METODE PENELITIAN Perbedaan Academic Self Management Ditinjau dari Dimensi Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Pada Siswa SMA Sutomo I Medan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian komparatif Comparative Research yang bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih varians dalam satu variable Hadi, 2000. III.A. Identifikasi Variabel Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini variabel yang terlibat adalah: 1. Variabel tergantung dependent Variable Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah academic self management 2. Variabel bebas Independent Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dimensi kepribadian ekstrovert dan introvert. III.B. Definisi Operasional Universitas Sumatera Utara Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Academic self management Academic self management adalah sesuatu strategi dalam pendidikan yang digunakan oleh pelajar untuk bisa mengontrol cara belajarnya sehingga dapat mencegah dan menghindari faktor-faktor penghambat dalam belajarnya sendiri. Academic self management ini akan diungkap dengan menggunakan menggunakan alat ukur yang berupa skala psikologis yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari academic self management yang diungkapkan oleh Zimmerman Risemberg dalam Dembo, 2004, yaitu: a. Motivasi Motivasi adalah proses internal yang memberikan perilaku yang berenergi dan terarah. Proses internal meliputi tujuan, keyakinan, persepsi, dan harapan. Keyakinan tentang penyebab keberhasilan dan kegagalan pada tugas-tugas ini mempengaruhi motivasi Anda dan perilaku pada tugas-tugas di masa depan. Beberapa teknik dalam meningkatkan motivasi yaitu penetapan tujuan, berbicara dengan diri sendiri self-talk, membayangkan imbalan atau hukuman untuk keberhasilan atau kegagalan pada tugas akademisnya. b. Metode-Metode Belajar Strategi pembelajaran adalah metode pelajar menggunakan untuk mendapatkan. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat dilakukan dengan membuat catatan kecil ketika guru menjelaskan sehingga ketika ujian dia tidak akan susah untuk menghafal bahan. Menggarisbawahi, meringkas, dan menguraikan adalah contoh strategi pembelajaran. c. Menggunakan Waktu dengan Baik Pelajar dengan kemampuan manajemen waktu yang lebih baik cenderung memiliki rata-rata nilai lebih tinggi dibandingkan dengan pelajar dengan keterampilan manajemen waktu yang tidak baik. Manajemen waktu sangat dibutuhkan karena berdampak dengan management diri pelajar. Jika seorang pelajar mengalami kesulitan bergaul dengan waktu, dia tidak akan mengerti bagian tugas yang harus diutamakan. d. Lingkungan Fisik dan Sosial Pengelolaan diri dari lingkungan sosial berkaitan dengan kemampuan individu untuk menentukan kapan ia harus bekerja sendiri atau dengan orang lain, atau ketika saatnya untuk mencari bantuan dari instruktur, tutor, teman sebaya, atau sumber daya nonsosial seperti buku referensi. Mengetahui bagaimana dan kapan untuk bekerja dengan orang lain merupakan keterampilan penting sering tidak diajarkan di sekolah. e. Performansi Ketika pelajar dapat mengamati pekerjaan dalam kondisi yang berbeda, berarti pelajar memiliki kemampuan untuk mengubah perilakunya dalam belajar. Hal ini sangat baik untuk menyukseskan dalam pendidikan Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam Skala academic self management yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat academic self management yang dilakukan individu dengan makna semakin berkualitas manajemen diri pelajar dalam belajar dan memudahkan pelajar itu memperoleh kesuksesan. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam academic self management yang diberikan, artinya semakin kurang berkualitas manajemen diri pelajar dalam belajar dan menyulitkan pelajar itu memperoleh kesuksesan. 2. Dimensi kepribadian Kepribadian adalah cara seseorang berespon terhadap masalah, bersifat unik, dinamis, yang merupakan hasil interaksi fisikgenetik, lingkungan, emosi, kognitif. Dimensi kepribadian yang dipakai adalah, dimensi kepribadian yang diungkapkan oleh Eysenk, yaitu dimensi kepribadian introversion dan ekstraversion. Dimensi ini akan diungkap dengan menggunakan alat ukur yang berupa skala psikologis yang disusun berdasarkan ciri-ciri dimensi kepribadian introversion dan ekstraversion yang diungkapkan oleh Eysenk. Eysenk mengemukakan karakteristik individu ektrovert ditandai oleh sembilan faktor, yaitu: a. Active Ditandai dengan perilaku yang aktif dalam berbagai aktifitas yang dilakukan b. Sociable Universitas Sumatera Utara Ditandai dengan senang terlibat dengan aktivitas yang melibatkan banyak orang, senang terlibat dengan aktivitas bersama dengan orang lain dibandingkan beraktivitas sendiri, banyak memiliki teman dan suka dengan pesta. c. Sensation-seeking Ditandai dengan tertarik untuk mengikuti hal-hal baru dan spontan, memiliki berbagai hobi dan aktivitas yang variatif dan tertarik pada hal yang sulit diprediski dan suka mengambil resiko d. Lively Hal ini ditandai dengan empati, peka terhadap perasaan yang ditunjukkan orang lain, bersemangat pada setiap aktivitas yang dilakukan, mudah bosan dengan pekerjaan yang monoton, cekatan dan cepat dalam bertindak e. Venturesome Ditandai dengan memiliki jiwa berpetualang, senang mencoba hal yang baru, dan suka menempuh resiko terhadap aktivitas yang dilakukan f. Carefree Ditandai dengan tidak terlaku menghiraukan perkataan atau perbuatan orang lain, menyukai pekerjaan yang tidak menyita waktu dan tenaga, spontan dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tanpa perencanaan, dan mudaj memaafkan kesalahan yang dibuat orang lain g. Dominant Universitas Sumatera Utara Ditandai dengan terlebih dahulu memulai percakapan dengan orang lain, memiliki kuasa dan control terhadap aktifitas orang lain dan suka mempengaruhi dan mempertahankan pendapat h. Surgent Ditandai dengan melihat hal buruk dari sisi positif dan menganggap segala sesuatu yang dihadapi sebagai tantangan dalam hidup i. Assertive Ditandai dengan mampu mengutarakan isi pikiran dan hati, mampu memberikan informasi dengan jelas, dan cepat dalam berbicara. Dimensi kepribadian ekstrovert, pembedaannya akan ditemui pada jenis aitem. Hal tersebut dikarenakan oleh dimensi kepribadian introvert merupakan ujung dari dimensi kepribadian ektrovert dimana adanya sifat yang bertolak belakang antara ektrovert dan introvert. Data mengenai dimensi kepribadian yang dianut oleh subjek ini diperoleh melalui penskalaan subjek yang bertujuan untuk meletakkan subjek dalam suatu penilaian sehingga kedudukan relatif individu menurut dimensi kepribadian yang dianutnya dapat diperoleh, apakah individu termasuk dalam dimensi kepribadian ekstrovert ataupun introvert. III.C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel III.C.1 Populasi Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling Universitas Sumatera Utara sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar SMA Sutomo 1 Medan. III.C.2 Sampel Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka sampel penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel menurut Azwar 2001 adalah sumber utama data penelitian yaitu mereka yang memiliki data mengenai variable yang akan diteliti. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah para pelajar kelas XII Perguruan SMA Sutomo 1 Medan. Alasan diambil pelajar kelas XII adalah karena pada kelas ini banyak tuntutan yang harus dikerjakan pelajar kelas XII, seperti tuntutan untuk lulus UN yang setiap tahunnya nilai kelulusan semakin meningkat, tuntutan masuk keperguruan tinggi yang favorit, tuntutan disekolah untuk memingkatkan performansi yang ada disekolah, tuntutan kegiatan disekolah dan exskul anonimous, 2011. III.C.3 Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel atau sampling menurut Kerlinger dalam Hasan, 2002 merupakan proses pengambilan suatu bagian dari populasi atau semesta. Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk Universitas Sumatera Utara mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-benar mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik simple random sampling, yang dilakukan dengan jalan memberikan kemungkinan yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian Winarsunu, 2009. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara memilih secara acak pelajar SMA Sutomo I Medan yang duduk di kelas XII dengan mendata pelajar tersebut lalu memasukkan keterangan nama,usia dan jenis kelamin. III.C.4 Jumlah Sampel Penelitian Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Namun, sesungguhnya tidak ada angka yang dapat dikatakan dengan pasti. Universitas Sumatera Utara Jumlah pelajar yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Menurut peneliti, jumlah ini cukup untuk melihat perbedaan academic self management ketika di tinjau dari dimensi kepribadian ekstroversion dan introversion. III.D. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala psikologis atau disebut dengan metode skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2001. Menurut Hadi 2000, skala merupakan suatu alat ukur dengan menggunakan daftar pernyataan-pernyataan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Metode skala itu terjadi berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri self-reports. Menurut Hadi 2000, metode self-report berasumsi bahwa : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. 2. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat dan memadai. Pentingnya prosedur Universitas Sumatera Utara adalah baik buruknya penelitian tergantung pada teknik-teknik pengumpulan datanya Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala academic self management dan skala dimensi kepribadian. 1. Skala academic self-management Model skala ini menggunakan skala Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable adalah SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable adalah SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4. Skala ini ini disusun berdasarkan 5 lima elemen academic self- management yang diungkapkan oleh Zimmerman Risemberg dalam Dembo, 2004 yang terdiri dari motivasi, metode belajar, penggunaan waktu, lingkungan fisik dan sosial serta performansi. Berikut dalam Tabel 1 akan dirangkumkan blue print skala academic self- management sebelum di uji coba. Tabel 3.1 Blue Print Skala Academic Self Management Sebelum Diuji coba No Komponen Indikator perilaku Nomor Aitem Favora ble Unfavo urable Universitas Sumatera Utara 1. Motivasi • Memiliki tujuan • Dapat memotivasi diri sendiri • Membayangkan imbalan atau hukuman untuk keberhasilan atau kegagalan akademik 7 7 2. Metode Belajar • Memiliki strategi belajar • Mengetahui metode balajar yang cocok dengan dirinya 7 7 3. Penggunaan Waktu • Tidak membuang waktu dengan hal yang tidak berguna • Mampu mengatur waktu dalam kegiatan akademik 7 7 4. Lingkungan Fisik dan sosial • Dapat mengerti kapan belajar sendiri dan kapan belajar kelompok • Mampu membangun lingkungan fisik dari belajar 7 7 No Komponen Indikator perilaku Nomor Aitem Favora ble Unfavo urable 5. Performansi • Kondisi fisik yang prima tidak cepat lelah. • Mampu mengevaluasi pekerjaan • Mampu melakukan perubahan 7 7 TOTAL 35 35 70 2. Skala dimensi kepribadian ekstrovert dan introvert Model skala ini juga menggunakan skala Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable adalah SS=4, S=3, Universitas Sumatera Utara TS=2, dan STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable adalah SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4. Individu yang memperolah skor tinggi pada aitem favorable diinterpretasikan sebagai individu yang memiliki atribut kepribadian ekstrovert. Sedangkan individu yang memperoleh skor tinggi pada aitem unfavorable diinterpretasiakn sebagai individu yang memiliki atribut kepribadian introvert. Skala kepribadian ini bertujuan untuk pengkatagorisasian sampel penelitian pada ekstrovert dan introvert. Pemisahan katagori ekstrovert dan introvert dilakukan dengan menggunakan batas kisaran skor atau fluktuasi skor mean, yaitu dengan mencari standar eror skala dengan rumus: Keterangan: S e = standar eror S x = standar deviasi R xx` =koefisien reliabilitas Tabel 3.2 Blue Print Skala Ektrovert dan Introvert Sebelum Diuji coba No Faktor Indikator Perilaku Favour able Unfavo urable 1. Active • Melakukan aktivitas dengan aktif 4 4 2. Sociable • Memiliki banyak teman • Suka beraktivitas dengan orang lain • Menyukai pesta • Tidak menyukai pekerjaan yang melibatkan diri sendiri saja 4 4 S e =S x √ 1-R xx’ Universitas Sumatera Utara 3. Sensation- seeking • Memiliki kemauan untuk mencoba hal yang baru • Memiliki hobi yang variatif • Suka pada sesuatu yang aneh dan mengambil resiko 4 4 4. Lively • Empati • Peka dengan perasaan yang ditunjukkan orang lain • Memiliki semangat dalam mengerjakan suatu pekerjaan • Cekatan dan cepat dalam bertindak • Bosan dengan kegiatan yang terus menerus dilakukan 4 4 5. Ventureso me • Memiliki jiwa berpetualangan • Senang dalam mencoba hal yang baru • Tidak segan dalam mengambil resiko 4 4 No Faktor Indikator Perilaku Favour able Unfavo urable 6. Carefree • Tidak terlalu menghiraukan perkataan atau perbuatan orang lain • Menyukai pekerjaan yang tidak menyita waktu dan tenaga • Spontan • Mampu mengambil keputusan dengan cepat • Mudah dalam memaafkan orang lain 4 4 7. Dominant • Dapat memulai percakap terlebih dahulu dengan orang lain • Memiliki kuasa dan kontrol terhadap aktifitas dengan orang lain • Dapat mempengaruhi orang lain • Dapat mempertahankan pendapat 4 4 8. Surgent • Berfikir positif • Melihat hal yang baik dari setiap kejadian yang buruk 4 4 9. Assertive • Mampu mengutarakan isi pikiran 4 4 Universitas Sumatera Utara dan hati • Mampu menyampaikan informasi dengan jelas • Cepat dalam berbicara TOTAL 72 III.E. Uji Validitas dan reliabilitas Alat Ukur Validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menetukan keakuratan dan keobjektifan hasil penelitian yang dilakukan. Suatu alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes ini Azwar, 2001. Peneliti akan melakukan uji coba pada kedua skala terhadap sejumlah responden, dengan tujuan memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hadi 2000 mengemukakan beberapa tujuan dari try out adalah sebagai berikut : a. Menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya b. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan. c. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati dihindari atau hanya menimbullkan jawaban-jawaban dangkal. d. Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian. III.E.1 Uji Validitas Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content validity Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Validitas isi dalam penelitian ini diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional kesesuaian dengan blue print yang telah disusun oleh peneliti dan diperkuat lewat professional judgement dalam hal ini dilakukan oleh Dosen pembimbing Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tujuan adalah pertama, seberapa jauh alat ukur skala dimensi kepribadian ekstrovert- introvert dan skala academic self management dapat mengukur atau mengungkap dengan tepat pada pelajarsiswi SMA Sutomo I Medan. Kedua, seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Setelah kedua skala ini diuji coba pada sejumlah sampel, maka peneliti akan melakukan uji daya beda aitem untuk mendapatkan aitem- aitem yang memenuhi persyaratan. Uji daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dalam menguji daya beda dari aitem-aitem dalam kedua skala, peneliti menggunakan formula koefesien korelasi Pearson Product Moment, karena prosedur pengujian ini menghasilkan koefesien korelasi Universitas Sumatera Utara aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan SPSS versi 16.00 for Windows akan diperoleh item-item yang memenuhi persyaratan. Setiap butir pada skala ini dikorelasikan dengan skor total skala. Prosedur ini menggunakan taraf signifikansi 95 p0.05. aitem yang lulus seleksi adalah aitem yang memiliki nilai validitas yang lebih besar atau sama dengan 0.250 Azwar, 2000. III.E.2 Uji Reabilitas Menurut Azwar 2004 reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Uji reliabilitas dalam skala penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana tes dikenakan sekali saja pada sekelompok subyek, hal ini dilakukan untuk mendapatkan reliabilitas yang baik. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas r xx ` yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki Azwar, 2007. Teknik estimasi Universitas Sumatera Utara reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00 for Windows. III.F. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian Uji coba skala academic self management dan skala kepribadian ekstrovert dan introvert dilakukan pada 100 pelajar kelas XII SMA Sutomo 1 Medan. Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16s.0.

1. Skala Academic Self Management

Hasil uji coba skala academic self management, dimana skala academic self management ini diuji cobakan sebanyak dua kali. Dari 70 aitem yang ada menghasilkan reliabilitas 0.912. sedangkan pada uji coba ke dua, menghasilkan 48 aitem dari 70 aitem yang diujicobakan, memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r xx’ = 0.306 sampai dengan r xx’ = 0,604 N= 48 dan reliabilitas sebesar 0.922. Aitem-aitem yang baik ini kemudian disusun kembali dengan melakukan penomoran ulang untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. Dari 70 aitem yang diuji cobakan, ada 22 aitem yang gugur dan 48 aitem yang lolos. Penomoran kembali ini, dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3.3 Distribusi Aitem-Aitem Skala Academic Self Management Setelah Uji Coba No Komponen Nomor Aitem Jumlah Favorable Unfavourable 1. Motivasi 4, 15, 31, 34 8, 21, 29, 33, 43, 45 10 2. Metode Belajar 1, 6, 13, 17, 2, 11, 28, 32, 37, 14 Universitas Sumatera Utara 24, 27, 42, 47 41 3. Penggunaan Waktu 3, 19, 23, 25, 35 7, 10, 20, 36 9 4. Lingkungan Fisik dan sosial 5, 16, 30 9, 39, 46 6 5. Performansi 14, 18, 26, 38 12, 22, 40, 44, 48 9 TOTAL 48

2. Skala Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Hasil uji coba skala dimensi kepribadian ekstrovert dan introvert, dimana skala dimensi kepribadian ekstrovert dan introvert ini diuji cobakan sebanyak tiga kali. Uji coba pertama dimana aitem sebanyak 72 menghasilkan reliabilitas sebesar 0.895, uji coba yang ke dua menghasilkan reliabilitas 0.912 dan diperolehlah 43 aitem. Uji coba yang terakhir menghasilkan 39 aitem, memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r xx’ = 0.304 sampai dengan r xx’ = 0.612 N= 39 dan reliabilitas sebesar 0.912. Aitem-aitem yang baik ini kemudian disusun kembali dengan melakukan penomoran ulang untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. Dari 72 aitem yang diuji cobakan, ada 33 aitem yang gugur dan 39 aitem yang lolos. Penomoran kembali ini, dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3.4 Distribusi Aitem-Aitem Dimensi Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Setelah Uji Coba No Komponen Nomer Aitem Jumlah Fav Unfav 1. Active 15, 24, 38 13, 33, 39 6 2. Sociable 1, 25 14, 17 4 3. Sensation-seeking 16, 35 4, 37 4 Universitas Sumatera Utara 4. Lively 19, 26 3, 27 4 5. Venturesome 10, 18 2, 34 4 6. Carefree 9, 28 5, 11 4 7. Dominant 20, 29 6, 12 4 8. Surgent 7, 30 23 3 9. Assertive 8, 21, 36 22, 31, 32 6 TOTAL 39 III.G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti akan mempersiapkan beberapa tahapan, agar hasil dari penelitian ini dapat maksimal. Tahap demi tahapan itu antara lain: III.G.1 Tahap persiapan penelitian Agar penelitian tidak memiliki kendala, maka tahap persiapan harus dilakukan dengan matang. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan peneliti, yaitu sebagai berikut: a. Pencarian sumber dan bahan dalam mendukung penelitian Peneliti mengumpulkan teori, bahan dan informasi yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu tentang academic self management dan tentang dimensi kepribadian yang diungkapkan oleh Eyseck. b. Permohonan izin melakukan penelitian dan uji coba alat ukur Sebelum melakukan persiapan dalam hal perizinan peneliti menentukan tempat penelitian dan tempat pengujian alat ukur. Kemudian peneliti meminta surat izin pengambilan data dan uji coba Universitas Sumatera Utara alat ukur kepada pihak Fakultas Psikologi USU. Selanjutnya, peneliti meminta izin kepada pihak sekolah SMA Sutomo II Medan untuk melakukan uji coba alat ukur dan meminta izin kepada pihak sekolah SMA Sutomo I Medan dalam pengambilan data penelitian. Peneliti menghadap kepala sekolah SMA Sutomo II dan SMA Sutomo 1 Medan dengan membawa surat pengantar dari Fakultas Psikologi USU. c. Rancangan alat ukur dan instrumen penelitian Pada tahap ini, peneliti merancang alat ukur penelitian yang akan digunakan dalam uji coba alat ukur. Alat ukur penelitian terdiri dari dua skala yaitu skala academic self management yang terdiri dari 70 aitem dan skala dimensi kepribadian yang diungkapkan oleh Eysenk berjumlah 72 aitem. Skala tersebut di uji cobakan pada 103 pelajar kelas XII di sekolah SMA Sutomo 2 Medan pada tanggal 13 Oktober 2011. Setelah diujicobakan, maka data yang diperoleh selanjutnya diuji validitasnya melalui professional judgement dan reliabilitasnya melalui koefisien alpha cronbach dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Aitem-aitem yang baik kemudian disusun kembali dalam bentuk booklet untuk dijadikan alat ukur yang sebenarnya. d. Uji coba alat ukur Sebelum menjadi alat ukur yang sesungguhnya, skala academic self management dan skala dimensi kepribadian ekstrovert dan introvert diuji cobakan ke sekolah SMA Sutomo 2 Medan pada tanggal 13 Universitas Sumatera Utara Oktober 2011. Skala ini diberikan kepada pelajar-siswi kelas XII, hal ini sesuai dengan karakteristik sampel pemelitian. Peneliti memasuki kelas XII, jumlah kelas yang dimasuki sekitar empat kelas sehingga menghasilkan jumlah sampel uji coba sebanyak 103 orang. Admisnistrasi dilakukan oleh peneliti dibantu dengan rekan sesame fakultas psikologi. e. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji validitas dan reliabilitas dari setiap skala, kemudian diketahui mana aitem yang lulus uji reliabilitas dan yang tidak lulus. Kemudian peneliti mengambil aitem yang lulus tersebut untuk menjadi aitem skala baru yang mengukur academic self management dan dimensi kepribasian ekstrovert dan introvert sebagai data sesungguhnya. III.G.2 Tahap pelaksanaan penelitian Dalam tahap pelaksanaan penelitian, aitem skala yang menjadi aitem sesungguhnya adalah aitem yang telah di uji cobakan sebelumnya. Skala yang sudah diketahui validitas dan reabilitasnya itu, disusun kembali skala yang akan digunakan menjadi skala sesungguhnya dan diberikan kepada sampel yang sesungguhnya pula. Skala yang sesungguhnya terdiri dari 43 aitem academic self management dan 39 aitem skala dimensi kepribadian ektrovert dan introvert. Pengambilan data Universitas Sumatera Utara dilakukan pada pelajar kelas XII pada SMA Sutomo 1 Medan pada tanggal 18 November 2011. Penelitian ini melibatkan 100 subjek penelitian yang di ambil secara acak, dimana setiap kelas berhak mendapatkan kesempatan untuk menjadi subjek penelitian. Dari sepuluh kelas diambil sepuluh subjek agar skala dapat menyebar dengan baik keseluruh pelajar kelas XII SMA Sutomo 1 Medan. Proses ini dilakukan dengan pengadministrasian kepada pelajar-pelajar dengan dibantu rekan sesame fakultas psikologi. III.G.3 Tahap pengolahan data penelitian Hal pertama yang dilakukan adalah mengkatagorisasikan sampel ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kepribadian ekstrovert dan kepribadian introvert. Kemudian melaksanakan pengolahan data. Pengolahan data penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.0. III.H. Metode Analisa Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik. Pertimbangan penggunaan statistik dalam penelitian ini adalah Hadi, 2000: 1. Statistik bekerja dengan angka-angka. 2. Statistik bersifat objektif. 3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Universitas Sumatera Utara Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik dengan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for windows. Metode analisis data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik analisa independent sample t-test dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena hipotesis dalam penelitian ini bersifat komparatif maka menggunakan uji t-test. Sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap hasil penelitian yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. III.G.1 Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian kedua variable terdistribusi secara normal. Uji normalitas diajukan dengan menggunakan uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika harga p.0.05 dalam hadi, 2000. III.G.2 Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dianalisa dengan menggunakan Anova Levene Statistic. Jika nilai berada di atas 0.05 p 0.05 maka populasi dan sampel dalam penelitian ini homogen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN