Prinsip dasar dalam metode ini Penentuan unit pelayanan yang akan menerapkan metode

17 Permenpan No. 13 Tahun 2009 Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat informasi pening sebagai berikut ini: • Deskripsi singkat tentang Metode Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Parisipasi Masyarakat, • Manfaat penggunaan metode tersebut bagi peningkatan kualitas pelayanan publik dan membangun kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah, • Deskripsi ringkas tentang bagaimana prosesnya, dan • Konsekuensi biaya bagi DepartemenLembagaPemerintah Daerah jika metode tersebut akan diterapkan di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dari pertemuan ini adalah: • Diperolehnya persetujuan dan dukungan pimpinan untuk melak sanakan “Proses Perbaikan Pelayanan” menggunakan metode seba gai mana diuraikan dalam dokumen ini, • Keputusan pimpinan tentang pelayanan publikdi unit pelayanan mana yang akan diperbaiki dengan menggunakan metode seba gaimana diuraikan dalam dokumen ini, • Keputusan pimpinan tentang im pelaksana di ingkat DepertemenLembagaPemda dan im pelaksana di unit pelayanan yang akan bertanggungjawab melaksanakan dan mengelola seluruh proses, • Keputusan pimpinan tentang penyediaan anggaran untuk membiayai proses pelaksanaan, • Keputusan pimpinan tentang garis besar jadwalwaktu pelaksanaan indak lanjut berikutnya, • Keputusan pimpinan tentang siapa di pihaknya yang akan berindak sebagai “Penghubung” yang selanjutnya bertugas menindaklanjui keputusan­keputusan pimpinan tersebut sampai menjadi keputusan formal tertulis agar proses pelaksanaan dapat dimulai.

2. Prinsip dasar dalam metode ini

Prinsip dasar yang harus dipegang teguh dalam penggunaan pendekatan dalam metode ini yang merupakan sifat dasar metode ini sendiri adalah: 1 mudah, 2 cepat dan 3 murah. Oleh karena itu, penggunaan metode ini harus sejauh mungkin menghindari imbulnya berbagai beban tambahan bagi para penggunanya, yakni beban tambahan dalam bentuk pekerjaan tambahan yang besar banyak, waktu yang menyita para pelaksana pelayanan dari tugas pokoknya dan pengerahan tenaga kerja petugas tambahan dan anggaran tambahan yang besar. Secara singkatdapatdikatakan bahwa prinsip dalam pendekatan metode ini sebagaimana dalam gambar berikut: 18 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara MURAH DALAM PEMBIAYAAN MENGGUNAKAN WAKTU YANG CEPAT MUDAH DIAPLIKASIKAN

2.1. Mudah

diaplikasikan berari metode ini dapat dengan mudah diaplikasikan oleh para pelaksana pelayanan publik. Kebutuhan asistensi dari luar organisasi dapat dipandang sebagai simuli dalam memantapkan proses persia pan dan pelaksanaan metode atau harus dipandang sebagai strategi untuk memantapkan penguasaan metode sehingga sesegera mungkin mampu menggunakannya secara mandiri.

2.2. Cepat

berari dalam proses pelaksanaan menggunakan waktu yang cepat dan efekif idak mengandung jeda yang terlalu lama antara penggunaan metode dengan perbaikan nyata yang dapat dirasakan oleh para pengguna pelayanan. Kebanggaan atas suatu hasil nyata dan prakis yang diperoleh dalam waktu relaif cepat akan memoivasi para pelaksana pelayanan publik untuk terus melakukan perbaikan.

2.3. Murah

berari pelaksanaan dilakukan dengan biaya yang eisien, yang berari keuntungan dan manfaat yang dihasilkan harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk proses itu. Murah juga berari dapat memberi buki kepada masyarakat bahwa pendekatan ini bukanlah alat untuk menghambur-hamburkan anggaran.

3. Penentuan unit pelayanan yang akan menerapkan metode

Metode Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Parisipasi Masyarakat sebagaimana diuraikan di dalam dokumen ini disusun untuk digunakan di suatu unit pelayanan tertentu di mana dapat diiden iikasi secara jelas adanya hubungan transaksi langsung penyediaan pelayanan dengan penerimaan pelayanan yang masing-masing dila kukan oleh para penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik dan penerima pengguna pelayanan publik. Karena itu pimpinan DepartemenLembagaPemerintah Daerah harus menentukan unit pelayanan tertentu yang akan diperbaiki pelayanannya dengan meng gunakan metode ini sesuai dengan prioritas pembangunan.

4. Penunjukan dan penugasan para pelaksana