dan sering mengalami depresi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft currency
ini pada umumnya berasal dari negara-negara yang sedang berkembang, seperti Rupiah – Indonesia, Peso – Filipina, Bath – Thailand, dan
Rupee – India.
2.3.1 Faktor-faktor yang Menentukan Nilai Tukar
Kurs valuta asing akan ditentukan oleh mekanisme perubahan permintaan demand
dan penawaran supply valas foreign currency. Mekanisme secara langsung sebagai berikut:
1. Penawaran valuta asing ditentukan oleh: a. Ekspor barang dan jasa yang dihasilkan valuta asing
b. Impor modal capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.
2. Permintaan atau demand valas akan ditentukan oleh: a. Impor barang dan jasa yang memerlukan valuta asing
b. Ekspor modal capital export dan transfer valas lainnya dari dalam ke luar negeri.
Sedangkan secara tidak langsung penawaran supply dan permintaan demand
valas akan dipengaruhi oleh tingkat income, peraturan dan kebijakan pemerintah, spekulasi ekspektasi isu rumor, serta beberapa hal berikut ini:
1. Posisi BOP Balance of Payment dan BOT Balance of Trade Balance of Payment
adalah suatu neraca yang terdiri atas keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat
komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BOP ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti
transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antarbank sentral, dan lain-lain. Indikator umum yang sering digunakan adalah neraca berjalan
current account yang terdiri atas BOP, service account, dan uunilateral
account . Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit
atau negatif karena mengeluarkan devisa. Dalam BOP dicatat seluruh transaksi ekspor impor dengan ketentuan bahwa
ekspor barang dicatat sebagai transaksi kredit atau positif, dan impor barang dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.
2. Tingkat inflasi PPP Theory Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs valas ini dapat dijelaskan berdasarkan
teori purchasing power parity atau teori paritas daya beli. Penjelasan teori ini didasarkan pada “the law of one price”, yaitu hukum yang menyatakan bahwa
harga produk yang sama di dua negara yang berbeda akan sama pula bila dinilai dalam mata uang yang sama. Teori ini dikenal sebagai teori purchasing
power parity PPP absolute.
Misalnya, harga 1 kg buah apel – USA pada dua tempat sebagai berikut: Jakarta
Rp8.000 New York
1 Ini berarti bahwa harga 1 kg apel – USA = Rp 8.000 = 1
Dengan demikian, kurs valas Rp berdasarkan paritas daya beli dari masing- masing mata uang adalah sebesar Rp 8.000,-. Namun pada kenyataannya
sering terbukti bahwa forex rate yang diperhitungkan berdasarkan teori PPP
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
absolut tersebut tidak sesuai dengan kurs valas yang ditetapkan pemerintah. Dalam hal demikian, terjadi apa yang dikenal dengan overvavaluation dan
undervaluation seperti yang ditunjukkan oleh grafik di bawah ini.
Kurs Rp Rp 9000
S Rp 8000
Rp 7.000
D 1
2 3
Q
Gambar 2.4 Overvaluation dan Undervaluation
Keterangan: Q = Kuantitas USD
S = supply USD D = demand USD
• Berdasarkan teori PPP absolut kurs valas adalah Rp 8.000,-. • Namun, apabila pemerintah menetapkan atau mempertahankan kurs valas
sebesar Rp 7.000,- maka dikatakan nilai rupiah overvaluation, sedangkan USD undervaluation.
• Sebaliknya, apabila pemerintah menetapkan atau mempertahankan kurs valas sebesar Rp 9.000,- maka dikatakan nilai rupiah undervaluation,
sedangkan USD overvaluation.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penilaian overvaluation ataupun undervaluation
suatu mata uang harus dilihat dari aspek domestic currency Rp maupun foreign currency USD.
3. Tingkat bunga IRP Theory Interest Rate Parity
IRP adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan antara bursa
valas forex market dan pasar uang internasional money market. Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga sekuritas pada international
money market akan cenderung sama dengan forward rate premium atau
discount . Dengan kata lain, berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan
berapa perubahan kurs forward atau forward rate FR dibandingkan dengan spot rate
SR bila terdapat perbedaan tingkat bunga antara home country dan foreign country.
2.3.2 Penyesuaian Kurs