E : losion minyak sereh wangi 1 F : losion minyak sereh wangi 1,5
G : losion minyak sereh wangi 2 Cara pembuatan : ditimbang minyak sereh wangi sesuai formula, kemudian
ditambahkan dasar losion hingga mencapai 100 g, aduk homogen dan masukkan kedalam wadah yang sesuai.
2.10. Pemeriksaan Sediaan 2.10.1. Penentuan pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Caranya: Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar
standar pH netral pH 7 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan aquades, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat
dengan konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml aquades. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut, dibiarkan alat
menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH sediaan Rawlins, 2003.
2.10.2 Penentuan tipe emulsi
Menggunakan metode zat warna. Sejumlah tertentu sediaan diletakkan di atas objek gelas, ditambahkan 1 tetes metil biru, di aduk dengan batang pengaduk.
Tutup dengan kaca penutup dan di amati dibawah mikroskop. Bila metil biru tesebar merata berarti sediaan tersebut tipe emulsi ma, tetapi bila hanya bintik-
bintik biru berarti sediaan tersebut tipe emulsi am Ditjen POM, 1979.
2.10.3. Penentuan sifat alir sediaan
Sistem yang diuji ditempatkan dalam ruang antara mangkuk dan rotor. Sebuah beban ditempatkan pada penggantungnya dan waktu yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
oleh rotor untuk berputar 100 kali dicatat. Data ini kemudian diubah menjadi rpm rotation per minute = putaran per menit. Beban ditambah dan seluruh prosedur
tersebut diulangi. Dengan cara ini dapat digambarkan suatu rheogram dengan jalan memplot rpm terhadap beban yang ditambahkan Martin, 1993.
2.10.4. Pengamatan stabilitas sediaan
Masing-masing formula dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditutup bagian atasnya dengan plastik. Selanjutnya pengamatan dilakukan pada saat
sediaan selesai dibuat, dan setiap minggu selama 3 bulan dan dilakukan pada temperatur kamar. Bagian yang diamati meliputi pecah atau tidaknya emulsi dan
pemisahan fase, perubahan warna dan perubahan bau dari sediaan.
2.10.5. Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada kaca transparan. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen yang tidak terlihat adanya butir-butir kasar
Ditjen POM, 1979.
2.10.6. Uji iritasi
Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan losion minyak sereh wangi, dengan maksud untuk mengetahui bahwa losion yang dibuat dapat menimbulkan iritasi
pada kulit atau tidak. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang sukarelawan. Kriteria
sukarelawan yaitu : priawanita sehat, usia 20-30 tahun, tidak ada riwayat penyakit alergi, bersedia menjadi sukarelawan. Uji tempel terbuka dilakukan
dengan mengoleskan sediaan yang dibuat sebanyak 0,5 g Tranggono, 2007, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini tiga hari berturut-turut
untuk setiap sediaan losion minyak sereh wangi.
Universitas Sumatera Utara
2.11 Uji Kesukaan Hedonic Test