4
Setiap tempat kerja di mana dilakukan suatu proses kerja mengandung risiko atau bahaya yang berasal manusia, mesin, alat kerja, dan material lainnya.
Untuk menghilangkan atau mengurangi kasus ataupun kerugian yang terjadi maka dilakukan serangkaian kegiatan identifikasi bahaya dan penilaian risikonya
dengan metode yang ada di perusahaan tersebut kemudian dilakukan penilaian tingkat risiko bahayanya dan bagaimana tindakan pengendalian yang dilakukan di
PT. SK. Keris. Berdasarkan latar belakang di atas tertarik untuk dilakukan penelitian
dengan judul tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Unit Utility PT. SK Keris Tahun 2009. Dalam penelitian ini
akan diberikan gambaran tentang pelaksanaan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di Unit Utility PT. SK. Keris Banten sebagai langkah untuk perbaikan.
Dalam pelaksanaan identifikasi bahaya dan penilaian risiko ini mengacu pada Permenaker RI No. Per.05Men1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Occupational Health and Safety Assessment Series OHSAS 18001:1999 serta kebijakan perusahaan tentang Health Safety and
Environtment HSE Risk Management.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
5
1.2.1 Rumusan Masalah Umum
Bagaimanakah gambaran bahaya potensial dan tingkatan risiko di Unit Utility PT. SK Keris Tahun 2009?
1.2.2 Rumusan Masalah Khusus
1. Bagaimanakah gambaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. SK Keris Tahun 2009? 2.
Bagaimanakah prosedur identifikasi bahaya dan penilaian risiko di Unit Utility PT. SK Keris Tahun 2009?
3. Bagaimanakah prosedur tindak lanjut di Unit Utility PT. SK Keris Tahun
2009?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran bahaya potensial dan tingkatan risiko di Unit Utility PT. SK Keris.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PT. SK Keris. 2.
Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di Unit Utility PT. SK Keris.
3. Untuk mengetahui prosedur tindak lanjut di Unit Utility PT. SK Keris.
1.4 Keaslian Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini berbeda dengan beberapa penelitian yang pernah ada Tabel 1. Tabel 1. Keaslian Penelitian
M. Noorcahyo E. P Noor Diansyah
Artia Tamado S Judul
Penelitian Perbandingan Analisis Kecelakaan, Insiden,
Ketidaksesuaian serta Tindak Koreksi dan Pencegahan di Sebuah Perusahaan Tekstil
di Kabupaten Semarang dengan Persyaratan OHSAS 18001:1999 elemen 4.5.2
Tinjauan Penerapan Pendokumentasian Dengan Standar SMK 3, Permenaker No. 5 Tahun 1996 di PT.Sinar Pantja
Djaja Semarang Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tahun
2009 Studi Kasus di Unit Utility PT. Sk. Keris Banten
Tahun Tempat
Penelitian 2003 Semarang
2007 Semarang 2009 Banten
Rancangan Penelitian
Studi Deskriptif dengan pendekatan retrospektif
Studi Deskriptif dengan pendekatan observasional Studi Deskriptif dengan
pendekatan observasional Variabel
Penelitian Prosedur, Kecelakaan kerja,
ketidaksesuaian, tindak koreksi, pencegahan dan penilaian sesuai dengan
OHSAS 18001:1999 Strategi Pendokumentasian berdasar sistem audit SMK 3
Permenaker No. 5 Tahun 1996 Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko dan Ketentuan Tindak Lanjut berdasarkan Permenaker
No. 5 Tahun 1996
Hasil Penelitian
Kecelakaan menunjukkan tingkat kekerapan FR sebesar 3, tingkat
keparahan SR sebesar 32, riteria tidak sesuai sebesar 7,69, riteria perbaikan
sebesar 23,08. Dari 8 indikator komponen rencana strategis keselamatan
dan kesehatan kerja Permenaker No. 05Men1996 PT SPD telah melaksanakan penuh 3 indikator, terlaksana sebagian
4 indikator dan 1 indikator belum dilaksanakan. Dari 3 indikator komponen manual sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja Permenaker No. 05Men 1996 PT SPD telah melaksanakan penuh 2 indikator dan 1 indikator
belum dilaksanakan. Dari 5 indikator komponen penyebaran informasi K3 Permenaker No. 05Men1996 PT
SPD telah melaksanakan penuh 4 indikator dan 1 indikator belum dilaksanakan penuh.
-
7
1.5 Manfaat Hasil Penelitian