• Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penilaian overvaluation ataupun undervaluation
suatu mata uang harus dilihat dari aspek domestic currency Rp maupun foreign currency USD.
3. Tingkat bunga IRP Theory Interest Rate Parity
IRP adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan antara bursa
valas forex market dan pasar uang internasional money market. Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga sekuritas pada international
money market akan cenderung sama dengan forward rate premium atau
discount . Dengan kata lain, berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan
berapa perubahan kurs forward atau forward rate FR dibandingkan dengan spot rate
SR bila terdapat perbedaan tingkat bunga antara home country dan foreign country.
2.3.2 Penyesuaian Kurs
Perubahan nilai kurs yang terjadi pada prinsipnya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran valuta asing pada suatu
tingkat harga tertentu. Perubahan ini tidak dapat dihindari sehingga dijumpai pihak yang dirugikan dan diuntungkan, untuk itu diperlukan penyesuaian.
System penyesuaian kurs atau disebut juga system penyesuaian internasional, dalam perkembangannya meliputi:
1. Sistem nilai tukar yang diadakan di Bretton Woods, New Hampshire Amerika Serikat pada tahun 1944 dirancang untuk memastikan tujuan-tujuan ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dalam negeri tunduk pada tekanan keuangan global. Beberapa hal yang telah disepakati dalam sistem ini antara lain adalah sebagai berikut:
a. Amerika Serikat AS akan mengaitkan mata uangnya USD dengan sejumlah tertentu emas. Waktu itu ditetapkan sebanyak 35 USD per ounce
emas. b. Negara-negara lain dapat mengaitkan nilai mata uangnya dengan emas
atau mata uang USD. Mata uang negara lain berfluktuasi sebesar 1 terhadap USD.
c. Negara-negara lain dapat menyimpan cadangannya dalam bentuk emas maupun dalam bentuk mata uang USD. Biasanya mereka menyimpan
cadangan mereka dalam bentuk USD dengan pertimbangan bahwa menyimpan dalam bentuk USD mendapat bunga dibandingkan dalam
bentuk emas yang tidak mendapatkan apa-apa. d. Amerika Serikat akan menjual emas dalam jumlah tertentu yang tetap
kepada pemilik uang dollar yang sah. e. Begitu mata uang negara lain ditentukan nilai tukarnya, maka pemerintah
wajib memelihara nilai tukar tersebut sehingga nilainya tetap. Cara yang ditempuh adalah dengan mengadakan intervensi pada pasar valuta asing.
Sebagai contoh apabila nilai tukar mata uangnya jatuh maka pemerintah akan menjual cadangan devisa negara tersebut.
f. Didirikan International Monetary Fund IMF guna membantu bank sentral yang mengalami kesulitan keuangan dengan memberikan pinjaman
sementara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Meskipun mempunyai beberapa kelemahan, sistem ini memberikan stabilitas keuangan yang memadai dan pertumbuhan ekonomi selama periode tertentu.
2. Fixed Exchange Rate System gold standard Suatu negara yang memakai standar emas adalah bilamana nilai mata
uangnya didasarkan pada nilai sejumlah emas tertentu. Standar emas sebenarnya tidak dirancang secara sengaja, standar ini terjadi dengan
sendirinya dalam perekonomian. Emas menjadi standar moneter karena komoditi ini secara umum dapat diterima dan banyak negara menggunakan
sebagai mata uang. Selama semua negara menggunakan standar emas, masyarakat akan dapat melakukan pembayaran kepada orang lain di negara
lain. Standar emas diharapkan dapat memelihara keseimbangan pembayaran
internasional dengan penyesuaian tingkat harga pada suatu negara. Bila suatu negara yang mengalami defisit neraca pembayaran karena impornya
pembelian dari negara lain melebihi nilai ekspornya penjualan ke negara lain.
Sistem nilai tukar standar emas menggolongkan tingkat nilai tukar mata uang sebagai berikut:
a. Kurs mint parity, menunjukkan perbandingan berat emas yang dikandung mata uang-mata uang yang berbeda.
b. Kurs ekspor emas, nilai tukar pada titik ini merupakan kurs tertinggi dalam sistem standar emas yang ditandai adanya aliran emas keluar
dari negara tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Kurs titik impor emas, ditandai adanya aliran emas masuk ke negara tersebut dan merupakan kurs terendah dalam sistem standar emas.
d. Kurs valuta asing yang terjadi, merupakan tingkat nilai tukar yang benar-benar terjadi.
3. FluctuatingFloating Exchange Rate System paper standard Sistem ini disebut juga sebagai sistem kurs mengambang, dan
membiarkan kurs bergerak menurut mekanisme pasar. Bahwa perubahan nilai kurs terjadi disebabkan oleh kekuatan permintaan di satu sisi dan kekuatan
penawaran di sisi lain, berarti semata-mata kurs ditentukan oleh kedua pelaku tersebut.
Perubahan harga barang ekspor dan impor pada pasar perdagangan internasional mengakibatkan perubahan nilai ekspor dan impor yang akan
mempengaruhi harga barang di dalam negeri. Konsekuensi perubahan harga barang ini mengakibatkan terjadinya perubahan nilai kurs secara langsung.
Mekanisme penyesuaian melalui sistem ini merupakan sistem penyesuaian jangka pendek, terjadi apabila permintaan terhadap valuta asing tertentu
meningkat lebih besar daripada penawaran maka nilai kurs akan naik atau sebaliknya.
Pada sistem ini diharapkan bahwa apabila kurs valuta asing terus naik, maka diharapkan impor akan berhenti sendiri, karena dengan naiknya kurs
valuta asing barang-barang impor menjadi mahal sehingga menjadi kurang menarik bagi konsumen atau paling tidak dihindari oleh konsumen karena
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
harganya lebih tinggi. Sistem ini tidak mempunyai alat penghalang seperti emas pada sistem standar emas. Biasanya valuta-valuta ini tidak konvertibel.
Dalam praktek terdapat dua jenis Floating Exchange Rate System, yaitu:
1. Free Floating Exchange Rate System. Dalam sistem nilai tukar dibiarkan bergerak bebas. Pergerakannya
sepenuhnya tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan di pasar. Bank sentrl tidak melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi nilai
tukar mata uangnya. Pada sistem ini, perubahan nilai tukar tidak akan mempengaruhi cadangan devisa negara itu karena begitu ada perubahan
penawaran atau permintaan akan berdampak langsung pada naik-turunnya nilai tukar valuta.
2. Managed Dirty Floating Exchange Rate System Berbeda dengan sistem di atas maka pada sistem ini bank sentral dapat
melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi pergerakan nilai tukar valuta. Bank sentral melakukan intervensi ini biasanya disebabkan karena
pergerakan kurs valuta dipandang tidak menguntungkan bagi perekonomian negara tersebut sehingga perlu dilakukan intervensi untuk
mencegah akibat yang lebih buruk lagi. Pada sistem ini naiki turunnya cadangan devisa ditentukan oleh ada tidaknya intervensi bank sentral ke
pasar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Exchange Control System pengawasan devisa Dalam keadaansituasi tertentu pemerintah merasa perlu untuk
mengadakan peraturan-peraturan yang membatasi kebebasan lalu lintas devisa. Tindakan pemerintah langsung ditujukan kepada tingginya kurs dan
kepada jumlah devisanya. Alasan untuk restriksi atau membatasi di dalam kebebasan lalu lintas devisa adalah:
a. Untuk menghemat pemakaian devisa b. Untuk menjamin pelaksanaan impor barang-barang esensial
c. Untuk mencegah pelarian modal d. Untuk menjamin pelaksanaan debt service pemerintah
e. Untuk stabilisasi kurs f. Untuk memiliki kekuatan dalam perundingan-perundingan
politikekonomi dengan negara lain. g. Untuk dipakai sebagai alat pengaturpengarah kegiatan ekonomi nasional.
2.4 Produk Domestik Regional Bruto PDRB