11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Anak Tunagrahita Ringan
a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan
Anak tunagrahita merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan pada intelektualnya, sehingga anak mengalami
hambatan pada beberapa aspek dalam kognitifnya. Hal ini selaras dengan pendapat Sutjihati Somantri 2007: 106 Tunagrahita ringan
juga disebut moron atau debil, kelompok ini memiliki IQ antara 68- 52 meurut binet, sedangkan menurut skala Weschelr WISC memiliki IQ
69-55. Mereka masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak
tunagrahita ringan pada saatnya akan dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri. Anak tunagrahita ringan kurang mampu untuk
penyesuaian sosial secara independen. Menurut H. Moh. Amin 1995:11, anak tunagrahita adalah
anak yang kecerdasannya jelas dibawah rata-rata.Disamping itu anak tunagrahita mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan.Sedangkangkan pengertian anak tunagrahita ringan menurut Smith M.B 2002: 40 menyatakanbahwa keterbelakangan
mental adalah salah satu jenis cacat perkembangan dan umumnya mengacu pada keterbatasan fungsi. Keterbatasan ini terjadi pada
pertumbuhan intelektual yang lemah, reaksi yang tidak tepat atau
12
belum dewasa dengan lingkungan masyarakat dan kinerja dibawah rata-rata dalam akademik, psikologis, fisik, bahasa dan social.
Istilah tunagrahita berasal dari bahasa sansekerta , yaitu tuna yang berarti rugi, kurang ; dan grahita yang berarti berfikir. Istilah
tunagrahita dalam bahasa inggris yang dikemukakan Hiliard Kirman Mumpurniati, 2003:5 sebagai berikut
“people who are mentally retarded over time have been referred to as dumb, stupid, immature, defective, deficient,
subnormal, incompetent, and dull. Terms such as idiot, imbecile, moron, and feebleminded were commonly used
historically this label this population. Although the word fool referred to those who were mentally ill, and the word idiot was
directedtoward individuals who were severely retarded, these terms were frequently used interchangeably.
Hallahan dan Kauffman Mumpuniarti 2007:17, menyatakan karakteristik tunagrahita ringan yaitu mengalami kelemahan kurang
lebih empat bidang yang berhubungan dengan kemampuan kognitif. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa anak
tunagrahita ringan ialah anak yang mengalami hambatan pada intelektualnya yang memiliki IQ dibawah rata-rata berkisar 50-
70.Anak mengalami hambatan pada beberapa aspek antaranya kognitif, emosi-sosial, penyesuaian diri, bahasa. Anak sangat memerlukan
perhatian dalam proses pembelajaran, sehingga anak membutuhkan layanan khusus.
b. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan