10
III. PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. Pertambahan Berat Badan
Rataan pertambahan berat badan itik yang mendapat perlakuan A kontrol adalah 1195,2 gekor Tabel 4 dan tidak menunjukan adanya
perbedaan yang nyata P0,05 dengan pertambahan bert badan itik perlkuan B, C, dan D yaitu masing-masing adalah 2,21 , 2,89 , dan 4,29 lebih
rendah dibandingkan dengan kontrol. Pertambahan berat badan perlakuan C dan D masing-masing adalah 0,70 dan 2,21 tidak nyata P0,05 lebih
rendh dibandingkan perlakuan B. demikian pula dengan rataan pertambahan bobot badan perlakuan D yang 1,44 tidak nyata P0,05 lebih rendah
dibandingkan dengan perlakuan C.
3.1.2. Total Jumlah Pakan yang Diberikan
Rataan total jumlah pakan yang diberikan pada itik yang mendapat perlakuan A kontrol adalah 5990,07 gekor Tabel 4. Perlakuan C dan D
tidak menunjukan perbedaan nyata P0,05 yang masing-masing adalah 4,18 dan 6,47 lebih tinggi dibandingkan control. Sedangkan perlakuan B
adalah 0,68 tidak nyata P0,05 lebih rendah dibandingkan control. Rataan total jumlah pakan yang diberikan pada itik perlakuan C dan D mesing-maing
adalah 4,89 dan 7,46 tidak nyata P0,05 lebih tinggi dibandingkan perlakuan B. sedangkan pada perlakuan D total jumlah pakan yang diberikan
adalah 2,46 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan C namun secara statistik tidak berbeda nyata.
11
Tabel 4. Rataan Bobot Badan Awal, Jumlah Pemberian Pakan, Pertambahan Berat Badan. Dan “Feed Conversion Ratio” FCR yang
Diberi Pollard Berbeda dengan Additive “Duck Mix”
Perlakuan
1
Peubah SEM A B C B
Pertambahan Berat Badan g 1195,20
a
1168,73
a
1160,60
a
1143,93
a
24,61 Total Jumlah Pakan yang
diberikan g 5990,07
a
5949,60
a
6240,40
a
6393,67
a
248,81 FCR 4,66
a
4,99
ab
5,92
bc
5,53
c
0,15
Keterangan : 1
A : Ransum komersial 100 sbagai control B
: Ransum komersial 85 + pollard 15 + additive “Duck mix” 0,3 C : Ransum komersial 70 + pollard 30 + additive “Duck mix” 0,3
D : Ransum komersial 55 + pollard 45 + additive “Duck mix” 0,3 2
Nilai dengan huruf yang sama pada baris yang sama pada masing-masing perlakuan adalah berbeda tidak nyata P0,05.
3 SEM = “Standard Error of The Treatment Means”
.
3.1.3. “Feed Conversion Ratio” FCR
Rataan FCR itik mendapat perlakuan A kontrol adalah 4,66 Tabel 4. Rataan FCR pada perlakuan B adalah 7,08 tidak berbeda nyata P0,05
lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A. sedangkan rataan FCR pada perlakuan C dan D masing-masing adalah 13,52 dan 18,67 nyata
P0,05 leih tinggi dibandingkan perlakuan A. rataan FCR pada perlakuan C menunjukan peningkatan yaitu 6,01 lebih tinggi dibandingkan dengan FCR
perlakuan B namun secara statistik tidak berbeda nyata P0,05. Sedangkan rataan FCR itik pada perlakuan D adalah 10,82 nyta P0,05 lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan B. untuk rataan FCR itik pad perlakuan D menunjukan peningkatan yang nyata P0,05 sebesar 4,54 lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan C.
12
3.1.4. Analisis Finansial Usaha Ternak Itik Bali yang Diberi Ransum