Variabel yang Diamati Analisis Statistik Analisis Finansial Usaha Ternak Itik Bali

8

2.2.6. Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi 1 pertambahan berat badan yang diperoleh dengan penimbangan itik setiap minggu; 2 total jumlah pakan yang dibrikan; 3 “Feed Conversion Ratio” FCR; dan 4 analisi finansial control dengan perlakuan pollard yang berbeda dengan additive “Duck mix”.

2.2.7. Analisis Statistik

Data yang terkumpul meliputi pertambahan berat badan, total jumlah pakan yang diberikan dan “Feed Conversion Ratio” FCR dilakukan analisis menggunakan sidik ragam, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata P0,05, maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan Gomez and Gomez, 1995. Semua perhitungan didasarkan pada beda nyata 5 P0,05. Data tersebut sebagai pendukung data untuk analisis finansial antar perlakuan, untuk menghitung total penerimaan, total biaya produksi, pendapatan bersih, “Break Event Point” BEP, dan “Revenue and Cost Ratio” RC.

2.2.8. Analisis Finansial Usaha Ternak Itik Bali

Analisis finansial dalam penelitian ini untuk mendapatkan nilai dari : 1. Total penerimaan total revenue adalah seluruh hasil penjualan itik jumlah ternak yang hidup x bobot panen x harga jual kg dalam satu periode pemeliharaan Soekartawi, 1986 dalam Saputro, 2006. Sedangkan menurut Rosyidi 2004, total penerimaan adalah hasil perkalin antara harga P dengan jumlah ternak Q. 2. Total biaya produksi total cost adalah jumlah total biaya tetap total fixed cost dan jumlah total biaya variabel total variable cost Soehardi, 2000 dalam Saputro, 2006. a. Biaya tetap fixed costs adalah jenis-jenis biaya yang selama satu periode kerja berjumlah tetap dan tidak mengalami perubahan meskipun volume produksi berubah Soehardi, 2000 dalam Saputro, 2006. Sedangkan menurut Gaspersz 2005, biaya tetap fixed costs 9 merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran input-input tetap fixed inputs dalam proses produksi jangka pendek. b. Biaya variabel variabel costs adalah jenis-jenis biaya yang naik turun bersama-sama dengan volume kegiatan, bila produksi bertambah maka biaya variabel juga bertambah dan sebaliknya Soehardi, 2000 dalam Saputro, 2006. Sedangkan mnurut Gaspersz 2005, biaya variabel variable costs merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran input-input variabel variabel inputs dalam proses produksi jangka pendek. 3. Pendapatan bersih adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya produksi. Kemudian ditambah lagi bahwa “Revenue and Cost Ratio” RC merupakan perbandingan antara semua total penjualan dengan total biaya produksi secara keseluruhan Soekartawi, 1986 dalam Saputro, 2006. Sedangkan menurut Samuelson et al. 2003, pendapatan bersih merupakan keuntungan yang tersisa setelah dikurangi semua pengeluaran. 4. “Break Event Point” BEP adalah volume penjualan yang total penerimaan penjualnya sama dengan total baya Longnecker et al., 2001. Sedangkan menurut Zimmerer 2004 , “Break Event Point” adalah tingkat operasi dolar penjualan atau jumlah produksi yang pada tingkat ini tidak terjadi laba maupun rugi. Total biaya tetap BEP rupiah = Total biaya variabel Menurut A.K Group, 1981 1- Total penerimaan BEP dalam rupiah BEP ekor = X 1 ekor Menurut A.K Group,1981 Harga rata-rata ekor 5. “Revenue and Costs Ratio” RC adalah perbandingan antara semua total penjualan dengan total biaya produksi secara keseluruhan Soekartawi, 1986 dalam Saputro, 2006. Semua total penjualan “Revenue and Costs Ratio” RC = Total biaya produksi 10 III. PEMBAHASAN

3.1. Hasil