20
C. Kajian Tentang Metode Latihan Drill
1. PengertianMetode Latihan Drill
Seorang anak perlu memiliki ketangkasan dan keterampilan dalam sesuatu, sebab didalam proses belajar mengajar perlu diadakan latihan untuk menguasai
keterampilan tersebut. Salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik metode latihan atau drill. Menurut Sugihartono
2007: 82 metode latihan atau metode drill merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu. Melalui
penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih optimal.
Roestiyah 2005: 125 mengemukakan bahwa “metode latihan ialah
suatu teknik atau metode yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki
ketangkasan atau keterampilan yang lebih tingkat dari apa yang telah dipelajari”.
Metode drill sebagai metode mengajar merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan secara berulang-ulang materi yang telah diajarkan guru
sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Metode drill ini sangat cocok untuk mengajarkan keterampilan motorik maupun keterampilan mental.
Metode latihan drill sebagai metode mengajar merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan secara berulang-ulang terhadap apa yang telah diajarkan guru
sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu Haryanto, 2007: 40. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa metode
latihan merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi
secara lebih optimal. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu
21
diulang-ulang, Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan
latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Astati, dkk 2003: 17-18 mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang harus dimiliki oleh pendidik pada waktu memberikan latihan pada anak
berkebutuhan khusus seperti anak autis adalah: 1 kesabaran, 2 keuletan, 3 kasih sayang. Apabila ketiga hal ini sudah dikuasai oleh pendidik, maka dengan
mudah mereka dapat melatih anak tersebut. Kesabaran dalam melakukan latihan maupun sabar memberikan latihan pada anak dapat menciptakan suatu latihan
dapat berjalan dengan lancar tidak terkesan buru-buru. Keuletan dalam latihan mewujudkan keterampilan itu dapat dilakukan dengan cara-cara yang sesuai.
Pendidik harus melatih dengan penuh kasih sayang dan tidak membedakan anak. Menurut Maria J. Wantah, 2007:120-121 beberapa petunjuk atau
pedoman bagi guru, pendamping, dan orangtua sebelum melatih tentang kemandirian pada anak autis seperti yang diuraikan berikut ini:
1 Pelajarilah keadaan anak tersebut, apakah anak sudah siap untuk menerima
latihan. 2
Pada waktu melatih anak tersebut, guru jangan bersifat tegang. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan tegas, tanpa ragu-ragu, tetapi lemah lembut.
Bersikaplah baik terhadap anak, walaupun mereka melakukan kesalahan. 3
Latihan hendaknya dilaksanakn tahap demi tahap sehingga anak dapat menguasainya. Apabila anak pada tahap tertentu belum dapat mengikuti latihan
22
tersebut, maka guru perlu mengulanginya sehingga anak mampu melakukannya dengan mandiri.
4 Tunjukkan pada anak tentang sesuatu yang diajarkan dan dilengkapi dengan
contoh kongkrit. Usahakan kata-kata yang digunakan pada waktu memberikan latihan sama sehingga tidak membingungkan anak.
5 Ada waktu memberikan latihan, perlu diikuti dengan kata-kata sehingga anak
dapat mengerti apa yang diajarkan. 6
Perlu diterapkan disiplin pada anak sehingga mereka dapat mengikuti peraturan yang ada.
7 Guru perlu fleksibel. Apabila metode yang digunakan pada waktu melatih anak
belum berhasil, hendaknya guru dapat menggunakan metode lain yang sesuai dengan kemampuan anak tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode latihan atau drill adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan
melatih anak atau siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanannya anak terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara
teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, anak disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Sugihartono dkk, 2007:
82 “metode latihan merupakan metode penyampaian materi melaui upaya penanaman terhadap kebiasaan-
kebiasaan tertentu”. Melalui penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara
lebih optimal.
23
2. Tujuan Metode LatihanDrill