12
Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara
dan pelaksana pelayanan publik, 2. Menilai status kinerja pelayanan publik berdasarkan persepsi ma sya rakat
pengguna pelayanan, 3. Meningkatkan efekiitas komunikasi dan interaksi antara penang gungjawab,
penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik dengan masyarakat pengguna pelayanan,
4. Memperkokoh dasar perencanaan kegiatan, pengembangan dan penganggaran kegiatan pelayanan publik,
5. Membantu para pengambil keputusan Kepala Dinas, Kepala Daerah dan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dalam mengarahkan rencana dan alokasi
sumberdaya pembangunan ke kebutuhan masyarakat, 6. Membantu insitusiinsitusi pengawasan intern maupun ekstern dalam
melakukan fungsinya secara lebih efekif.
C. Prasyarat Pening Menuju Sukses
Apapun metode yang dipilih untuk digunakan, seberapapun sumber daya manusia yang akan dikerahkan dan berapapun jumlah anggaran yang dialokasikan.
Beberapa hal pening berikut ini merupakan prasyarat pening dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik.
1. Komitmen pimpinan
Upaya yang secara teknik dapat dilakukan oleh aparatur pelaksana secara faktual selalu memerlukan dukungan dari para pengambil keputusan para
pimpinan baik di daerah maupun di lingkungan pemerintah pusat. Komitmen dimaksudkan adalah keinginan yang kuat dan konsisten untuk melakukan perbaikan
menerus. Komitmen ini diikui oleh kebijakan, keputusan yang senada dalam kaitan dengan pengalokasian dan pendayagunaan sumberdaya dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik. 2. Perubahan pola pikir mindset terhadap fungsi pelayanan
Perubahan pola pikir adalah awal dari seluruh usaha perbaikan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk keseluruhan proses peningkatan
pelayanan publik. Jika idak ada pemahaman baru tentang peningnya dan manfaat peningkatan pelayanan publik bagi individu dan organisasi aparatur maka indakan
nyata ke arah itu idak akan pernah terwujud. 3. Parisipasi masyarakat pengguna pelayanan
Peningkatan kualitas pelayanan publik sulit diwujudkan bila parisipasi masyarakat pengguna pelayanan masih rendah. Aspek parisipasi ma syarakat
pengguna pelayanan yang terpening adalah aspirasi mereka atas ragam, kualitas dan biaya penyelanggaraan pelayanan. Jika idak demikian, sangat mungkin
penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik akan menyelenggarakan dan melaksanakan pelayanan yang menghasilkan sesuatu yang justeru idak dibutuhkan
dan atau idak diinginkan oleh para pengguna pelayanan.
13
Permenpan No. 13 Tahun 2009 Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan Partisipasi Masyarakat
Kunci sukses untuk memperbaiki pelayanan publik adalah adanya saling percaya
trust antara penanggungjawab, penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik dengan masyarakat penggunanya. Saling percaya akan menghasilkan
komunikasi dan interaksi yang posiif dan lebih bermakna dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan itu sendiri.
5. Kesadaran penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik