BAB IV TEMUAN PENELITIAN
IV.1 Gambaran Umum Kota Medan
Kotamadya Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran
rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan
Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka. Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44°
BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara
berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu
domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada
maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21
Kecamatan dan 158 Kelurahan.
Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku atau etnis. Sebelum kedatangan bangsa asing ke wilayah Medan yang merupakan bagian dari
wilayah Sumatera Timur pada saat itu, penduduk Medan masih dihuni oleh suku-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
suku asli, seperti : Melayu, Simalungun, dan Karo. Namun, seiring dengan hadir dan berkembangnya perkebunan tembakau di Sumatera Timur maka demografi
penduduk Medan berubah dengan hadirnya suku-suku pendatang, seperti Jawa, Batak Toba, Cina, dan India. Suku-suku pendatang itu tinggal menetap dan telah
bercampur baur dengan penduduk asli sehingga Kota Medan sampai saat ini dihuni oleh berbagai macam etnis, seperti : Melayu, Simalungun, Batak Toba,
Mandailing, Cina, Angkola, Karo, Tamil, Benggali, Jawa, dan lain sebagai. Suku- suku yang ada di Kota Medan ini hidup secara harmonis dan toleran antara satu
suku dengan yang lain.
IV.2 Sejarah Dinas Pendapatan Kota Medan
Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya
mengelola bidang penerimaanpendapatan daerah. Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota Medan belum begitu banyak, maka dalam
sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan. Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan
penduduk serta Potensi PajakRetribusi Daerah Kota Medan, maka melalui Peraturan Daerah Kota Medan, Sub-Bagian tersebut di atas ditingkatkan menjadi
bagian dengan nama bagian IX yang tugas pokoknya mengelola penerimaan dan pendapatan daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa Seksi Dengan Pola
Pendekatan Secara Sektoral Pungutan Daerah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : KUPD-7, tahun 1978, tentang penyeragaman Struktur Organisasi Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi dan KabupatenKotamadya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun
1978 tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi Mendagri dimaksud. Struktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 satu. Bagian Tata Usaha, dengan 3 tiga Urusan dan 4
empat seksi dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 tiga subseksi.Struktur organisasi terlampir.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib pajakretribusi daerah, Struktur Organisasi Dinas Pendapatan selama ini dibentuk
dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional.
Dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988, tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur PerpajakanRetribusi Daerah
dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 KabupatenKota dan surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
0611861PUOD, tanggal 2 Mei 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 1978 tentang Struktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata
Kerja dinas Pendapatan Kotamadya Daerah TK.II Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam perkembangan selanjutnya dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah KabupatenKota, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
dilingkungan Pemerintah Kota Medan sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tk.Ii Medan Nomor 16 tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 tahun 2002 tentang Susunan
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan
pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. Dinas pendapatan daerah di pimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah, terdiri dari 1 satu. Bagian tata usaha dengan 4 empat sub bagian dan 5 lima Sub Dinas dengan masing-masing 4
empat seksi serta kelompok jabatan fungsional. Adapun yang memimpin Dinas Pendapatan sejak dari Bagian
IXPendapatan sampai dengan saat ini adalah: 1.
Aminuddin Yusuf 2.
Achmad Purba 3.
Drs. Mahluddin Lubis 4.
Drs. H. Bahauddin Nasution 5.
Drs. H. Amansyah Nasution 6.
Drs. H. A. Daim Siregar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Drs. H. Azwar S.Msi
8. Drs. H. Basyrul Kamali, MM
9. Drs. H. Ramli, MM
10. Drs. H. Dzulmi Eldin S.Msi
11. Lahum SH. MM
12. Drs. H. Randiman Tarigan, MAP
13. Drs. H. Syahrul Harahap, MAP
Sesuai dengan pasal 109 dan 110 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota Medan, telah diatur tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan. Dinas adalah Unsur pelaksana pemeritah daerah, yang dopimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam bidang pendapatan Daerah berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
dinas pendapatan mempunyai fungsi: 1.
Perumusan teknis di bidang pendapatan 2.
Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pendapatan
3. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan dan Pelaksanaan
tugas 4.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Melaksanakan tugas-tugas kain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya
IV.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan