19
Permenpan No. 13 Tahun 2009 Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan Partisipasi Masyarakat
Pemerintah Daerah. Jika pelaksanaan penggunaan metode ini dilakukan dalam kerjasama de ngan pihak lain,
maka kedua im disebut di atas selain sebagai penangung jawab dan pelaksana kegiatan juga dimaksudkan untuk menyerap pengetahuan dan keterampilan dari fasilitator dan
atau narasumber dari luar dan pada akhirnya diharapkan mampu melakukannya secara mandiri.
5. Penyediaan anggaran untuk membiayai pelaksanaan
Karena yang bertanggungjawab atas kualitas pelayanan publik itu ada lah para penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik itu sendiri, maka pada prinsipnya
konsekuensi biaya yang diperlukan proses pe ningkatan kualitas pelayanan publik juga menjadi beban DepartemenLembaga Pemerintah Daerah. Karena itu pula, maka
DepartemenLembagaPemerintah Daerah yang berkeinginan memperbaiki pelayanan publik dengan menggunakan metode ini harus menyediakan sejumlah anggaran
tertentu untuk pelaksanaan. Prakiraan besarnya anggaran yang diperlukan dapat diperiksa pada bagian tentang itu dalam dokumen ini.
Secara garis besar komponen biaya pelaksanaan kegiatan keseluruhan proses penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:
a. Lokakarya Pengelolaan Pengaduan 2 hari kerja efekif, b. Survei Pengaduan Masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik durasi tergantung
jenis pelayanan di unit pelayanan yang diperbaiki, c. Lokakarya Analisis Masalah Penyebab Pengaduan Masyarakat 2 hari kerja efekif,
d. Operasional para pelaksana, yaitu: Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ingkat DepartemenLembagaPemerintah Daerah dan Tim Pelaksana Peningkatan
Kualitas Pelayanan di unit pelayanan, e. Peralatan dan bahan,
f. Jasa pihak lain seperi honorarium fasilitatornarasumber dari luar, terutamajika pelaksanaan dilakukan bekerjasama dengan pihak lain.
Panduan lebih rinci tentang komponen biaya yang diperlukan dapat dicermai lebih lanjut di bagian “Contoh Bantu” dokumen ini Iihat CB 1.
B. Administrasi Formal
Keputusan pimpinan DepartemenLembagaPemerintah Daerah tentang hal-hal pening sebagaimana disebut di muka, yaitu tentang:
1. Penentuan unit pelayanan yang pelayanannya akan diperbaiki dengan menggunakan metode ini,
2. Penunjukan dan penugasan para pelaksana Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Tim Pelaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan,
3. Penyediaan anggaran; harus dituangkan secara formal dan tertulis dalam bentuk Keputusan MenteriKepala
Departemen Lembaga atau Surat Keputusan SK Kepala Daerah Iihat CB2-4. Selain itu, jika pelaksanaan dikerjasamakan dengan pihak lain, maka keputusan
kerjasama tersebut harus juga dinyatakan secara formal tertulis, misalnya dalam dokumen Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman.
20
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara
C. JadwalKerangka Waktu Pelaksanaan Setelah administrasi anggaran sudah jelas, kelengkapan administraif berikutnya adalah
perlunya organisasi penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik menyusun jadwal kerangka waktu pelaksanaan kegiatan.
Contoh jadwalkerangka waktu pelaksanaan kegiatan berdasarkan berbagai pengalaman penggunaan metode ini belum termasuk waktu untuk pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Protoipe: Jadwal Pelaksanaan
Langkah Pokok minggu ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Penataan Awal Lokakarya Pengelolaan Pengaduan
Persiapan Lokakarya Pengelolaan Pengaduan Pelaksanaan Lokakarya
Pengelolaan Pengaduan
Survei Pengaduan Masyarakat Persiapan Survei Pengaduan Masyarakat
Pelaksanaan Survei Indeks Pengaduan Masyarakat
Rekapitulasi Publikasi Hasil Survei
Lokakarya Analisis Masalah Penyebab Rencana Tindak Nyata
Persiapan Lokakarya Analisis Masalah Penyebab
Pelaksanaan Lokakarya Analisis Masalah Penyebab
Janji Rekomendasi Perbaikan Pelayanan
Fasilitasi Proses_ Komunikasi Hubungan Masyarakat_
Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dilakukan secara berkala, misalnya
seiap enam bulan sekali
Evaluasi dilakukan secara berkala, misalnya seiap 12 tahun sekali
D. Pihak-Pihak yang Berperan dalam Penerapan Metode Untuk melaksanakan penggunaan metode ini dalam rangka memperbaiki kualitas
pelayanan publik, sebagaimana sudah disinggung di muka, pihak-pihak yang paling menentukan keberhasilan adalah:
1. Pimpinan pengambil keputusan di DepartemenLembagaPemerintah Daerah, 2. Penghubung antara pimpinan dengan pihak lain jika penggunaan metode ini
21
Permenpan No. 13 Tahun 2009 Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan Partisipasi Masyarakat
3. Tim Pelaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan di unit pelayanan, 4. Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di ingkat Departemen Lembaga
Pemerintah Daerah. Penjelasan tentang peran masing-masing pihak yang disebut di atas dalam pelaksanaan
kegiatan penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Pimpinan DepartemenLembagaPemerintah Daerah