Kelainan pada Paru Landasan Teori .1 Paparan

22 berakibat paru menjadi kaku sehingga menimbulkan gangguan pengembangan paru yaitu kelainan paru yang restriktif. Penyakit seperti silicosis, asbestosis, sarcoidesis, tuberculosis, kanker, pneumonia atau kelainan tulang dada juga akan menyebabkan hypoventilasi alveoli karena berkurangnya compliance paru maka akan menambah kekakuan paru dan thoraks sehingga akan membatasi pengembangan paru. Setiap faktor yang menyebabkan pengurangan kemampuan berkembangnya paru akan menyebabkan pengurangan kapasitas vital paru.

2.1.8 Kelainan pada Paru

2.1.8.1 Kelainan Obstruktif Adalah terjadinya penyempitan saluran nafas bagian bawah, dapat bersifat terlokalisir maupun menyeluruh. Tahanan saluran nafas pada fase ekspirasi lebih besar dari fase inspirasi sehingga menyebabkan fase ekspirasi menjadi lebih panjang. Karakteristik spirometernya ditunjukkan dengan adanya penurunan volume ekspirasi detik pertama. Pada gangguan yang berat terjadi penurunan kapasitas vital paru Tabel 2. Tabel 2 Kriteria Penyakit Obstruktif Paru NO FVC FEV1FVC Kesimpulan 1 2 3 4 80 75 60-74 30-59 30 Normal Obstruktif ringan Obstruktif sedang Obstruktif berat 2.1.8.2 Kelainan Restriktif 23 Adalah kelainan pada paru yang bukan disebabkan oleh saluran nafas. Kelainan terjadi pada dinding thoraks, otot pernafasan, saraf otot pernafasan dan sebagainya sehingga yang terganggu bukan aliran udara melainkan kemampuan pengembangan paru. Gangguan restriktif tersebut dapat mempengaruhi kemampuan inspirasi Tabel 3. Tabel 3 Kriteria Penyakit Restriktif Paru NO FEV1FVC FVC Kesimpulan 1 2 3 4 80 80 60-79 30-59 30 Normal Restriktif ringan Restriktif sedang Restriktif berat 2.1.8.3 Mixed Adalah kelainan pada paru karena adanya penyempitan saluran dan adanya penimbunan debu di saluran paru. Merupakan gabungan antara kejadian restriktif dan obstruktif. Adapun kriteria untuk mendiagnosis ganggguan ventilasi paru menurut inter mountain thoracic society adalah 1. Normal : FVC ≥ 80 nilai prediksi dan FEV1 ≥70 nilai prediksi 2. Restriktif : FVC 80 nilai prediksi dan FEV1 ≥70 nilai prediksi 3. Obstruktif : FVC ≥ 80 nilai prediksi dan FEV1 70 nilai prediksi 4. Mixed : FVC 80 nilai prediksi dan FEV1 70 nilai prediksi Dari berbagai klasifikasi, berikut adalah nilai standar kapasitas vital paru berdasarkan umur dan jenis kelamin Tabel 4. 24 Tabel 4 Nilai Standar Kapasitas Vital Paru Umur Laki – laki Perempuan 1 2 3 4 700 600 5 850 800 6 1070 980 7 1300 1150 8 1500 1350 9 1700 1550 10 1950 1740 11 2200 1950 12 2540 2150 13 2900 2350 14 3250 2480 15 3600 2700 16 3900 2700 17 4100 2750 18 4200 2800 19 4300 2800 20 4320 2800 21 4320 2800 22 4300 2800 23 4280 2790 24 4250 2780 25 4220 2770 26 4200 2760 27 4180 2740 28 4150 2720 29 4120 2710 30 4100 2700 31 – 35 3990 2640 36- 40 3800 2520 41 – 45 3600 2390 46 – 50 3410 2250 51 – 55 3240 2160 56 – 60 3100 2060 61 – 65 2970 1960 American Thoracic Society ATS pada 1987 telah menerbitkan nilai standar yang berlaku dan dipakai di daratan Amerika, berikut adalah nilai standar kriteria gangguan kapasitas vital paru Tabel 5 . 25 Tabel 5 Kriteria Gangguan Fungsi Paru menurut ATS KVP Kategori ≥ 80 60 – 79 51 – 59 ≤ 50 Normal Restriksi ringan Restriksi sedang Restriksi berat

2.1.9 Faktor yang Mempengaruhi Volume dan Kapasitas Vital Paru

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Pekerja dan Paparan Debu serta Kondisi Fisik Lingkungan Kerja terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja di PTP Nusantara III (Persero) PKS Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

7 67 168

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

Faktor – faktor yang berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada pekerja di industri percetakan Mega Mall Ciputat tahun 2013

4 23 154

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU DAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BAGIAN PENGAMPLASAN UD. PUTRA KUSUMA JATI DI KELURAHAN JEPON KABUPATEN BLORA

1 35 78

PENGARUH PAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA DI PERUSAHAAN KASUR KAPUK X SUKOHARJO

5 18 73

HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara

0 2 11

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Produksi Kawasan Industri Peleburan Logam Pesarean Tegal.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH PAPARAN DEBU GAMPING TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA GAMPING UD TELAGA AGUNG DESA TAMBAKSARI BLORA.

0 0 2

Pengaruh Paparan Gas SOx Terhadap Kapasitas Vital Paru Pedagang Buku Sriwedari Surakarta.

1 1 6