26
Teknik ini perlu diperhatikan pula kelemahan-kelemahannya seperti dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak bisa berubah, karena
merupakan cara yang telah dibakukan. Kadang-kadang latihan itu langsung dijalankan tanpa penjelasan sebelumnya, sehingga pada anak tidak mencapai tahap
pemahaman dalam pelaksanannya.
D. Kerangka Pikir
Salah satu karateristik anak autis ialah lemah dalam bina dirinya, Salah satunya aspek buang air kecil. Buang air kecil sangat penting gunanya dalam
kehidupan sehari-hari, karena manusia setiap hari selalu melakukan aktivitas buang air besar maupun kecil tak terkecuali anak autis. Buang air merupakan
kegiatan yang sangat penting dilakukan karena merupakan bagian dari sistem ekresi dalam tubuh. Dalam kegiatan ini, tubuh akan mengeluarkan sisa
–sisa pencernaan dan racun melalui lubang anus maupun saluran kencing. Sisa
pembuangan yang dikeluarkan oleh tubuh sudah tentu kotor dan mengandung banyak bakteri yang mengganggu kesehatan. Karena itu anak perlu diberikan
latihan agar mampu melakukan aktivitas buang air kecil di tempat yang tepat dan dengan cara yang tepat.
Metode latihan adalah suatu cara mengajar siswa dengan melatih yaitu dengan tindakan pemberian materi buang air kecil pada pembelajaran, dan
dilanjutkan dengan latihan. Dimana anak diminta melakukan kegiatan bina diri buang air kecil sendiri tanpa bantuan, yang pertama mempersiapkan peralatan
yang akan digunakan saat buang air kecil yaitu menyiapkan ember air, tissu, membuka pakaian luar dan menggantung di tempat yang disediakan, jongkok di
closet, membersihkan diri, menyiram closet, kegiatan ini dilakukan berulang-
27
ulang, melalui pembiasaan agar dapat dicapai suatu keterampilan yang ingin dicapai. Latihan sangat penting mengajarkan pembelajaran bina diri buang air
kecil untuk anak autis, semua latihan yang diberikan ditunjukkan untuk memberikan pengajaran dalam prasyarat dasar bagi kehidupan anak sehari-hari.
Dalam melaksanakan apapun manusia dituntut oleh suatu cara atau aturan tertentu termasuk dalam hal buang air kecil.
Peneliti memilih metode latihan karena metode ini dilakukan dengan cara mengulang-ulang sampai anak paham dan terbiasa dengan apa yang dipelajarinya
sehingga anak dapat melakukan dengan mandiri. Dengan metode latihan kemampuan anak segera terbentuk karena latihan secara berulang-ulang, anak juga
dapat mempraktekkan kemampuan bina diri buang air kecil secara mandiri karena telah dibiasakan kemudian kemampuan mengingat keterampilan yang dilatihkan
menjadi lebih lama. Berdasarkan kerangka pikir diatas berikut dikemukakan diagram kerangka pikir:
28
Gambar 1.Kerangka Pikir Penggunaan Metode Latihan Drill
E. Hipotesis