Determinan Analisis Komponen Utama

Ax = λ x untuk suatu skalar λ . Skalar λ dinamakan nilai eigen eigenvalue dari A dan x dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan λ Anton, 1987 . Nilai eigen merupakan bilangan real, yang berarti dapat bernilai nol, negatif, dan positif, sedangkan vektor eigen x merupakan anggota dari R n untuk A n x n dan x bukan vektor nol Mahmud, 2009 . Jika λ adalah nilai eigen dari A yang bersesuaian dengan x. maka Ax = λ x, sehingga perkalian oleh A akan memperbesar x, atau membalik arah x, yang bergantung pada nilai λ . Untuk mencari nilai eigen matriks A yang berukuran n x n maka dituliskan kembali Ax = λ x sebagai Ax = λ I x atau secara ekivalen λ I – Ax = 0 Supaya λ menjadi nilai eigen, maka harus ada pemecahan taknol dari persamaan ini. Akan tetapi λ I – Ax = 0 akan mempunyai pemecahan tak nol jika dan hanya jika det λ I – A = 0 Ini dinamakan persamaan karakteristik A, skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai eigen dari A. Bila diperluas, maka determinan det λ I – A adalah polinom λ yang dinamakan polinom karakteristik dari A Anton, 1987. Vektor eigen A yang bersesuaian dengan nilai eigen λ adalah vektor taknol x yang memenuhi Ax = λ x. Secara ekivalen, vektor eigen yang bersesuaian dengan λ adalah vektor taknol dalam ruang pemecahan dari λ I – Ax = 0. Ruang pemecahan ini dinamakan sebagai ruang eigen eigenspace dari A yang bersesuaian dengan λ Anton, 1987.

2.4. Determinan

Determinan merupakan fungsi dari matriks bujur sangkar, n x n, ke bilangan real Mahmud, 2009. Fungsi determinan didefenisikan detA dengan notasi alternative A sebagai jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari A. Jumlah detA dinamakan determinan A Anton, 1987. Determinan A secara simbolis ditulis sebagai ∑ ± = n nj j j a a a A ... det 2 1 2 1 dimana ∑ menunjukkan bahwa suku-suku tersebut harus dijumlahkan terhadap semua permutasi ,..., , 2 1 n j j j dan simbol + atau – dapat dipilih dalam masing- masing suku sesuai dengan apakah permutasi itu genap atau ganjil Anton, 1987. Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri ij a dinyatakan oleh ij M dan didefenisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke i dan kolom ke j dicoret dari A. Bilangan ij j i M + − 1 dinyatakan oleh ij C dan dinamakan kofaktor entri ij a . Determinan matriks A yang berukuran n x n dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam suatu baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya dan menambahkan hasil-hasil kali yang dihasilkan; yakni, untuk setiap n i ≤ ≤ 1 dan n j ≤ ≤ 1 , maka det A = nj nj j j j j C a C a C a + + + ... 2 2 1 1 ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke j det A = in in i i i i C a C a C a + + + ... 2 2 1 1 ekspansi kofaktor sepanjang baris ke i Anton, 1987.

2.5. Analisis Komponen Utama

Analisis komponen utama merupakan suatu teknik mereduksi data multivariat banyak data untuk mengubah mentransformasi suatu matrik data awalasli menjadi suatu set kombinasi linear yang lebih sedikit akan tetapi menyerap sebagian besar jumlah varian dari data awal. Analisis komponen utama tidak selalu bermanfaat. Analisis komponen utama digunakan untuk mereduksi banyaknya peubah asal menjadi beberapa peubah baru yang dapat menjelaskan dengan baik keragaman data asal. Bila tidak ada korelasi antara peubah asal, analisis komponen utama tidak akan memberikan hasil yang di inginkan, karena peubah baru yang diperoleh hanyalah peubah asal yang ditata berdasarkan besarnya keragamannya. Makin erat korelasi baik positif maupun negatif antara peubah, maka baik pula hasil yang diperoleh dari analisis komponen utama. Analisis komponen utama mengekstrak dengan cara yaitu komponen pertama menyerap varian matriks korelasi paling banyak. kemudian diikuti komponen kedua yang menyerap varian terbanyak kedua terhadap sisa varian dan begitu seterusnya, sampai komponen yang terakhir menyerap varian matriks korelasi paling sedikit. Setiap komponen yang berikutnya juga harus orthogonal yaitu tidak berkorelasi sama sekali dengan komponen sebelumnya atau yang mendahuluinya. Akhirnya, ketika p mendekati k, jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap komponen semakin kecil. Tujuannya ialah untuk mempertahankan sejumlah komponen yang diperoleh bisa dipergunakan sebagai variabel bebas predictor dalam analisis regresidiskriminan atau analisis varian, yang sudah bebas dari multikolinearitas. Kalau K i = komponen ke i, maka diperoleh m persamaan berikut : K 1 = p p j j z z z z 1 1 2 12 1 11 ... ... γ γ γ γ + + + + + K 2 = p p j j z z z z 2 2 2 22 1 21 ... ... γ γ γ γ + + + + + . . . K i = p ip j ij i i z z z z γ γ γ γ + + + + + ... ... 2 2 1 1 . . . K m = . ... ... 2 2 1 1 p mp j mj m m z z z z γ γ γ γ + + + + + dimana : K i = komponen ke i γ = vektor eigen z = nilai standar variabel Komponen yang ke-i yaitu K i merupakan kombinasi linear dari X 1 , X 2 , …, X j , …, X p dengan timbangan weight yaitu ip ij j j γ γ γ γ ,..., ,..., , 2 1 yang pemilihannya harus sedemikian rupa, sehingga memaksimumkan rasio dari varian komponen pertama K 1 dengan jumlah varian total variance data asliawal. Komponen berikutnya yaitu K 2 , juga kombinasi linear yang ditimbang dari seluruh variabel asli, tidak berkorelasi dengan komponen atau faktor pertama K 1 dan harus menyerap secara maksimum sisa varian yang ada Supranto, 2004.. Langkah awal yang dilakukan dalam Analisis Komponen Utama adalah menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks R, matriks korelasi dari X. Dengan terlebih dahulu mengubah data yang distribusi normal umum menjadi distribusi normal baku dengan rumus Dengan : Z = nilai variabel yang di bakukan x = nilai data berdistribusi normal nilai rata-rata variabel σ = standar devias Nilai eigen matriks korelasi ini adalah r solusi r λ λ λ ,..., , 2 1 dari persamaan determinan = 0. dapat ditunjukkan bahwa jumlah akar-akar ciri matriks korelasi ini sama dengan tras trace matriks Z T Z. Untuk setiap akar ciri j λ terdapat vector ciri Characteristic vector j γ yang memenuhi sistem persamaan homogen = − j j T I Z Z γ λ . Vektor ciri solusinya 2 , 1 ,..., rj j j j γ γ γ γ = , yang dipilih dari sekian banyak solusi sebanding yang ada untuk setiap j, merupakan solusi yang ternormalkan sedemikian rupa sehingga 1 = j j γ γ . juga dapat diperlihatkan bahwa jika semua j λ berbeda, maka setiap pasangan vector ciri akan saling orthogonal sesamanya. Vektor j γ digunakan untuk membentuk Z ke dalam suku-suku komponen utama yaitu: r rj j j j z z z K γ γ γ + + + = ... 2 2 1 1 Biasanya semua j K tidak digunakan melainkan mengikuti suatu aturan seleksi tertentu. McGraw-Hill, New York, 1976, menyarankan hlm. 273 bahwa”… komponen-komponen dapat dihitung sampai sejumlah tertentu proporsi keragaman data yang cukup besar mungkin 75 persen atau lebih telah dijelaskan”, dengan kata lain, kita pilih k penyumbang terbesar yang menghasilkan . 75 , 1 ∑ = k j j r λ Aturan- aturan semacam ini secara otomatis memberi k peubah K yang merupakan hasil trasformasi terhadap peubah-peubah asal i Z . Selanjutnya prosedur kuadrat terkecil digunakan untuk memperoleh persamaan peramalan bagi Y sebagai fungsi dari peubah-peubah j K yang terpilih itu. Urutan masuknya j K tidak ada pengaruhnya dalam hal ini, sebab semuanya orthogonal satu sama lain. Bila persamaan regresi dalam j K telah diperoleh, persamaan ini dapat dikembalikan menjadi fungsi peubah semula i Z bila dikehendaki, atau ditafsirkan berdasarkan peubah-peubah j K tadi Draper and Smith, 1992. Berlawanan dengan analisis komponen utama, analisis faktor didasarkan pada suatu anggapan, mendasari struktur kausal. Variabel yang terobservasi, dipercaya, disebabkan oleh beberapa konstrak laten yang tidak terlihat unseen latent construct. Sebagai contoh, kemampuan untuk menghasilkan bahwa ujian matematika yang sukses disebabkan oleh konstrak atau konsep yang tidak terlihat yang disebut :analytical intelligence. Secara konseptual hal ini merupakan suatu pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan analisis komponen utama. Di dalam analisis akhir, analisis komponen utama menghasilkan reduksi dimensionalitas dari data set, sedangkan analisis faktor mencari untuk menjelaskan konstrak latent yang mungkin menjadi penyebab variabel yang dikumpulkan Supranto, 2004. 2.6. Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya Y dihubungkan atau dijelaskan dengan lebih dari satu variabel bebas X 1, X 2 ……..X n dengan syarat variabel bebas masih menunjukkan hubungan yang linear dengan variabel tak bebas. Hubungan fungsional antara variabel dependen Y dengan variabel independent X 1, X 2 ……..X n secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: Y = fX 1, X 2 ……..X n dengan : Y = variabel dependen X 1, X 2 ……..X n = variabel independent. Model regresi linear berganda merupakan suatu model yang dapat dinyatakan dalam persamaan linear yang memuat peubaha dan parameter. Parameter ini pada umumnya tidak diketahui dan dapat ditaksir. Hubungan linear lebih dari dua peubah bila dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis adalah: pi pi i i X X X Y β β β β + + + + = ∧ ... 2 1 1 1 dengan ∧ Y = nilai estimasi Y X j = peubah bebas i β = parameter Koefisien-koefisien p β β β ,..., , 1 dapat ditentukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil least square method. Metode kuadrat terkecil untuk menentukan persamaan linear estimasi, berarti memilih satu kurva linear dari beberapa kemungkinan kurva linear yang dapat dibuat dari data yang ada yang mempunyai error paling kecil dari data aktual dengan data estimasinya Algifari, 1997. BAB 3 PEMBAHASAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modren, banyak alat- alat elektronik yang menggunakan tenaga listrik, sehingga kebutuhan akan listrik semakin lama semakin meningkat. Para pemakai energi listrik disebut juga pelanggan. Banyaknya energi listrik yang dibutuhkan tergantung pada pemakaian energi listrik persektor pelanggan itu sendiri. Berikut data skunder yang diperoleh dari PT. Perusahaan Listrik Negara PLN Persero Area Padangsidimpuan dari bulan Januari 2007 sampai bulan September 2012. Tabel 3.1 Pemakaian Energi Listrik Persektor Pelanggan Pada PT. PLN Persero Area Padangsidimpuan Januari 2007 sd September 2012 Bulan Rumah Tangga Sosial Bisnis Industri Pemerintah Multiguna Total Jan 9,471,784 428,379 890,960 624,895 751,059 12,167,077 Feb 9,489,776 438,945 919,400 666,032 719,410 50,541 12,284,104 Mar 9,261,191 409,806 864,566 632,018 683,439 76,913 11,927,933 April 9,230,862 395,122 965,802 546,428 858,791 571,798 12,568,803 Mei 10,291,570 418,009 947,256 504,818 772,232 552,835 13,486,720 Juni 9,489,566 408,614 961,896 573,247 720,259 500,975 12,654,557 Juli 9,454,977 421,489 997,378 543,620 869,208 737,605 13,024,277 Agust 9,499,110 402,583 1,020,321 582,550 632,668 349,015 12,486,247 Sep 9,620,606 416,600 1,009,870 598,995 821,411 345,895 12,813,377 Okt 9,652,233 413,894 1,003,252 527,477 698,285 131,251 12,426,392 Nov 10,090,187 430,121 981,871 506,689 859,916 307,057 13,175,841 Des 10,187,993 426,123 980,464 585,867 804,432 343,330 13,328,209 Jan 10,813,534 467,155 1,258,211 522,168 966,275 94,629 14,121,972 Feb 9,861,762 418,383 1,116,770 685,103 913,335 310,462 13,305,815 Mar 9,970,771 428,794 1,179,146 666,434 906,597 202,235 13,353,977 April 10,028,628 433,235 1,181,456 636,695 929,366 511,518 13,720,898 Mei 10,119,732 439,872 1,193,605 608,440 767,112 825,567 13,954,328 Juni 10,732,760 455,523 1,335,909 651,913 903,235 535,564 14,614,904 Juli 10,732,760 455,523 1,335,909 651,913 903,235 535,564 14,614,904 Agust 10,525,212 437,313 1,603,214 602,442 894,501 538,340 14,601,022 Sep 10,351,283 440,276 1,708,472 625,908 918,062 170,331 14,214,332 Okt 12,302,267 486,921 1,638,329 562,469 917,098 180,053 16,087,137 Nov 11,938,523 503,115 1,799,568 517,044 949,806 385,168 16,093,224 Des 11,274,077 481,506 1,860,650 515,496 950,384 313,251 15,395,364 Jan 11,504,661 501,681 2,006,785 426,768 1,080,946 158,268 15,679,109 Feb 11,520,414 488,311 2,111,016 434,291 1,259,107 191,452 16,004,591 Mar 10,480,490 448,849 1,997,961 249,822 1,054,601 173,060 14,404,783 April 11,498,472 541,907 2,236,557 328,846 850,527 269,800 15,726,109 Mei 10,906,050 446,996 2,288,532 397,061 934,071 95,791 15,068,501 Juni 12,365,074 498,310 2,154,862 385,859 924,306 63,276 16,391,687 Juli 12,019,765 536,750 2,232,190 389,101 967,442 83,752 16,229,000 Agust 11,724,319 696,794 2,217,392 376,898 977,895 38,369 16,031,667 Sep 12,144,783 644,404 2,244,217 375,284 976,076 22,767 16,407,531 Okt 12,719,683 639,748 2,096,474 343,390 1,054,184 13,342 16,866,821 Nov 12,635,003 846,641 2,092,661 481,433 1,053,837 42,914 17,152,489 Des 12,157,693 483,846 2,131,567 436,431 1,038,522 62,957 16,311,016 Jan 12,366,605 542,739 2,106,193 382,690 1,061,417 51,854 16,511,498 Feb 10,290,817 620,021 2,087,213 378,891 1,056,524 24,148 14,457,614 Mar 10,418,453 595,391 2,021,427 424,173 991,727 14,087 14,465,258 April 12,490,067 803,898 2,196,654 582,264 1,054,610 93,358 17,220,851 Mei 12,355,243 684,827 2,439,701 486,382 1,068,531 257,256 17,291,940 Juni 13,109,320 612,927 2,490,825 459,542 1,054,780 344,461 18,071,855 Juli 12,448,128 509,827 2,379,275 432,344 1,087,928 546,150 17,403,652 Agust 12,970,826 576,701 2,197,913 461,138 1,090,907 494,074 17,791,559 Sep 14,264,684 631,287 2,304,935 533,317 1,110,021 22,489 18,866,733 Okt 14,024,901 690,435 2,268,958 510,199 1,082,364 96,835 18,673,692 Nov 14,380,566 626,515 2,192,844 611,424 1,033,314 189,100 9,033,763 Des 13,897,870 593,103 2,358,048 578,594 1,033,907 163,851 18,625,373 Jan 15,006,502 613,720 2,253,427 608,182 1,044,430 1,158,861 20,685,122 Feb 13,766,750 584,737 2,222,505 498,365 1,053,071 218,374 18,343,802 Mar 13,042,683 575,441 2,200,628 533,543 1,030,805 338,967 17,722,067 April 14,921,400 609,370 2,315,024 568,833 1,066,515 297,472 19,778,614 Mei 14,305,078 606,399 2,337,820 571,219 1,089,911 390,520 19,300,947 Juni 15,199,049 631,909 2,661,421 512,812 1,071,876 1,110,867 21,187,934 Juli 15,477,362 626,174 2,373,150 497,946 1,054,321 730,382 20,759,335 Agust 15,714,272 618,374 2,382,583 591,035 1,055,585 460,815 20,822,664 Sep 16,652,845 654,278 2,348,221 532,397 1,041,789 314,076 21,543,606 Okt 15,809,583 633,345 2,253,021 510,133 1,071,492 893,010 21,170,584 Nov 15,619,653 652,645 1,453,148 583,840 1,051,734 1,285,693 20,646,713 Des 15,899,377 680,079 1,471,450 536,144 1,067,941 1,051,995 20,706,986 Jan 16,436,821 684,435 1,513,059 579,362 1,067,897 902,049 21,183,623 Feb 16,292,447 675,786 1,566,476 603,592 1,072,083 764,453 20,974,837 Mar 15,149,701 649,535 1,500,793 600,388 1,060,335 1,009,944 19,970,696 April 15,820,806 647,617 1,582,773 587,616 1,070,910 855,635 20,565,357 Mei 16,133,386 729,286 1,639,105 579,066 1,088,723 1,384,329 21,553,895 Juni 17,737,635 714,982 1,717,212 567,529 1,101,368 2,152,783 23,991,509 Juli 16,536,006 768,244 1,663,291 502,003 1,077,448 1,004,971 21,591,963 Agust 16,810,178 699,228 1,632,869 564,366 1,081,423 776,260 21,564,324 Sep 17,771,291 696,184 1,636,962 281,800 1,070,493 1,105,838 22,582,568 Sumber : PT. PLN Persero Area Padangsidimpuan Variabel-variabel penelitian secara lengkap dapat dituliskan sebagai berikut: Y = Jumlah pemakaian energi listrik X 1 = Pemakaian energi listrik untuk rumah tangga KWh X 2 = Pemakaian energi listrik untuk sosial KWh X 3 = Pemakaian energi listrik untuk bisnis KWh X 4 = Pemakaian energi listrik untuk industri KWh X 5 = Pemakaian energi listrik untuk pemerintahan KWh X 6 = Pemakaian energi listrik untuk multiguna KWh Analisis dilakukan dengan dugaan bahwa rumah tangga X 1 , sosial X 2 , bisnis X 3 , industri X 4 , pemerintahan X 5 , dan multiguna X 6 dapat mempengaruhi jumlah pemakaian energi listrik Y.

3.1. Pembakuan Data