Melakukan uji gain Konversi hasil persentasi Indikator Keberhasilan

51 Tabel 3. Klasifikasi indeks kesukaran Suharsimi Arikunto, 2012: 225 Nilai Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran 0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data pada Intrumen Tes Prestasi a.

Melakukan scorring Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode right only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Cara melakukan scorring pada penelitian ini menggunakan rumus yang dikutip dari Suharsimi Arikunto 2012: 188 sebagai berikut: S= x Skor maksimal Keterangan: S = skor siswa R = jawaban siswa yang benar Setelah itu menghitung nilai rata-rata mean, nilai minimum, nilai maksimum, modus, median, standar deviasi, dan varians pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

b. Melakukan uji gain

Uji gain dilakukan pada hasil pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat efektivitas media pembelajaran modul teknik las SMAW 52 berbantuan augmented reality tersebut. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah proses pembelajaran. Menurut Hake 1999, nilai gain ternormalisasi dirumuskan sebagai berikut: skor posttest — skor pretest g = skor maksimum — skor pretest Keterangan: g = nilai gain ternormalisasi Tabel 4. Tingkatan nilai gain Richard R. Hake, 1999 Nilai Gain Interpretasi 0,7 g 1 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang 0 g 0,3 Redah

c. Konversi hasil persentasi

Mengkonversi hasil persentasi keterlaksaan pembelajaran menjadi nialai kualitatif berdasarkan kriteria penilaian skala 5 yang diadaptasikan dari Nana Sudjana 2005: 118 seperti pada tabel berikut. Tabel 5. Kualifakasi keterlakasaan Pembelajaran Persentase Keterlaksanaan k Kategori Keefektifan k ≥ 90 Sangat Efektif 80 ≤ k 90 Efektif 70 ≤ k 80 Cukup Efektif 60 ≤ k 70 Kurang Efektif k 60 Tidak Efektif

c. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan penelitian ini dikelompokan dalam dua aspek, yaitu indikator keberhasilan proses dan indikator keberhasilan hasil. Kedua kelompok ini yang menjadi indikator keberhasilan tercapainya peningkatan penguasaan standar kompetensi teori pengelasan menggunakan modul pembelajaran di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah sebagai berikut: 53 Indikator keberhasilan hasil didasarkan atas meningkatnya prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan modul pembelajaran. Perubahan prestasi belajar peserta didik yang positif dapat dilihat pada orang perorang ataupun keseluruhan peserta didik. Indikator ini dilihat dengan cara membandingkan hasil pembelajaran proses sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing – masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan berpedoman pada 3 pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik yang berbeda-beda, fasilitas sarana setiap sekolah yang berbeda, dan daya dukung setiap sekolah yang berbeda. Nilai KKM sebesar 75, sesuai dengan nilai KKM pada mata diklat teknologi mekanik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan terhadap satu kelas, yaitu X TP3 dengan jumlah siswa 24 dua puluh empat siswa dan tiap pembelajaran berdurasi sebesar 6 x 45 menit. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan Teknik Pemesinan. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TP3. Dalam pelaksanaan penelitian, siswa diberi tindakan berupa pembelajaran modul pada mata diklat Teknologi Mekanik. Sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran modul pada mata diklat Teknologi Mekanik, dilakukan pengumpulan data mengenai prestasi belajar dan keefektifan belajar siswa. Pengumpulan data prestasi belajar pada mata diklat Teknologi Mekanik diperoleh melalui pemberian tes terhadap siswa sebelum penggunaan modul dan sesudah penggunaan modul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar dan keefektifan siswa pada pembelajaran teori pengelasan di kelas X Pemesinan SMK Muhammadiyah 3 yogyakarta yang mengikuti pembelajaran dengan modul. Dengan demikian, hasil-hasil penelitian ini diarahkan untuk dianalisis agar memenuhi tujuan tersebut. Proses pemecahan masalah untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian dilakukan melalui analisis data. Data yang diperoleh melalui tes tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan untuk memecahkan masalah penelitian. Berikut uraian dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AutoCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH YOGYAKARTA.

2 14 188

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

4 78 274

PENGEMBANGAN MEDIA BUKU SAKU PROSES BUBUT (TURNING) SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 2 220

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 133

HAMBATAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 79

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

10 63 141

PENGEMBANGAN JOB SHEET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PENGUKURAN KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

3 12 181

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teori Las dasar siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan.

0 0 151

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN 3 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN SMAW DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 6 208