupa RPP. Dalam pengembangan RPP seharusnya guru memahami secara komprehensif serta menerapkan prinsip pengembangan RPP yang telah tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu mengembangkan RPP berdasarkan silabus, pengembangan RPP disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan, mendorong partisipasi aktif peserta didik, menghasilkan peserta didik yang tak berhenti belajar serta berpusat pada peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan berlanjut, keterkaitan dan keterpaduan KI dan KD, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik scientific approach Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dijelaskan secara rinci terutama dalam point kegiatan inti yang mencakup 5 M mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pelaksanaan pembelajaran juga harus menggunakan metode ataupun model-model pembelajaran yang mutakhir dan beragam. Hal itu juga harus diimbangi dengan sumber belajar yang bervariasi. Konsep pembelajaran dalam commit to user 163 Kurikulum 2013 adalah pembelajaran berpusat pada siswa student center learning yang diharapkan menghasilkan siswa yang aktif, kreatif, produktif, dan inovatif. Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib yang memiliki alokasi waktu cukup banyak dalam pembelajaran seharusnya mampu mencapai tujuan dengan baik, mengingat bahasa Indonesia juga merupakan tonggak dari mata pelajaran lain. Kegiatan berbahasa dalam pembelajaran juga berpengaruh pada mata pelajaran lain. Salah satunya adalah keterampilan menulis yang digalakkan pada setiap mata pelajaran. Tahap penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajar. Penilaian atau evaluasi berbasis penilaian autentik tidak hanya menilai hasil produk tetapi juga menilai prosesnya. Hasil penilaian tersebut dijadikan sebagai penentu tindak lanjut pembelajaran agar dapat berjalan lebih baik. Sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 menerapkan sistem konversi nilai 1-4. Sistem penilaian tersebut berlaku untuk penilaian pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap tidak menggunakan konversi 1-4, tetapi menggunakan skala A-D, yaitu A sangat baik, B baik, C cukup baik, dan D kurang. Tahap penilaian yang sedemikian detail dan kompleks harus dilaksanakan guru untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran serta untuk menentukan langkah pembelajaran selanjutnya. Apabila ada siswa yang belum mencapai KKM maka guru harus memberikan tugas tambahan atau remidi. Dengan demikian, ada tindak lanjut dari hasil penilaian yang telah dilakukan guru. Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran tersebut masih terdapat beberapa kendala baik berasal dari guru, siswa, maupun faktor lainnya. Guru sebagai perencana dalam implementasi kurikulum seharusnya mampu merancang perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta disesuaikan dengan keadaan sekolah. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga harus memperhatikan setiap komponen yang terlibat dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan perencaaan. Dalam hal ini, RPP bukan semata-mata dokumen tertulis yang harus disusun tetapi juga harus bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. commit to user 164 Demi kelancaran jalannya proses implementasi Kurikulum 2013 maka guru sebagai tonggak pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa mengikuti perkembangan terkini tentang pelaksanaan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru tentu masih muncul berbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Kesenjangan antara harapan dan pelaksanaan di lapangan saat ini sedang dievaluasi oleh pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kebijakan baru oleh Kemendikbud yang menghentikan sementara pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah yang baru menerapkan Kurikulum 2013 selama satu semester, yaitu pada tahun ajaran 20142015. Dengan demikian, sekolah yang baru menerapkan Kurikulum 2013 harus kembali menerapkan KTSP. Oleh karena itu, guru, kepala sekolah, dan stake holder hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan terkini baik peraturan maupun kebijakan agar tetap ada relevansi antara pelaksana dengan pembuat kebijakan. SMK Negeri 1 Karanganyar telah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 20132014. Dengan demikian, sekolah tersebut tidak terkena dampak kebijakan baru dari pemerintah yang menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 sementara waktu. Sehubungan dengan hal tersebut, sekolah sebagai institusi yang menjalankan kurikulum hendaknya dapat menerapkan kurikulum sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada sehingga tidak terjadi kesenjangan antara harapan dengan pelaksanaan di lapangan. Di sisi lain, pergantian kurikulum bukan semata-mata sebagai kebijakan intervensi melainkan sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi pada kurikulum sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis data implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis teks eksposisi masih diperlukan pengkajian lebih dalam agar dapat meningkatkan perbaikan implementasi baik dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian mengingat masih terdapat kendala-kendala dalam implementasi Kurikulum 2013. Hal itu demi mewujudkan implementasi Kurikulum 2013 yang sesuai dengan konsep dan peraturan yang telah dibuat pemerintah sehingga tercapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. commit to user 165

C. Saran