3
II. MATERI DAN METODE
2.1. Materi Penelitian
2.1.1. Ternak Itik
Pada penelitian ini digunakan 60 ekor itik Bali jantan berumur 3 minggu. Bibit itik ini diperoleh dari salah satu pengusaha penetasan itik di Kediri,
Kabupaten Tabanan, Bali.
2.1.2. Pollard dan “Duck Mix”
Menurut Tillman et al. 1989 pollard merupakan bahan makanan ternak yang berasal dari limbah pertanian yaitu hasil ikutan penggilingan pengilingan
gandum yang mengandung protein kasar 18,7 dan serat kasar 7,7 , ditambahkan oleh Hatardi et al. 1993 bahwa pollard mengandung energi
meta bolisme sebesar 2103 kkalkg, protein kasar 16,1 , lemak kasar 4,5 , serat kasar 6,6 , kalsium 0,10 dan fosfor 0,91 .
Tabel 1. Kandungan Mineral dan Vitamin yang terdapat daam “Duck Mix” Per Kilogram
Zat Gizi Komposisi
Steam Bone Meal 50
Calsium 48,72
Magnese 0,4
Iodium 0,005
Ferrum 0,3
Cuprum 0,02
Zincum 0,25
Magnesium 0,29
Vitamin D3 75.000 I.U
Vitamin B12 450 mcg
Keterangan : Brosur Produk Mineral Bebek Perusahaan Eka Farma Semarang 2007.
4
2.1.3. Kandang dan Perlengkapan
Kandungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang sisten “Battery Colony” sebanyak 5 unit kandang. Setiap unit kandang terbagi atas 4
ruangan atau petak, sehingga terdapat 20 ruang. Kerangka kandang terbuat dari balok kayu dengan alas dan dinding bagian depan terbuat dari bilah-bilah
bambo, serta dilengkapi dengan tempat pakan yang terbuat dari paralon dan tempat air minum yang terbuat dari botol plastik air mineral dengan volume
1500 ml. Setiap petak kandang mempunyai ukuran panjag 75 cm, lebar 65 cm, dan tinggi 45 cm.
Lantai kandang diberi alas kampil untuk menampung kotoran ternak, kampil ini diganti setiap harinya sehingga dapat mengurangi bau dan
kelembaban kandang akibat kotoran itik.
2.1.4. Ransum dan Air Minum
Ransum yang diberikan dalam penelitian ini terdiri dari empat jenis ransum, yaitu ransum perlakuan A Kontrol yang berupa ransum komersial
100 , ransum perlakuan B yang tersusun dari ransum komersial 85 + pollard 15 + “Duck mix” 0,3 , ransum perlakuan C yang tersusun dari
ransum kom ersial 70 + pollard 30 + “Duck mix” 0,3, ransum
perlakuan D yang tersusun dari ransum komersial 55 + pollard 45 + “Duck mix” 0,3 .
Ransum komersial yang digunakan dalam penelitian adalah ransum komersial yang diprouksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Sedangkan
pollard yang digunakan adalah pollard merek “ONTA” yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan “Duck mix” yang digunakan adalah
“Duck mix” merek “MINERAL BEBEK” yang diproduksi oleh perusahaan
Eka Farma Semarang. Air minum yang diberikan kepada itik selama penelitian berasal dari
Perusahan Daerah Air Minum PDAM setempat, dan diberikan secara ad- libitum.
2.1.5. Peralatan