Klorofil-a Hasil 1. Parameter Penunjang

52

4.1.5. Klorofil-a

Sebaran nilai klorofil-a selama penelitian menurut stasiun dan substasiun penelitian maupun kedalaman inkubasi memperlihatkan nilai yang tidak terlalu bervariasi. Nilai klorofil-a pada stasiun A berkisar antara 0,49-1,06 mgm 3 rata- rata dan standar deviasi, 0,73±0,18 mgm 3 , pada stasiun B berkisar antara 0,48- 1,03 mgm 3 0,74±0,2 mgm 3 dan pada stasiun C berkisar 0,08-0,93 mgm 3 0,63±0,25 mgm 3 Gambar 14. Nilai klorofil-a relatif tinggi dijumpai pada stasiun B selama penelitian. Namun berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA, nilai klorofil-a antara stasiun penelitian tidak berbeda nyata pada taraf α = 0.05. Nilai konsentrasi klorofil-a yang diperoleh selama penelitian hampir sama dengan yang diperoleh Alianto 2006 di perairan Teluk Banten yaitu 0,07- 0,30 mgm 3 dan Abida 2008 di perairan pantai Selat Madura yaitu 0,19-0,57 mgm 3 . - 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 A1 A2 B1 B2 C1 C2 Stasiun A Stasiun B Stasiun C K lo ro fi l-a m g C h l-a m 3 Pengamatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3 Pengamatan 4 Gambar 14. Sebaran klorofil-a pada masing-masing stasiun dan substasiun Distribusi vertikal klorofil-a menurut kedalaman inkubasi pada ketiga stasiun penelitian cenderung memperlihatkan pola yang hampir sama Gambar 15. Berdasarkan Gambar 15 memperlihatkan adanya kecenderungan nilai klorofil-a yang lebih tinggi pada kedalaman inkubasi 50 intensitas cahaya bila dibandingkan kedalaman inkubasi lainnya. 53 - 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 A1 A2 B1 B2 C1 C2 Stasiun A Stasiun B Stasiun C K lorofi l-a m g Chl -a m 3 K.100 K.50 K.25 K.1 Gambar 15. Sebaran klorofil-a pada masing-masing stasiun dan substasiun pada setiap kedalaman inkubasi Secara umum pola distribusi klorofil-a selama penelitian sesuai dengan pola distribusi kelimpahan fitoplankton yang diperoleh Gambar 16. Berdasarkan korelasi Pearson diperoleh korelasi positif dengan keeratan yang kuat antara klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton yaitu 0,631 pada taraf kepercayaan 0,05. Hal ini memperlihatkan bahwa penambahan atau penurunan konsentrasi klorofil-a sejalan dengan penambahan atau penurunan kelimpahan fitoplankton. Hal ini sesuai dengan penelitian Tambaru 2008 bahwa distribusi klorofil-a berdasarkan spasial sangat bersesuaian dengan kelimpahan komunitas fitoplankton atau dengan kata lain bahwa penambahan atau penurunan konsentrasi klorofil-a sejalan dengan penambahan atau penurunan kelimpahan komunitas fitoplankton. Pada kondisi pada substasiun C2 Gambar 16 dimana peningkatan nilai kelimpahan fitoplankton tidak diikuti dengan peningkatan nilai klorofil-a. Kondisi ini juga ditemui pada penelitian Tambaru 2008, bahwa pada beberapa stasiun penelitian dijumpai dinamika komunitas fitoplankton yang tidak berangkaian dengan klorofil-a. Kondisi seperti ini dapat terjadi, seperti yang dinyatakan oleh Steel dan Bird 1965 diacu dalam Kirk 1994 bahwa dalam kondisi tertentu komunitas fitoplankton yang dijumpai dalam jumlah jenis yang sedikit, tetapi ukuran biomassa komunitas fitoplankton dalam ukuran yang besar di perairan. 54 0.64 0.68 0.72 0.76 A1 A2 B1 B2 C1 C2 Zona A Zona B Zona C K lo ro fil- a 500 1000 1500 2000 2500 3000 Klorofil-a Kelimpahan K e li m pa h a n P la n kt o n se l l Gambar 16. Hubungan klorofil-a dan kelimpahan plankton pada masing-masing stasiun dan substasiun Berdasarkan nilai konsentrasi klorofil-a yang diperoleh selama penelitian, menunjukkan belum terjadinya pertumbuhan fitoplankton secara optimal. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Goes et al. 2004 bahwa bila konsentrasi klorofil-a melebihi 1 mgm 3 menunjukkan sebagai indikator musim pertumbuhan fitoplankton.

4.1.6. Produktivitas Primer Fitoplankton