Nitrit NO Ortofosfat PO

44 pada taraf α 0,05 Lampiran 13. Dari hasil uji lanjut Tukey HSD terlihat bahwa konsentrasi nitrat pada stasiun A dan C menunjukkan perbedaan yang nyata, dengan rata-rata konsentrasi yang semakin rendah ke arah laut. Menurut Mackentum 1969 dalam Alianto 2006 bahwa pertumbuhan optimal fitoplankton memerlukan kandungan nitrat 0,9-3,5 mgl atau 0,7-2,8 mg at NO 3 -Nl. Sehubungan dengan hal tersebut, konsentrasi nitrat yang diperoleh, bila dilihat dari ketersediaannya di perairan mempunyai kisaran yang lebih rendah, kecuali pada stasiun C sebesar 1,07 mgl. Nilai tersebut diperoleh pada saat pengukuran pertama, yaitu pada saat peralihan musim hujan ke musim kemarau, sehingga tingginya konsentrasi nitrat yang diperoleh pada saat pengukuran masih mendapat pengaruh dari musim hujan. Sejalan dengan penelitian Tambaru 2008 di perairan pesisir Maros bahwa konsentrasi unsur hara ketiga jenis N lebih rendah pada musim kemarau jika dibandingkan pada musim hujan. Namun secara umum ketersediaan nitrat selama penelitian lebih rendah dari kebutuhan optimal fitoplankton untuk pertumbuhan, hal ini diduga pada saat pengukuran, konsentrasi nitrat yang terdapat di perairan telah dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk pertumbuhannya. Hal ini serupa dengan pernyataan Goes et al. 2004 bahwa konsentrasi nitrat yang mengalami penurunan sampai sekitar 6 μM atau setara 0,456 mgL menunjukkan telah terjadi penyerapan nitrat dengan cepat oleh fitoplankton.

4.1.3.4. Nitrit NO

2 -N Konsentrasi nitrit yang dijumpai selama penelitian berkisar antara 0,01- 0,05 mgL pada stasiun A, 0,01-0,04 mgL pada stasiun B dan pada stasiun C berkisar 0,01-0,04 mgL Tabel 6. Sebaran vertikal di setiap kedalaman pada stasiun dan substasiun penelitian relatif seragam. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa konsentrasi nitrit tidak adanya perbedaan yang nyata antara stasiun maupun kedalaman pada taraf α 0,05. Konsentrasi nitrit yang diperoleh selama penelitian relatif lebih rendah dibandingkan unsur N lainnya, hal ini disebabkan karena nitrit merupakan bentuk nitrogen yang tidak stabil, sehingga senyawa ini mudah mengalami perubahan menjadi amonia atau nitrat, tergantung kondisi oksigen terlarut di perairan. 45 Menurut Dawes 1981 bahwa nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat nitrifikasi dan antara nitrat dan gas nitrogen denitrifikasi. Proses nitrifikasi berlangsung pada kondisi aerob sedang denitrifikasi berlangsung pada kondisi anaerob.

4.1.3.5. Ortofosfat PO

4 -P Kisaran konsentrasi ortofosfat yang diperoleh selama penelitian pada stasiun A berkisar antara 0,02-0,11 mgL, pada stasiun B berkisar antara 0,06-0,13 mgL dan stasiun C antara 0,09-0,15 mgL Tabel 6. Nilai konsentrasi ortofosfat yang diperoleh selama penelitian hampir sama bila dibandingkan dengan yang diperoleh oleh Pangerang 1994 pada lokasi yang sama yaitu berkisar 0,013- 0,539 mgL. Konsentrasi ortofosfat cenderung memperlihatkan nilai yang semakin rendah ke arah laut mulut teluk, hal ini terlihat dari hasil analisis sidik ragam ANOVA menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf α 0,05 Lampiran 13. Dari hasil uji lanjut Tukey HSD terlihat bahwa konsentrasi ortofosfat pada stasiun A dan B menunjukkan perbedaan yang nyata dengan stasiun C, dengan rata-rata konsentrasi yang semakin rendah ke arah laut.. Berdasarkan Tabel 7 terlihat adanya kecenderungan peningkatan nilai konsentrasi ortofosfat dengan bertambahnya kedalaman. Namun dari hasil analisis ANOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antara stasiun pada taraf α 0,05. Menurut Millero dan Sohn 1992 bahwa pertumbuhan semua jenis fitoplankton tergantung pada konsentrasi ortofosfat, bila konsentrasinya di bawah 0,3 µM atau 0,038 mgl maka perkembangan sel menjadi terhambat. Konsentrasi ortofosfat yang diperoleh selama penelitian masih berada dalam kisaran konsentrasi ortofosfat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal fitoplankton. Konsentrasi ortofosfat yang optimal untuk pertumbuhan fitoplankton berkisar antara 0,27-5,51 mgl atau 0,088-1,79 mg-at PO 4 -Pl Bruno et al. 1979 diacu dalam Widjaja et al. 1994 atau sekitar 0,09-1,80 ppm Mackentum 1969 diacu dalam Tambaru 2000.

4.1.3.6. Silikat SiO