Analisis Korelasi Pemodelan Pemakaian Energi Listrik Persektor Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Komponen Utama Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Padangsidimpuan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lain Algifari, 1997. Umumnya analisis korelasi digunakan, dalam hubungannya dengan analisis regresi, untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Ukuran yang digunakan untuk mengukur derajat korelasi hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dinamakan koefisien korelasi correlation coefficient yang disimbolkan dengan r. Jika koefisien korelasi dikuadratkan r 2 maka akan menjadi koefisien determinasi. Dalam konteks regresi, koefisien determinasi merupakan ukuran yang lebih bermakna dibandingkan koefisien korelasi. Koefisien determinasi mampu memberikan informasi mengenai variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi yang digunakan. Sedangkan koefisien korelasi hanya merupakan ukuran mengenai derajat hubungan antara dua variabel. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dengan melalui koefisien korelasi adalah dengan menggunakan nilai absolut dari koefisien korelasi tersebut. Besarnya koefisien korelasi r antara dua macam variabel adalah nol sampai dengan ± 1. Apabila dua buah variabel mempunyai nilai r = 0, berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua buah variabel mempunyai r = ± 1, maka dua buah variabel tersebut mempunyai hubungan yang sempurna. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi antara dua buah variabel semakin mendekati 1, maka tingkat keeratan hubungan antara dua variabel tersebut semakin tinggi. Dan sebaliknya, semakin rendah koefisien korelasi antara dua macam variabel semakin mendekati nol maka tingkat keeratan hubungan antara dua variabel tersebut semakin lemah. Koefisien korelasi dapat juga digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel. tanda minus - pada nilai r menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. artinya, apabila nilai vaariabel yang satu naik maka nilai variabel yang lain turun. Tanda plus + pada nilai r menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, apabila nilai variabel yang satu naik, maka nilai variabel yang lain juga naik Algifari, 1997.

2.2. Matriks Korelasi