yang mengandung makna yang sangat dalam kebahasaannya, sehingga tidak semua orang dapat mengartikan makna puisi.
g. Lagu dan Lirik
Lagu adalah ragam suara yang berirama, menurut KBBI, 2007: 624. Lirik adalah karya sastra puisi yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan
kata sebuah nyanyian, menurut KBBI, 2007; 678. Lagu merupakan curahan perasaan seseorang yang dituangkannya sebuah nyanyian dengan irama, nada,
kunci not sehingga menjadi lebih indah maknanya dengan cara menyanyikan penuh dengan perasaan sehingga membuat lagu tersebut indah untuk didengar
para penggemarnya.
h. Makna
Makna adalah maksud pembicara atau penulis dengan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan KBBI, 2007: 703. Makna selalu
disampaikan penciptanya secara langsung dan tidak langsung dengan kata-kata lagupuisi yang diciptakannya. Karena pencipta dapat berbahasa kiasan,
pragmatik, dan menggunakan simbol-simbol dalam menciptakan karyanya. Sehingga penikmat lagupuisi tidak begitu menangkap apa yang disampaikan
pencipta.
2.2 Landasan Teori
Dalam sebuah penelitian, sangat dibutuhkan landasan teori yang mendasarinya karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian.
Karena tanpa adanya landasan teori penelitian tidak akan mendapat hasil yang
Universitas Sumatera Utara
diinginkan oleh peneliti. Ilmu sastra yang berhubungan dengan tanggapan pembaca terhadap karya sastra tersebut.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural, yaitu: menganalisis karya sastra berdasarkan unsur-unsur yang terdapat
dalam karya itu, sehingga membuat peneliti tidak kesulitan dalam menganalisis lagu yang akan diteliti. Analisis sastra merupakan ihktisar untuk menangkap
maupun mengungkapkan makna yang terkandung dalam teks sastra. Sebab pemahaman teks sastra harus memperhatikan unsur-unsur struktur yang
membentuk dan menentukan sistem makna Pradopo, 1995: 41. Analisis struktur dalam analisis teks sastra akan menjadi jalan dalam
membongkar sistem makna yang terkandung dalam karya sastra itu. Menilai bahwa pendekatan struktural merupakan perioritas awal dalam mengetahui
kehebatan makna teks sastra yang harus memperhatikan pemahaman peran dan fungsi terus mendapat perhatian dan keindahan dibincangkan untuk menemukan
asa-asas yang boleh menjelaskan sistematis dan menyeluruh dalam karya sastra. Salah satu tulisan yang ringkas tetapi menarik untuk mengeluarkan asas-
asas keindahan unsur-unsur yang akan membangun teks sastra. Dengan menggunakan pendekatan ini dalam menganalisis novel, prosa, cerpen, roman,
dan lagu dalam kajian ini, barulah peneliti menggunakan teori estetika resepsi dalam menganalisis kajiannya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Estetika Resepsi
Estetika adalah ilmu yang membincangkan falsafah keindahan. Akar estetika sebagai satu ilmu telah lama barkecambah di Barat semenjak zaman
Greek-Roman. Hanya pada abad ke-18 estetika muncul sebagai satu disiplin ilmu yang konkrit dan tersendiri. Semenjak itu estetika terus mendapat perhatian.
Sejarah sastra adalah proses resepsi estetika dan produksi yang bertempat dalam realisasi teks sastra sebagai bagian dari reseptif pembaca, refleksi kritikus,
dan pengarang dalam kesinambungan kreativitasnya. Estetika resepsi adalah ilmu keindahan yang didasarkan pada tanggapan-tanggapan pembaca atau resepsi
pembaca terhadap karya sastra tersebut. Pradopo, 1986; 182. Dari waktu ke waktu karya sastra selalu mendapat tanggapan dari pembacanya. Tiap pembaca
berbeda memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra sajak-sajak seorang penyair. Karya sastra akan selalu diperkaya dengan tanggapan dari para pembaca
dari waku ke waktu, karena makna karya sastra dapat lebih terungkap dan nilai sastranya pun akan dapat ditentukan dengan lebih baik.
Estetika resepsi merupakan aspek-aspek keindahan yang ditimbulkan akibat pertemuan antara karya sastra dengan pembaca. Sastra merupakan hasil
ciptaan pengarang, maka dalam toeri resepsi akan terjadi tanggapan antara pengarang dengan pembaca. Teori resepsilah yang menghidupkan kembali karya
sastra, sejak dahulu hingga sekarang. Teori resepsi inilah yang berhasil nilai-nilai keindahan karya sastra pada masa lampau. Keindahan karya seni dan keseluruhan
aspek kebudayaan bermanfaat karena dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, dan dipahami penikmatnya.
Universitas Sumatera Utara
Aplikasi teori dalam penelitian selalu menjadi masalah, seolah-olah mempelajari teori lebih mudah dibanding dengan aplikasi di lapangan. Kesulitan
ini juga dirasakan dalam penyusunan sejarah sastra. Jauss misalnya, atas dasar estetika resepsi menawarkan bahwa sejarah sastra meski disusun melalui
tanggapan pembaca. Ini ditunjukan sejak tahun 1970-an hingga sekarang belum ada tanda-tanda akanterbit sejarah sastra Indonesia dengan memanfaatkan
tanggapan-tanggapan pembaca untuk menggantikan sejarah sastra tradisional yang disusun atas dasar pengarang dengan karya-karyanya.
Teeuw 1988:208-213 menyatakan tiga macam penelitian estetika resepsi. Pertama, pemahaman estetika resepsi dalam bentuk kritik. Dalam hal ini kritik
tidak dilakukan oleh individual, melainkan dilakukan ole kritikus sepanjang sejarahnya. Contohnya dalam setiap bait dan syair lagu karya Ebiet G. Ade yang
akan dibahas dalam penelitian ini. Kedua, estetika resepsi dalam penelitian interteks, penyalinan, penyaduran, dan penerapan. Ketiga, pemahaman estetika
resepsi secara eksperimental. Penelitian ini dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang
sama, dengan harapan pembaca memberikan tanggapan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Diantara ketiga jenis penelitian estetika diatas, model pertamalah
yang dianggap sebagai paling banyak dalam memberikan sumbangan terhadap perkembangan karya sastra secara keseluruhan. Hal ini dikemukakan dengan
kenyataan bahwa kritik didasarkan atas teori dan metode yang jelas sehingga pemahaman estetis terhadap suatu karya dapat dipertanggungjawabkan. Kritik ini
Universitas Sumatera Utara
yang dipergunakan oleh para penulis untuk meningkatkan hasil karyanya, baik dengan tulisan maupun dengan lisan.
Perbedaan pembacaan karya sastra dari seorang pembaca dengan pembaca lainnya, dan dari suatu periode ke periode itu disebabkan oleh dua hal yaitu
merupakan dasar teori estetika resepsi. Pembaca yang akan memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra yang akan dibahas dalam karya ini.
Dalam hal ini peneliti akan akan menganalisis intrepretasi dalam lirik lagu Ebiet G. Ade.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan dan pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari. Pustaka adalah kitab, buku, buku primbon Alwi,
dkk 2003: 912. Berdasarkan pengamatan, peneliti tidak menemukan penelitian tentang
estetika resepsi dalam lirik lagu Ebiet G. Ade di perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Penelitian sastra tentang album lagu sebagai objek kajiannya
bukanlah hal yang baru, sudah ada penelitian sebelumnya mengenai kumpulan lagu Ebiet di Universitas lain. Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka
ada sejumlah sumber yang relevan untuk dijadikan menjadi acuan dalam penelitian ini, adapun sumber tersebut adalah, sebagai berikut.
Isabella 2009, dalam skripsi yang berjudu l Konstruksi Realitas lingkungan hidup dalam Lagu-Lagu Ebiet G.
Ade, Tinjauan Sosiosastra.Universitas Kristen Petra. Dalam skripsinya tersebut Isabella
Universitas Sumatera Utara
membahas konstruksi realitas lingkungan hidup di Indonesia karena moral masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya sudah perlu
mendapat pembinaan. Ini terdapat dalam lagu-lagu Ebiet G. Ade dimana setiap liriknya berhubungan dengan kehidupan nyata di Indonesia.
Reza Anggoro 2009, pernah melakukan penelitian skripsi dengan judul Ketidaklangsungan Ekspresi pada Lirik Lagu Ebiet G. Ade, Tinjauan Stilistika .
Fakultas Ilmu Budaya. UNDIP. Dalam skripsinya tersebut Reza membahas ketidaklangsungan ekspresi masyarakat Indonesia yang banyak dengan
kebohongan terhadap sesama yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang lain. Ini terdapat pada lirik lagu Ebiet G. Ade
berjudul Berita Kepada Kawan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut peneliti melakukan penelitian
tentang makna dan pesan moral yang terdapat dalam album untuk kita renungkan karya Ebiet G. Ade.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Suatu penelitian, harus menggunakan metode guna untuk memahami dan memaknai karya sastra dengan melakukan pembacaan heuristik dan pembacaan
hermeneutika. Pembacaan heuristik adalah berdasarkan struktur kebahasaan atau membaca karya sastra itu dari awal sampai akhir. Pembacaan hermeneutika adalah
pembacaan karya sastra dalam hal ini lagu berdasarkan konvensi sastranya, menurut Riffatere Jabrohim, 2001: 101.
Dimulai langkah pembacaan heuristik, yaitu membaca dengan jalan meneliti tataran gramatikalnya dari segi mimetisnya dan dilanjutkan dengan
pembacaan retroaktif, yaitu bolak balik sebagaimana yang akan terjadi pada metode hermeneutika untuk menangkap maknanya.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Dalam hal ini, Bogdan dan Taylor dalam Maleong, 1998: 3 mendefenisikan bahwa
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat
memberi tanggapan. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik utuh.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan sumber data yang terdiri atas data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dengan
menganalisis lagu tersebut. Data sekunder rmerupakan data yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara