18 a.
Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sebagian cabang ilmu, teknologi, atau
seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan. b.
Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dalam satu atau sebagian cabang ilmu, teknologi, atau seni tertentu
sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi dari
laboratorium adalah sebagai tempat untuk melaksanakan sebuah penelitian atau proses pembelajaran yang di dalamnya termasuk sarana
dan prasarana penunjang dalam bidang studi yang bersangkutan.
D. Tinjauan Pengelolaan Laboratorium Komputer
Pengelolaan laboratorium komputer sangat penting dilakukan demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan di laboratorium, karena sebaik
apapun bentuk dan peralatan yang ada jika tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik, maka peralatan di dalam laboratorium komputer tidak akan
terpakai secara maksimal. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan praktik dalam kegiatan belajar mengajar maka sebuah laboratorium komputer perlu
memiliki sistem pengelolaan yang profesional agar tujuan dari pendidikan tersebut bisa tercapai.
Menurut Richard Decaprio 2013: 60-78, dalam pengelolaan laboratorium komputer terdapat tujuh unsur yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan atau peraturan, pencatatan, pemeliharaan,
19 keselamatan laboratorium, dan pendanaan. Proses tersebut secara garis besar
dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Perencanaan Planning Para pengelola laboratorium harus membuat perencanaan terlebih
dahulu supaya kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Tujuan dari perencanaan laboratorium yaitu untuk mengatur
segala kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer dan untuk menentukan indikator keberhasilan dari kegiatan yang telah direncanakan
tersebut. Pengelolaan laboratorium komputer perlu diawali dengan
perencanaan yang disusun secara terstruktur dengan baik. Berikut perencanaan yang perlu dikembangkan:
a. Perencanaan Tata Ruang Laboratorium
Ruang laboratorium komputer harus ditata dengan sebagaimana mestinya supaya siswa memiliki keleluasaan dan kenyamanan saat
pembelajaran di laboratorium komputer. Menurut Permendiknas nomor 24 tahun 2007 menyatakan
bahwa: Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam satu
kelompok 2 orang. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2m²peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan
peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium
komputer 30m².
Lebar minimum
ruang laboratorium komputer 5m².
Perencanaan tata ruang laboratorium harus diperhatikan dengan baik, karena penataan ruang laboratorium yang benar dapat
20 mengoptimalkan fungsi dari laboratorium komputer itu sendiri.
Beberapa desain tata ruang laboratorium komputer akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Bentuk Ruang Standar
Bentuk ruang laboratorium komputer yang standar yaitu seperti bentuk ruang kelas pada umumnya. Ruangan terdiri dari
meja dan kursi, guru yang berada di posisi depan sedangkan meja dan kursi siswa menghadap ke arah depan menghadap guru serta
disusun dengan rapi dan lurus. Meja guru dilengkapi dengan peralatan seperti komputer, layar proyektor, dan papan tulis yang
ditempel di dinding.
Gambar 1. Desain Ruang Standar
Papan Tulis
21 2
Bentuk Ruang Melingkar Bentuk ruang laboratorium komputer secara melingkar yaitu
meja dan kursi guru berada di depan, sedangkan meja dan kursi siswa melingkari ruangan dan diletakkan menempel pada dinding
dalam. Pada desain ini meja guru juga dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti komputer, layar proyektor, dan papan tulis yang
ditempel di dinding.
Gambar 2. Desain Ruang Melingkar 3
Bentuk Ruang Menyamping Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi
pembelajaran karena jarang pandang siswa dan guru cukup baik, sehingga siswa dalam memperhatikan pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru menjadi jelas dan guru dalam mengawasi
Papan Tulis
22 siswanya juga dapat dengan leluasa. Selain itu dengan posisi
menyamping ruang gerak menjadi lebih terbuka dan tidak ada halangan seperti kabel yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Gambar 3. Desain Ruang Menyamping Berdasarkan desain tata ruang laboratorium komputer seperti
yang dijelaskan di atas, ketiga desain tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada desain tata ruang standar
kelebihannya adalah supaya siswa lebih mudah mengikuti pembelajaran karena menghadap ke depan, pusat perhatian siswa
hanya ke satu titik yaitu guru, sedangkan kekurangan terjadi pada jarak pandang siswa yang sangat rendah khususnya dari bagian
belakang, guru tidak bisa melihat kegiatan siswa, jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar,
pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai tidak mudah diubah.
Papan Tulis
23 Sedangkan pada desain tata ruang melingkar memiliki kelebihan
diantaranya guru dapat berpindah tempat dengan mudah, serta memungkinkan guru untuk memantau sepenuhnya apa yang dilakukan
oleh siswa dan memberikan keleluasaan bagi siswa karena ruangan akan tampak lebih luas. Kekurangan dari desain tata ruang melingkar
ini adalah membutuhkan kabel yang sangat panjang untuk menyalurkan aliran listrik, membutuhkan ruangan yang sangat luas,
dan jarak antara guru dengan siswa yang ada dihadapannya terlalu jauh.
Desain tata ruang menyamping memiliki kelebihan seperti siswa dapat berputar di kursi mereka dan jarak pandang cukup baik, guru
dapat memantau kegiatan semua siswa selama belajar, jalan bagi guru untuk bekerja secara individual dengan siswa sangat bagus,
pemasangan kabel sangat mudah dan mudah pula dimodifikasi, siswa tak berhubungan dengan kabel di belakang dan dapat mengurangi
resiko kecelakaan, dan jika ada komputer yang memerlukan perhatian atau perbaikan kecil siswa lain tidak terganggu. Kekurangan desain
ini adalah memerlukan kabel yang panjang untuk menyalurkan aliran listrik dan ruangan harus luas. Secara umum desain ini lebih bagus
dibandingkan dengan dua desain yang lainnya dari segi pembelajaran.
24 b.
Perencanaan Alat dan Bahan Laboratorium Laboratorium komputer sebaiknya dilengkapi dengan alat dan
bahan pendukung yang memadai, sehingga dapat membantu kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar KBM. Perencanaan alat dan
bahan laboratorium ini merupakan tanggung jawab dari para pengelola laboratorium komputer kepala laboratorium, teknisi laboratorium,
dan laboran. Berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007 juga mengatur
mengenai standar sarana yang harus ada di laboratorium komputer dengan rincian sebagai berikut:
1 Perabot.
a Kursi peserta didik, setiap peserta didik mendapat satu buah
kursi dengan kondisi kuat, stabil dan mudah dipindahkan oleh peserta didik dengan ukuran yang memadai dan
nyaman untuk duduk. b
Meja peserta didik, setiap peserta didik mendapat satu buah meja dengan kondisi kuat, stabil, ukuran memadai untuk
menampung 1 unit komputer, mempunyai dudukan setinggi 15cm untuk tempat CPU dibawah meja, dan kaki peserta
didik dapat masuk ke bawah meja dengan nyaman. c
Kursi guru, berjumlah satu buah dengan kondisi kuat, stabil, mudah dipindahkan, dan ukuran kursi memadai untuk
duduk dengan nyaman.
25 d
Meja guru, berjumlah satu buah dengan kondisi kuat, stabil mudah
dipindahkan, dan
ukuran memadai
untuk menampung satu unit komputer atau laptop, serta nyaman
untuk bekerja. 2
Peralatan Pendidikan a
Komputer, satu unit komputer maksimal digunakan untuk dua orang peserta didik ditambah satu unit untuk guru yang
harus mendukung untuk penggunaan multimedia dengan uku
ran minimum 15”. b
Printer, tersedia satu unit printer untuk setiap laboratorium komputer dengan kondisi yang masih layak untuk
digunakan. c
Scanner, tersedia satu unit scanner untuk setiap laboratorium komputer dengan kondisi yang masih terawat
dan dapat digunakan sewaktu-waktu. d
Titik akses internet, tersedia satu unit untuk setiap laboratorium komputer berupa saluran telepon atau
nirkabel. e
LAN, tersedia sesuai dengan banyaknya komputer dalam laboratorium komputer dengan kondisi masih berfungsi
dengan baik. f
Stabilizer, tersedia sesuai dengan banyaknya komputer dalam laboratorium komputer karena setiap satu unit
26 komputer akan terhubung dengan satu unit stabilizer untuk
menjaga agar aliran arus listrik tetap stabil. g
Modul praktik, tersedia satu set untuk setiap komputer yang terdiri dari sistem operasi, pengolah data, pengolah angka,
dan pengolah gambar. 3
Media Pendidikan a
Papan tulis, tersedia satu buah untuk setiap laboratorium komputer dengan ukuran minimum 90cm x 200cm dan
ditempatkan pada posisi yang memungkinkan agar seluruh peserta didik dapat melihat dengan jelas.
4 Peralatan lain
a Soket listrik, menyesuaikan dengan jumlah komputer yang
ada dengan kondisi yang masih utuh tidak ada kerusakan pada komponen-komponennya dan masih berfungsi dengan
baik. b
Tempat sampah, tersedia satu buah setiap laboratorium komputer untuk menjaga agar keadaan laboratorium tetap
terjaga kebersihannya dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat oleh peserta didik.
c Jam dinding, tersedia satu buah setiap laboratorium
komputer dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat.
27 Setiap laboratorium komputer yang ada di sekolah harus
memenuhi kriteria yang sudah dijelaskan di atas, seperti perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, dan peralatan lainnya.
c. Perencanaan Program Kerja Laboratorium
Kepala laboratorium mempunyai tanggung jawab untuk membuat
perencanaan program
kerja, sehingga
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium komputer dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan dari awal. Tiap kegiatan yang dirancang harus ada penanggung jawab
yang kompeten di bidangnya. Kegiatan dalam laboratorium komputer dapat dibagi menjadi kegiatan tahunan, per semester,
bulanan, dan mingguan. 1
Kegiatan Tahunan a
Pelatihan pembuatan website dan cara pengelolaan bagi siswa SMP dan SMA.
b Pelatihan pembuatan toko online di internet.
c Pelatihan pembelajaran menghadapi ujian nasional
dengan metode online. 2
Kegiatan per Semester a
Pelatihan penguasaan program Microsoft Office, Microsoft Power Point, Microsoft Excel, dan lain-lain.
b Pelatihan lay-outing dan designing.
c Pelatihan penguasaan program pdf.
d PTK berbasis laboratorium komputer.
e Pelatihan pembuatan e-mail, facebook, twitter.
f Pelatihan bisnis online.
g Pelatihan embelajaran berbasis internet.
3 Kegiatan Bulanan
a Praktikum TIK kelas.
b Pelatihan instal, penanganan virus di komputer, dan
pelatihan penggunaan youtube.
28 4
Kegiatan Mingguan a
Pelatihan penanganan situs negatif. b
Pelatihan chating via internet. Richard Decaprio, 2013: 184-185.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk perencanaan program kerja di laboratorium komputer perlu
menyusun perencanaan yang tersusun dengan baik. Penyusunan perencanaan program kerja di laboratorium komputer dapat
dilaksanakan mulai dari kegiatan mingguan, bulanan, semester atau tiap enam bulan.
2. Pengorganisasian
Dalam pengelolaan laboratorium jika tidak ada yang melakukan kegiatan pengorganisasian maka semua kegiatan yang diinginkan tidak
berjalan dengan baik, karena pengorganisasian ini merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan laboratorium sebagaimana fungsinya. Menurut Hani
Handoko 2003: 167, pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-
sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Istilah pengorganisasian menurut Hani Handoko dalam Husaini
Usman, 2013:170 adalah 1 cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif terhadap sumber daya keuangan,
fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi; 2 bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatannya, dan setiap pengelompokan diawasi oleh
seorang manajer; 3 hubungan antara fungsi, jabatan, tugas karyawan; 4 cara manajer dalam membagi tugas yang harus dilakukan.
29 Menurut George R Terry 1984: 73, pengorganisasian merupakan
kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam pengorganisasian karena melalui pengorganisasian
manusia dapat melaksanakan tugas-tugas yang saling berhubungan. Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk membimbing manusia-manusia supaya
bekerja secara efektif. Dari
beberapa definisi
diatas dapat
disimpulkan bahwa
pengorganisasian adalah sebuah proses kegiatan yang dilakukan dalam sebuah kelompok tertentu dalam mengatur kebutuhan yang diperlukan
menyangkut penentuan pekerjaan, pembagian kerja, serta penetapan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan kegiatan yang sudah
ditetapkan. Suatu organisasi akan berjalan dengan lancar manakala di dalam
organisasi tersebut mempunyai struktur organisasi yang jelas, agar pengelolaan laboratorium dapat berjalan secara efektif, efisien, dan
modern maka pengelolaannya harus dijalankan dengan manajemen yang baik dan profesional. Pengertian struktur organisasi menurut Kusdi 2011:
168, struktur organisasi merupakan penjabaran bagaimana tugas-tugas dialokasikan, siapa yang melakukan pelaporan, serta mekanisme-
mekanisme koordinasi formal dan pola interaksi yang menyertainya. Dengan adanya struktur organisasi, maka pekerjaan dalam laboratorium
30 akan mudah dipahami oleh setiap unit kerja. Fungsi dari struktur
organisasi laboratorium adalah untuk memperlancar perencanaan praktik dan penelitian di laboratorium, berfungsi sebagai pengatur dalam kegiatan
penelitian dan praktik di laboratorium, dan memperlancar kegiatan pertanggungjawaban laporan seluruh kegiatan di laboratorium agar mudah
diawaasi. Kemudian menurut Mulyono 2008: 27 tahap-tahap dalam proses
pengorganisasian meliputi pemahaman dari tujuan institusional, seluruh kegiatan yang diperlukan dalam usaha untuk mencapai tujuan dari
institusional harus diidentifikasi terlebih dahulu, jika ada kegiatan yang sejenis maka dikelompokkan dalam satu unit kerja, menetapkan fungsi,
tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja, menetapkan petugas berdasarkan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh setiap unit kerja,
dan menentukan hubungan kerja antar unit kerja. Sedangkan tahapan-tahapan pengorganisasian menurut Siswanto
2010: 75 meliputi: 1
Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai 2
Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu
3 Klasifikasi aktifitas dalam kesatuan yang praktis
4 Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang
hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas
yang hendak dioperasikan.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan organisasi laboratorium yang baik. Organisasi tersebut
akan mengefektifkan kinerja para pengelola laboratorium karena dapat
31 menyinambungkan antar personil yang terlibat dalam pengelolaan
laboratorium. Adapun jabatan dan tugas pengelola laboratoirum antara lain:
Koordinator Laboratorium Korlab bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan seluruh laboratorium yang ada di sekolah Lab IPA,
Lab Bahasa, Lab Komputer, dll. Pada praktiknya, jabatan koordinator laboratorium bisa diberikan kepada wakil kepala sekolah urusan sarana
prasarana. Kepala laboratorium untuk mengelola salah satu laboratorium yang ada di sekolah. Syarat minimal yang harus dimiliki oleh seorang
kepala laboratorium adalah memiliki bidang ilmu yang sesuai dengan laboratorium yang akan dikepalainya. Teknisi, bertugas membantu kepala
laboratorium terutama dalam mempersiapkan alat dan bahan praktikum, serta pemeliharaan alat dan bahan. Sebaiknya teknisi yang dipilih
menguasai bidang ilmu yang relefan dengan laboratorium terkait. Laboran, bertugas membantu kepala laboratorium terutama dalam hal administrasi
dan penyelenggaraan praktikum sehari-hari. Pada praktiknya teknisi dan laboran seringkali dijabat oleh orang yang sama.
Menurut Barnawi dan M. Arifin 2012: 186 pengelolaan laboratorium terdiri dari “koordinator laboratorium, kepala laboratorium,
teknisi laboratorium, dan laboran”. Persyaratan yang harus dipenuhi menjadi pengelola laboratorium antara lain:
1 Kepala laboratorium
a Pendidikan minimal sarjana S1
32 b
Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum
c Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolahmadrasah
dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah
2 Teknisi
a Pendidikan minimal diploma dua D2
b Harus
memiliki sertifikat
teknisi laboratorium
sekolahmadrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah
3 Laboran
a Pendidikan minimal lulusan diploma satu D1 yang relevan
dengan jenis laboratorium b
Memiliki sertifikat laboran sekolahmadrasah yang berasal dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah
Sedangkan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang kualifikasi standar
tenaga laboratorium sekolah disebutkan bahwa: 1
Kualifikasi kepala laboratorium sekolah adalah melalui jalur guru, pendidikan minimal S1, berpengalaman minimal 3 tahun sebagai
pengelola praktikum, memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah. Selain itu ada juga dari jalur laboranteknisi, pendidikan minimal D3, berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau
teknisi, memiliki sertifikat sekolahmadrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
2 Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah adalah minimal D2 yang
relevan dengan peralatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah, memiliki sertifikat
33 teknisi laboratorium sekolah madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah. 1
Kualifikasi laboran laboratorium sekolah adalah minimal lulusan D1 yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi atau ditetepkan oleh pemerintah, memiliki sertifikat laboratorium sekolahmadrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan
oleh pemerintah. Berdasarkan beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pengorganisasian dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang
hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh organisasi. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pengorganisasian diawali dengan
menetapkan tujuan dengan jelas, kemudian melakukan pembagian kerja antar anggota yang ada di organisasi tersebut. Tugas dari kepala
laboratorium komputer yaitu merencanakan dan mengadakan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum, menginventarisasi alat dan bahan di
laboratorium, melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dan alat di laboratorium, mengembangkan tim untuk kemajuan laboratorium,
mengembangkan kerjasama dengan pihak luar untuk pemanfaatan dan peningkatan fasilitas laboratorium. Untuk teknisilaboran laboratorium
komputer mempunyai
tugas membantu
kerja penanggungjawab
laboratorium secara teknis, mendata kebutuhan bahan dan alat untuk kegiatan praktikum, mengusulkan kebutuhan bahan dan alat untuk
34 kegiatan praktikum kepada kepala laboratorium, membantu guru dalam
menyiapkan pelaksanaan kegiatan praktikum, mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum, menjaga kebersihan
dan keamanan laboratorium yang menjadi tanggungjawabnya. Setelah itu melakukan pembagian delegasi koordinasi antar masing-masing bagian,
dan yang terakhir melakukan klasifikasi yang harus dikerjakan oleh masing-masing personel dalam organisasi tersebut. Kemudian tenaga-
tenaga yang bertangung jawab mengelola laboratorium yaitu kepala laboratorium, supervisor, penanggung jawab teknis, koordinator
laboratorium dan laboran. 3.
Pengawasan Pengawasan dalam laboratorium komputer dapat mempermudah
semua pengelolaan laboratorium komputer dalam melakukan tugasnya, karena dalam pengawasan terdapat berbagai aturan yang merupakan acuan
oleh pengelola laboratorium dalam melakukan tugasnya. Menurut Hani Handoko 2003: 359, pengawasan dapat diartikan
sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai dengan baik. Sedangkan Menurut Lanri dalam
Husaini Usman, 2013: 535, pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai
dengan rencana awal.
35 Robert J.Mockler berpendapat dalam Hani Handoko, 2003: 360,
pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya dipergunakan
dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan. Menurut George R Terry 2000: 166 pengawasan dapat
didefinisikan sebagai berikut: Control can be
defined as “the process of determining what is to be achieved, which is the standard of what is being done, to assess the
implementation and if necessary carry out repairs in accordance with the plan so that implementation is consistent with the standard”
Artinya pengawasan dapat didefinisikan sebagai “proses penentuan apa yang harus dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan, menilai
pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar”.
Kegiatan pengawasan pada dasarnya adalah membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi. Apabila dalam pelaksanaan
terdapat adanya penyimpangan maka segera diambil tindakan koreksi. Adapun ruang lingkup pengawasan meliputi 1 pemantauan, 2 penilaian,
3 pelaporan. Pemantauan dan penilaian dalam lingkungan pendidikan sering disebut monev, singkatan dari monitoring dan evaluasi.
36 Dari beberapa pengertian pengawasan di atas secara umum
disimpulkan bahwa pengawasan adalah kegiatan atau proses untuk mengetahui hasil dari sebuah pelaksanaan, apabila terdapat sebuah
kesalahan maka perlu untuk dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu agar dapat sesuai dengan
rencana yang ditetapkan. Berdasarkan
pengertian tersebut
dapat dirumuskan
bahwa pengawasan dalam laboratorium merupakan suatu usaha untuk mengontrol
baik pada sarana prasarana maupun dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium komputer agar dapat mencegah dan melakukan perbaikan
apabila terjadi permasalahan, sehingga dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.
4. Pencatatan Administrating
Pencatatan atau inventarisasi merupakan proses pendokumentasian komponen-komponen fisik dalam laboratorium komputer. Proses
pencatatan dilakukan dengan mendaftarkan semua fasilitas, alat, dan bahan yang ada di laboratorium komputer berdasarkan kategori tertentu.
Menurut Kumiatanty 2008: 3 “pencatatan adalah inventarisasi alat dan bahan yang ada di laboratorium, daftar kebutuhan alat dan bahan. Alat
tambahan, alat-alat rusak, daftar alat yang dipinjam, surat-menyurat, daftar pemakaian laboratorium, dan evaluasi serta membuat lap
oran”. Sedangkan menurut Tatang M. Amirin, dkk 201
0: 84 “inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik Negara secara sistematik,
37 tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang
berlaku”.
Menurut Ary H. Gunawan 2002: 143 kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah:
1 Mencatat semua barang inventaris di dalam “Buku Induk
Inventaris” dan buku pembantu “Buku Golongan Inventaris” 2
Memberikan koding pada barang-barang yang diinventarisasikan 3
Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang 4
Membuat daftar isianformat inventaris 5
Membuat daftar rekapitulasi tahunan Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pencatatan atau inventarisasi dalam pengelolaan laboratorium komputer sangat penting untuk dilakukan karena membantu proses pencatatan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di laboratorium. Pencatatan pemakaian alat-alat yang ada di laboratorium juga penting
untuk dilakukan dan dibuat dalam bentuk kartu alat. Kartu alat tersebut berisi tentang prosedur pemakaian, catatan pemakaian, riwayat perbaikan
dan kerusakan, serta keberadaan dari suku cadang. 5.
Pemeliharaan Maintenance Pemeliharaan merupakan upaya
yang dilakukan pengelola laboratorium secara berkala agar laboratorium komputer berfungsi secara
maksimal. Pemeliharaan ini dilakukan dengan memeriksa seluruh peralatan yang ada di laboratorium dalam keadaan baik. Pengelola
laboratorium komputer secara rutin harus selalu mengontrol seluruh
38 peralatan agar dapat diketahui suku cadang mana yang sudah harus diganti
atau diperbaiki. Pemeliharaan atau perawatan merupakan kegiatan yang sangat perlu
dilakukan untuk keberlangsungan kegiatan praktik dalam sebuah laboratorium. Pemeliharaan harus dilakukan secara tertib, teratur dan dapat
dipertanggung jawabkan. Menurut Ibrahim Bafadal 2004: 49 ada beberapa macam
pemeliharaan sarana prasarana laboratorium sekolah: a.
Pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pengecekan ini dilaksanakan oleh seseorang yang mengetahui tentang baik buruknya keadaan mesin.
b. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, pencegahan dengan cara
demikian itu dilakukan agar kondisi mesin selalu dalam keadaan baik. c.
Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan. d.
Pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat. Kemudian menurut waktunya yaitu pemeliharaan sehari-hari
membersihkan ruang dan perlengkapan dan pemeliharaan berkala seperti pengecatan dinding, pemeriksaan bangku dan peralatan atau perlengkapan
lainnya”. Menurut Suharsimi Arikunto 1993: 277-278 menjelaskan tentang
pemeliharaan laboratorium dapat dibedakan menjadi pemeliharaan rutin routine maintenance dan pemeliharaan pencegahan preventive
maintenance.
39 1
Pemeliharaan rutin Pemeliharaan rutin dilakukan dengan maksud untuk menciptakan
lingkungan bekerja yang aman. Kegiatan ini meliputi pembersihan secara menyeluruh, pengawasan terhadap alat-alat
yang sudah terpasang, menyediakan blangko atau kartu perbaikan kecil, pelumasan dan pengawasan terhadap pembersihan alat-alat.
2 Pemeliharaan pencegahan
Pemeliharaan pencegahan merupakan kegiatan yang secara teratur dijadwalkan untuk mengawasi dan mengatur prosedur pelayanan
yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau pecahnya peralatan dengan cara mengadakan deteksi dan
remidiasi yang disebabkan karena kegagalan pelayanan. Hal-hal yang berkenaan dengan pemeliharaan pencegahan yang sesuai
dengan laboratorium komputer biasanya meliputi pemeriksaan semua peralatan secara periodik, melakukan pengawasan secara
terus-menerus selama pelayanan dilakukan, mengganti suku cadang dan peralatan secara periodik, dan mencatat dan
melaporkan hasil pengamatan.
Sedangkan menurut Barnawi dan M. Arifin 2012: 75 menyatakan
bahwa kegiatan pemeliharaan meliputi tiga kegiatan, yaitu perawatan rutin berkala yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, perawatan
darurat yang dilakukan tanpa ada perencanaan sebelumnya dikarenakan ada kerusakan atau tanda bahaya secara mendadak, perawatan preventif
yang dilakukan rutin pada selang waktu tertentu dengan berbagai kriteria yang ditentukan sebelumnya
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan fasilitas laboratorium komputer meliputi pemeliharaan rutin dan
pemeliharaan pencegahan. Kedua aspek tersebut mempunyai peranan penting dalam kegiatan pengelolaan laboratorium komputer dan bertujuan
agar laboratorium dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan tujuannya.
40 6.
Keselamatan Laboratorium Kegiatan yang dilakukaan di laboratorium menjadi tanggung jawab
bersama diantara para penggunanya. Dalam kegiatan pembelajaran yang bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaannya adalah guru dan
laboran, jika pengawasan kurang maksimal dapat mengakibatkan kecelakaan dan kegiatan pembelajaran juga tidak akan sesuai dengan
harapan. Menurut Koesmadji 2000 dalam Richard Decaprio 2013: 73-76,
kemungkinan terjadi kecelakaan di laboratorium disebabkan oleh: a.
Kurang pengetahuan dan pemahaman para pengguna laboratorium.
b. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium.
c. Kurang bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan
laboratorium. d.
Kurangnya peralatan keamanan. e.
Pengguna laboratorium tidak mengikuti dan mentaati peraturan. f.
Pengguna bekerja di luar kesadaran dan kurang berhati-hati. g.
Pengguna laboratorium menggunakan peralatan yang tidak sesuai atau rusak.
Unsur keselamatan memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan laboratorium karena terjadinya sebuah kecelakaan
tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, dimana dapat menimbulkan kerugian bagi pihak tersebut, peralatan dan fasilitas laboratorium, serta
lingkungan sekitar. Para pengelola laboratorium komputer sebaiknya mengadakan pelatihan untuk menangani sebuah kecelakaan yang mungkin
terjadi di laboratorium agar resiko kecelakaan dan cidera dapat diminimalisir.
41 7.
Pendanaan Funding Pendanaan merupakan hal penting yang berkaitan dengan pengadaan
fasilitas laboratorium. Dengan sistem pendanaan yang efektif dan efisien dapat melancarkan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan di
laboratorium. Pengelola laboratorium dapat mengatur pengelolaan dengan memperhatikan skala prioritas laboratorium komputer.
Menurut Richard Decaprio 2013: 77, para pengelola laboratorium diperbolehkan mencari sumber-sumber keuangan melalui kegiatan
produktiif dengan cara yang benar dan sah. Pengumpulan dana itu sangat penting untuk dilakukan demi menunjang pasokan dana bagi kegiatan
laboratorium, kelangsungan proses akademis dan tumbuh kembangnya kegiatan ilmiah di laboratorium.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendanaan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan
pengelolaan laboratorium
komputer. Pengelola
laboratorium diperbolehkan untuk mencari sumber dana yang benar dan sah untuk
dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam memenuhi kebutuhan laboratorium komputer.
Selain ketujuh unsur yang sudah dijelaskan di atas terdapat satu unsur yang penting dalam sebuah laboratorium komputer yaitu penggunaan. Agar
laboratorium komputer dapat memiliki nilai kegunaan sesuai dengan yang diharapkan terlebih dahulu perlu diatur berdasarkan tujuan awal yang ingin
dicapai dari sebuah laboratorium komputer tersebut.
42 Menurut Richard Decaprio 2013: 43, pengelolaan laboratorium
memiliki beberapa hal pokok, yaitu: 1.
Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk mengembangkan keterampilan dalam kegiatan praktik. Misalnya laboratorium sekolah,
maka pengelolaannya harus dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan para siswa dalam memahami materi pembelajaran dalam
bentuk kegiatan praktik. 2.
Laboratorium dimaksudkan untuk melatih kemampuan menyusun dan menganalisis hasil pengamatan kemudian dilanjutkan untuk menafsirkan
hasil pengamatan. Artinya, laboratorium menjadi dasar pengembangan psikomotorik siswamahasiswapeneliti.
3. Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk dapat melatih
kemampuan membuat simpulan logis. Pengguna diharapkan untuk dapat membuat sebuah kesimpulan yang bersifat ilmiah berdasarkan dari hasil
dari penelitian yang dilakukannya. 4.
Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk melatih pengguna agar dapat mensosialisasikan hasil penelitiankegiatan di laboratorium kepada
masyarakat umum dengan pembahasan yang dapat dipahami dengan mudah. Dengan demikian, hasil dari kegiatan praktik dapat diterima oleh
semua orang. 5.
Laboratorium harus dikelola dan dirancang untuk dapat melatih keterampilan merancang kegiatan praktik dan melaksanakannya. Semua
yang terlibat dalam penggunaan laboratorium harus menyusun sebuah
43 penelitian yang baik agar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan, khususnya bagi pengelola laboratorium. 6.
Laboratorium harus dikelola dan dirancang secara fleksibel dan tidak ada tekanan kepada setiap orang yang terlibat. Laboratorium yang bagus akan
dapat melatih setiap individu untuk mematuhi petunjuk dan tata tertib laboratorium.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hal pokok yang harus ada dalam pengelolaan laboratorium adalah, laboratorium harus dikelola dan
dirancang untuk mengembangkan keterampilan dalam kegiatan praktik dengan tujuan untuk melatih kemampuan menyusun dan menganalisis hasil
pengamatan sekaligus menafsirkan hasil pengamatan, untuk dapat melatih kemampuan membuat simpulan logis, untuk melatih dalam mensosialisasikan
hasil penelitian kepada masyarakat umum, untuk dapat melatih keterampilan merancang kegiatan praktik dan melaksanakannya, dan laboratorium harus
dikelola dan dirancang secara fleksibel serta tidak ada tekanan kepada setiap orang yang terlibat.
Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan laboratorium komputer sebagai salah satu sumber belajar akan memberikan manfaat diantaranya 1
Dapat menyediakan informasi yang teliti dan jelas serta terbaru; 2 Dapat memberikan inovasi dalam memecahkan masalah pembelajaran seperti
penguasaan program Microsoft Office, pelatihan pembuatan website,e-mail, pelatihan pembelajaran berbasis internet dan lain sebagainya; 3
Memberikan pengalaman belajar yang nyata dengan kegiatan yang mampu
44 membuat siswa untuk berpikir, menganalisa, dan memecahkan masalah
seperti simulasi,
penggunaan media
film pembelajaran,
program pembelajaran, dan lain-lain.
Dari penjelasan mengenai pengelolaan laboratorium di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengelolaan laboratorium harus memperhatikan
beberapa unsur seperti perencanaan, pengorganisasian, peraturan, pencatatan, pemeliharaan, keselamatan, dan pendanaan, serta ditambah unsur penggunaan
yang setiap unsur memiliki fungsi masing-masing. Sebuah laboratorium komputer dapat berjalan atau berfungsi secara baik jika sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data mengenai pengelolaan laboratorium komputer akan lebih banyak bersifat
kualitatif. Berdasarkan
tujuan penelitiannya,
maka penelitian
ini menggunakan penelitian deskriptif yang diarahkan untuk mengetahui suatu
objek penelitian dalam keadaan yang sebenarnya. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis mengenai suatu
gejala tertentu. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa kata-kata, dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh
pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan fakta yang relevan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan November 2015 di SMP Negeri 1 Godean yang beralamat di Jl. Jae
Sumantoro, Godean, Kabupaten Sleman, SMP Negeri 2 Godean yang beralamat di Jl. Sawahan, Godean, Kabupaten Sleman, dan di SMP Negeri 3
Godean yang beralamat di Kelurahan Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian yang dipermasalahkan melekat. Subjek penelitian dapat
berupa benda, hal atau orang. Ketiga jenis subjek yang disebutkan selalu terkait dengan orang walaupun benda dan hal bukan berwujud orang. Hampir