30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Gambar 4 Kerangka Konsep
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian deskriptif karena bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor risiko maupun efek atau hasil
Sudigdo dan Sofyan Ismael, 2002:82. Apabila ditinjau dari segi waktu penelitian ini termasuk penelitian cross sectional.Penelitian dilengkapi dengan menyajikan
dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung atau melengkapi dalam mendeskripsikan identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada periode Juni
hingga Juli 2009 di PT. SK Keris pada Unit Utility. Evaluasi
Kecelakaan Kerja
P
erbaikan Manajemen
Risiko 1.
Identifikasi Bahaya
2. Penilaian
Risiko 3.
Penentuan Tindak
Lanjut
31
3.3 Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi terhadap masing-masing variable, perlu dibuat definisi operasional di semua variable penelitian. Adapun definisi operasional
yang digunakan untuk variable yang dimaksud adalah seperti dalam Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8. Definisi Operasional
No Variabel Keterangan
Instrumen Kategori
Skala 1 2
3 4
5 6
1. Peluang risiko Peluang insiden yang
dapat terjadi dengan menggunakan skala
berdasarkan tingkat potensinya
Form Risiko Perusahaan
1. Sering, bila kejadian dapat terjadi kapan saja
2. Sangat sering, bila
kejadian dapat terjadi secara berkala
3. Sedang, bila kejadian
dapat terjadi pada kondisi tetentu
4. Jarang, bila kejadian dapat
terjadi tetapi jarang Ordinal
2. Konsekuensi Risiko
Kosekuensi ditentukan dengan membuat
ketetapan pada severity yang berpotensi terjadi
Form Risiko Perusahaan
1. Tidak Signifikan, bila terjadi iritasi
mata,ketidaknyamanan, pegal-pegal, lelah
2. Minor, bila terjadi luka
pada permukaan tubuh, tergores,
terpotongtersayat kecil, bising, sakit kepalapusing,
memar
3. Sedang, luka terkoyak
patah tulang ringan, sakitradang kulit, asma,
cacat minor permanen
4. Besar, bila terjadi gegar
otak, terbakar, terkilir serius, keracunan
5. Fatal, bila terjadi patah
tulang berat, amputasi, luka fatal, luka kompleks,
kanker, penyakit mematikan, penyakit fatal
akut, kematian, tuli Ordinal
32
Lanjutan Tabel 8
1 2 3 4
5 6
3. Tingkatan Risiko
Tingkatan Risiko ditentukan oleh
hubungan antara nilai hasil
identifikasi bahaya dan konsekuensi
Form Risiko Perusahaan
1. Ekstrim, E 20 2.
Risiko tinggi, H 10 3.
Risiko Sedang,M 3–10 4.
Risiko Rendah, L 3 Ordinal
4. Ketentuan Tindak Lanjut
Tindak lanjut ditentukan
berdasarkan tingkatan risiko
yang dihasilkan Form Risiko
Perusahaan 1. Untuk risiko rendah,
pemantauan dan jalan keluar yang lebih hemat
biaya atau peningkatan yang tidak memerlukan
biaya tambahan 2.
Untuk risiko sedang, diperlukan biaya
pencegahan dan tindakan pengukuran pengurangan
risiko dgn benar 3.
Untuk risiko tingi,pekerjaan tidak
dilaksanakan sampai risiko direduksi
4. Untuk risiko ekstrim,
pekerjaan tidak dilaksanakan sampai
risiko direduksi, jika tidak memungkinkan
untuk direduksi maka pekerjaan dihentikan
Ordinal
Rudi Suardi, 2007:74
3.4 Pendekatan Latar Penelitian