2.7. Isolasi Minyak Atsiri
Isolasi minyak atsiri dari daun sereh wangi Cymbopogon nardus L. Rendle yang telah dikeringkan 3-4 jam menggunakan metode destilasi uap.
Caranya: sebanyak 100 g daun sereh wangi dimasukkan ke dalam labu alas I, kemudian labu alas II diisi aquades sebanyak 1L, kedua labu alas dirangkai.
Antara labu yang berisi aquades dengan labu yang berisi daun sereh wangi terpisah. Labu yang berisi air dipanaskan, lalu uapnya dialirkan ke labu yang
berisi daun sereh wangi, labu yang berisi daun sereh wangi juga dipanaskan juga. Partikel-partikel minyak pada daun sereh wangi terbawa bersama uap dan
dialirkan kealat pendingin, sehingga uap air yang bercampur minyak akan mengembun dan mencair kembali, selanjutnya dialirkan kealat pemisah yang akan
memisahkan minyak atsiri dari air Santoso, 1992. Kemudian minyak atsiri yang diperoleh ditampung didalam vial yang berwarna gelap, kemudian ditambahkan
natrium sulfat anhidrat secukupnya, dikocok dan dibiarkan selama semalaman. Minyak atsiri dipipet dan disimpan kembali kedalam wadah gelap yang baru.
Gambar alat dapat dilihat pada lampiran 4. Halaman 51
2.8. Identifikasi Minyak Atsiri 2.8.1. Pemeriksaan visual dan organoleptis
Pemeriksaan visual dilakukan dengan mengamati warna minyak atsiri dan Pemeriksaan secara organoleptis dengan memeriksa bau dan rasanya.
2.8.2. Penetapan parameter fisika 2.8.2.1. Penentuan indeks bias
Penentuan indeks bias dilakukan menggunakan alat Refraktometer Abbe.
Universitas Sumatera Utara
Caranya: Alat dihidupkan, prisma atas dan prisma bawah dipisahkan dengan membuka klem dan dibersihkan dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol. Cuplikan minyak diteteskan ke prisma bawah lalu ditutup. Melalui teleskop dapat dilihat adanya bidang terang dan bidang gelap lalu skrup
pemutar prisma diputar sedemikian rupa, sehingga bidang terang dan gelap terbagi atas dua bagian yang sama secara vertikal. Dengan melihat skala dapat
dibaca indeks biasnya. Gambar alat dapat dilihat pada lampiran 4. Halaman 52
2.8.2.2. Penentuan bobot jenis
Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan alat Piknometer. Caranya: piknometer kosong ditimbang dengan seksama, lalu diisi dengan air
suling dan ditimbang. Kemudian piknometer dikosongkan dan dibilas beberapa kali dengan alkohol dan dikeringkan dengan bantuan hair dryer. Piknometer diisi
dengan minyak selanjutnya dilakukan seperti pengerjaan pada air suling. Hasil bobot minyak atsiri diperoleh dengan mengurangkan bobot piknometer yang diisi
minyak atsiri dengan bobot piknometer kosong. Bobot jenis minyak atsiri adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot minyak atsiri dengan bobot air suling
dalam piknometer Ditjen POM, 1995. Gambar alat dapat dilihat pada lampiran 4. Halaman 53
2.9. Formulasi Sediaan Losion
Konsentrasi minyak sereh wangi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 dasar losion; 0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,5; dan 2. Formula yang
digunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
A. Formulasi dasar losion Setil alkohol
0,5 Asam stearat
3 Lanolin
1 Gliserin
2 Metil paraben
0,10 Trietanolamin
0,75 Aquades
ad 100 Cara pembuatan:
Ditimbang semua bahan yang diperlukan, setil alkohol, asam stearat, lanolin dimasukkan kedalam cawan porselen bagian I, dilebur diatas penangas
air hingga suhu 75
o
C, metil paraben dilarutkan kedalam aquades panas, lalu ditambah gliserin, trietanolamin T.E.A bagian II. Kemudian dimasukkan
bagian I kedalam lumpang porselen panas, lalu ditambahkan bagian II, diaduk sampai homogen Balsam, 1972
B. Formulasi losion minyak sereh wangi Tabel 2.1. Komposisi losion minyak sereh wangi
Sediaan Minyak sereh wangi g
Dasar losion g B
C D
E F
G 0,25
0,5 0,75
1 1,5
2 99,75
99,5 99,25
99 98,5
98 Keterangan :
B : losion minyak sereh wangi 0,25 C : losion minyak sereh wangi 0,5
D : losion minyak sereh wangi 0,75
Universitas Sumatera Utara
E : losion minyak sereh wangi 1 F : losion minyak sereh wangi 1,5
G : losion minyak sereh wangi 2 Cara pembuatan : ditimbang minyak sereh wangi sesuai formula, kemudian
ditambahkan dasar losion hingga mencapai 100 g, aduk homogen dan masukkan kedalam wadah yang sesuai.
2.10. Pemeriksaan Sediaan 2.10.1. Penentuan pH sediaan