Persepsi lansia terhadap kualitas hidup dan kesehatan secara umum Domain 1- Fisik

Tabel 15. Distribusi frekuensi dan persentase persepsi kualitas hidup SB Br BBS Ba SBa Pertanyaan n= n= n= n= n= Bagaimana menurut Bapak Ibu kualitas 2 30 59 Hidup Bapak Ibu ? 2,2 32,6 64,1 0 BagaimanakepuasanBapak Ibu 12 32 47 TerhadapkesehatanBapak Ibu? 13,0 34,8 51,1 0

5.2. Pembahasan

5.2.1. Persepsi lansia terhadap kualitas hidup dan kesehatan secara umum

sebanyak 59 responden 64.1 menjawab kualitas hidup mereka di tingkat baik, dan sebanyak 47 responden 51,1 menjawab tingkat kepuasan terhadap kesehatan Bapakibu menjawab baik. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas yang rutin dilakukan oleh lansia di kec. Mardingding diantaranya berladang, berternak, dan mayoritas bekerja sebagai petani. Lansia di kec. Mardingding menganggap dirinya sakit apabila tidak dapat melakukan rutinitasnya. Dapat dibuktikan juga aktifnya lansia di kec. Mardingding pada kegiatan sosial, seperti kegiatan adat istiadat. Hal ini disebabkan oleh tanggapan masyarakat yang masih menghargai dan menghormati pendapat dan keberadaan lansia-lansia di kec. Mardingding sebagai petua orang yang mengerti dengan baik dalam kegiatan adat.

5.2.2. Domain 1- Fisik

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 91 responden di dapat mean sebesar 20,64. Nilai tertinggi didapat dari pertanyaan seberapa baik kemampuan Bapak Ibu dalam bergaul, sebanyak 58 responden 63,0 Universitas Sumatera Utara menjawab baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ismu 2011 yang menemukan bahwa lansia dapat mudah bersosialisasi. Untuk pertanyaan nomor 10, kecukupan tenaga lansia untuk beraktivitas sebanyak 45 responden lansia menjawab dalam porsi sedang. Hal ini sesuai dengan Papalia 2001 yang menyebutkan bahwa perubahan- perubahan fisik yang terjadi pada lansia mengakibatkan dirinya tidak dapat mengerjakan berbagai aktivitas sebaik pada masa muda dulu. Untuk pertanyaan nomor 15 seberapa baik kemampuan lansia dalam bergaul, sebanyak 44.4 menjawab baik. Hal ini bertentangan dengan penelitian Suryani 1999 yang menemukan bahwa kurangnya hubungan sosial antara lanjut usia dengan masyarakat Suhartini, 2004. Untuk pertanyaan nomor 16, seberapa puaskah lansia dengan tidurnya. Sebanyak 36 responden 39,1 menjawab biasa-biasa saja. Menurut Nugroho 2000 pada lansia telah terjadi gangguan pada sistem perkemihan, salah satunya otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat yang menyebabkan lansia harus sering terbangun di malam hari dan mengganggu tidurnya. Untuk pertanyaan nomor 17 seberapa puas lansia dalm beraktivitas, sebanyak 44 responden 47,8 menjawab bisa-biasa saja. Seperti yang dikatakan Kuntjoro 2002 perubahan dalam peran sosial di masyarakat, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti Universitas Sumatera Utara mudah menangis, mengurung diri, dan merengek-rengek bila bertemu dengan orang lain. Untuk pertanyaan nomor 18 seberapa puas lansia dengan kemampuannya bekerja, sebanyak 48 responden menjawab memuaskan. Seperti yang dikatakan Kuntjoro 2002, perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan pada umumnya di awali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan yang umum dari pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status, dan harga diri.

5.2.3. Domain 2- Psikologis