5.83 6.11 6.11 Induksi pembungaan secara in vitro pada tanaman anggrek cymbidium varietas lovely angel

Interaksi nitrogen dan fosfor tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah akar per kultur pada Cymbidium varietas Lovely Angel seperti yang telah tercantum pada Tabel 16. Hasil analisis sidik ragam interaksi perlakuan nitrogen dan fosfor tercantum pada Tabel Lampiran 4. Jumlah akar tertinggi dihasilkan oleh kombinasi nitrogen 120 konsentrasi dan fosfor 5 kali konsentrasi N 4 P 2 . Data jumlah akar per kultur tercantum pada Tabel 16, sedangkan data selengkapnya telah disajikan pada Tabel Lampiran 13. Meskipun media N 4 P 2 menghasilkan jumlah akar tertinggi, pertumbuhan akar sangat lambat. Pada 20 MST, jumlah akar pada media perlakuan N 2 P 2 mengalami penurunan karena akar planlet dipotong akibat terkontaminasi cendawan. Tabel 16. Pengaruh Interaksi Nitrogen dan Fosfor terhadap Rata-rata Jumlah AkarKultur pada Cymbidium Varietas Lovely Angel Secara In Vitro di Media Kombinasi Perlakuan Nitrogen dan Fosfor sampai dengan 20 MST Perlakuan Nitrogen dan Fosfor Umur Planlet MST 4 8 12 16 20 N1P1 5.05 5.11 4.17 4.28 5.72 N2P1 4.83 4.94 5.17 5.22 6.00 N3P1 4.72 4.72 4.72 4.72 5.22 N4P1 5.34 5.66 5.72 5.72 6.05 N1P2 5.06 5.11 5.33 5.33 5.11 N2P2 5.22 5.39 5.17 5.17 4.56 N3P2 4.78 4.95 5.17 5.17 5.22 N4P2

5.72 5.83 6.11 6.11

6.50 Uji F tn tn tn tn tn KK 12.18 11.61 11.94 12.25 11.75 Keterangan : Data yang diuji merupakan hasil transformasi dengan rumus 5 . + x N1 : Konsentrasi normal P1 : Konsentrasi normal N2 : 15 konsentrasi P2 : 5x konsentrasi N3 : 110 konsentrasi N4 : 120 konsentrasi Pembentukan Kalus Perlakuan nitrogen dan fosfor tidak menginduksi pembentukan kalus pada planlet Cymbidium varietas Lovely Angel. Tidak terinduksinya kalus merupakan suatu keberhasilan karena kalus tidak diharapkan dalam induksi pembungaan pada tanaman anggrek Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. Chang dan Chang 1998 melaporkan bahwa kalus pada Cymbidium ensifolium dapat diinduksi dalam waktu 12-18 bulan menggunakan media MS setengah konsentrasi dengan penambahan ZPT 2.4-D 10 mgl dan TDZ 0.1 mgl. Pada penelitian Tokuhara and Masahiro 2001 kalus dapat diinduksi dari Phalaenopsis pada media New Dogashima dengan penambahan 0.5 µM NAA, 4.4 µM BAP dan 29.2 mM sukrosa dan pada media yang mengandung 116.9 mM sukrosa dan 200 mll air kelapa. Fase Generatif Fase generatif atau proses pembungaan sangat penting dalam perkembangan tanaman untuk melengkapi fase hidup tanaman dan menghasilkan biji Ziv and Naor, 2006. Menurut Taylor dan Marnie 2007, pembungaan secara in vitro tergantung beberapa faktor, yaitu sifat dan umur eksplan, komposisi dari media ketersediaan nutrisi, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh dan pH serta kondisi lingkungan yang mendukung suhu, penyinaran dan fotoperioditas. Media perlakuan yang berupa kombinasi antara nitrogen dan fosfor belum menginduksi bunga pada anggrek Cymbidium varietas Lovely Angel sampai dengan planlet berumur 20 minggu setelah dikulturkan. Fase pertumbuhan generatif belum terlihat karena pertumbuhan tunas dan daun Cymbidium masih tinggi. Harjadi 1996 melaporkan bahwa apabila proses vegetatif lebih besar dari proses reproduktif maka wujud tanaman sangat kekar vigorous dan pertumbuhan vegetatif sangat tinggi. Induksi pembungaan secara in vitro juga dipengaruhi oleh tingkat dan rasio dari karbohidrat dan mineral. Konsentrasi nitrogen yang tinggi pada media menghambat pembungaan dan mendorong pertumbuhan vegetatif, sehingga konsentrasinya harus diturunkan. Penggunaan media MS dengan konsentrasi setengah atau menurunkan konsentrasi nitrogen meningkatkan pembungaan secara in vitro pada tanaman Bambusa vulgaris, Dendrocalamus giganteus, Dendrocalamus strictus , Cymbidium, Doritis, ginseng, dan tomat Ziv dan Naor, 2006. Sifat dan umur eksplan mempengaruhi pembungaan secara in vitro Taylor dan Marnie, 2007. Planlet Cymbidium varietas Lovely Angel yang digunakan berumur 2 tahun sejak berkecambah dari biji. Diduga planlet Cymbidium varietas Lovely Angel masih juvenil dan belum memasuki fase generatif sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menginduksi pembungaan. Sumber karbohidrat yang diberikan untuk menginduksi pembungaan secara in vitro adalah sukrosa. Jumlah sukrosa yang diberikan pada media pra perlakuan lebih tinggi dibandingkan sukrosa yang diberikan pada media perlakuan. Sukrosa merupakan sumber karbohidrat planlet untuk mendorong pembungaan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sukrosa yang ditambahkan pada media mempengaruhi induksi pembungaan secara in vitro. Rojanawong 2006 melaporkan bahwa pemberian sukrosa 30 gl pada media pra perlakuan menghasilkan bunga secara in vitro yang lebih tinggi daripada pemberian sukrosa 40 gl pada anggrek Phalaenopsis Cygnus ‘Silky Moon’. Franklin, Pius dan Ignacimuthu 2000 melaporkan bahwa frekuensi dan efisiensi pembungaan secara in vitro pada Pisum sativum lebih tinggi dengan penambahan sukrosa sebanyak 30 gl pada media dibandingkan penambahan sukrosa 15 gl dan 50 gl. Planlet Cymbidium varietas Lovely Angel belum berbunga dapat disebabkan karena jumlah sukrosa yang diberikan belum tepat sehingga belum mampu menginduksi bunga. Perlakuan untuk menginduksi pembungaan Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro adalah kombinasi perlakuan beberapa konsentrasi nitrogen dan fosfor. Beberapa perlakuan merupakan kombinasi antara nitrogen dengan konsentrasi rendah dan fosfor dengan konsentrasi tinggi. Kostenyuk 1999 melaporkan bahwa anggrek Cymbidium niveo-marginatum Mak dapat berbunga secara in vitro dalam waktu 90 hari dengan penurunan konsentrasi nitrogen dan peningkatan konsentrasi fosfor dari komposisi media MS. Penurunan nitrogen menjadi 125 konsentrasi dan peningkatan fosfor menjadi 5 kali konsentrasi mampu menginduksi bunga secara in vitro pada Cymbidium niveo-marginatum sampai dengan 97.5 Kostenyuk, 1999. Beberapa peneliti juga telah melaporkan bahwa penurunan konsentrasi nitrogen dapat memaksimalkan pembungaan tanaman secara in vitro, di antaranya pada tanaman buncis atau Pisum sativum Franklin, Pius dan Ignacimuthu, 2000 dan pada Perilla fructescen Zhang, 2007. Konsentrasi NH 4 NO 3 8.25 gml dan 16.5 gml yang digunakan pada media MS dengan penambahan vitamin B 5 dapat menginduksi pembungaan secara in vitro lebih maksimal pada tanaman buncis dibandingkan penggunaan NH 4 NO 3 dengan konsentrasi 33 gml Franklin, et al., 2000. Zhang 2007 melaporkan bahwa penggunaan NH 4 NO 3 8.25 gl pada media MS dapat menginduksi pembungaan tanaman obat famili Lamiaceae Perilla frutescen secara in vitro sampai dengan 86,2 dibandingkan dengan pemberian NH 4 NO 3 sebanyak 33 gl yang hanya mampu menginduksi pembungaan sebanyak 23.6-61.2. Perlakuan nitrogen konsentrasi rendah dan fosfor konsentrasi tinggi belum dapat menginduksi planlet Cymbidium varietas Lovely Angel dalam waktu 20 minggu diduga karena konsentrasi nitrogen dan fosfor yang digunakan belum mampu menekan pertumbuhan vegetatif sehingga planlet masih juvenil dan belum memasuki fase generatif. Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk menginduksi pembungaan dalam penelitian ini adalah Giberelic Acid GA 3 dan Benzylaminopurine BAP. Beberapa peneliti melaporkan bahwa penggunaan GA 3 dan BAP pada media dapat menginduksi pembungaan beberapa spesies tanaman secara in vitro. Pada beberapa spesies, GA 3 menghambat pembungaan secara in vitro tetapi pada spesies lain justru mendorong pembungaan secara in vitro. Chaari-Rkhis et al. 2006 melaporkan bahwa GA 3 memegang peranan penting terhadap pertumbuhan vegetatif dan pembungaan in vitro pada tanaman zaitun. Pemberian konsentrasi GA 3 10 mgl pada media berhasil menginduksi pembungaan tanaman zaitun secara in vitro dengan jumlah lebih tinggi dibandingkan pemberian GA 3 1 mgl dan 2 mgl. Asawaphan 2005 melaporkan bahwa BAP dengan konsentrasi 0.1 µM mampu menginduksi pembungaan kacang tanah secara in vitro. Belum terinduksinya bunga Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro dapat disebabkan karena konsentrasi ZPT yang digunakan kurang tepat atau diperlukan penambahan ZPT lain agar dapat mendorong planlet Cymbidium varietas Lovely Angel untuk memasuki fase generatif. Tiap spesies anggrek memerlukan suhu dan fotoperioditas yang relatif sama untuk menginduksi pembungaan secara in vitro. Cymbidium niveo- marginatum dapat berbunga secara in vitro pada suhu 25 C-26 C dengan pencahayaan 16 jamhari Kostenyuk,1999 dan Dendrobium Chao Praya Smile mampu berbunga secara in vitro pada suhu 23 C-27 C dengan pencahayaan 16 jamhari Hee, Loh and Yeoh, 2007. Alex 2008 melaporkan bahwa suhu 27 C baik untuk pertumbuhan dan pembentukan daun serta pembungaan secara in vitro pada anggrek epifit Psygmorchis pusilla. Suhu yang digunakan untuk menginduksi pembungaan Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro adalah 23 C-27 C dengan pencahayaan 16 jamhari, tetapi belum dapat menginduksi bunga sampai dengan planlet berumur 20 minggu. Hal ini diduga karena suhu dan pencahayaan di ruang kultur tidak stabil akibat listrik sering mati. Listrik yang sering mati menyebabkan suhu dan pencahayaan di ruang kultur sering berubah-ubah yang diduga dapat menghambat induksi pembungaan Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. Pada beberapa perlakuan, penurunan konsentrasi nitrogen juga telah menurunkan konsentrasi kalium dalam media Tabel 1. Diduga penurunan konsentrasi kalium tersebut dapat menghambat pembungaan anggrek Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. Gunawan 1992 melaporkan bahwa kalium diperlukan tanaman dalam proses fotosintesis. Fotosintesis tersebut akan menghasilkan asimilat yang diperlukan untuk menginduksi pembungaan Hew dan Yong 1996. Diduga rendahnya konsentrasi kalium dalam media menyebabkan jumlah asimilat yang dibutuhkan tanaman untuk menginduksi pembungaan berkurang sehingga kurang optimal dalam menginduksi pembungaan tanaman anggrek Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Interaksi nitrogen dan phospor tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun, jumlah tunas dan jumlah akar pada Cymbidium varietas Lovely Angel. Media kombinasi nitrogen 15 konsentrasi dengan phospor 5 kali konsentrasi menghasilkan jumlah tunas tertinggi yaitu 11.5 tunas dan daun tertinggi yaitu 30.11 helai per kultur. Jumlah akar tertinggi dihasilkan dari media dengan penambahan nitrogen 120 konsentrasi dengan phospor 5 kali konsentrasi, yaitu 6.5 akar per kultur, namun pertumbuhan akar sangat lambat. Bunga Cymbidium belum muncul sampai dengan planlet berumur 20 minggu di media perlakuan. Kombinasi perlakuan nitrogen dan phospor pada berbagai konsentrasi belum dapat menginduksi pembungaan Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan penambahan modifikasi media dan modifikasi pengaturan suhu serta pencahayaan untuk menginduksi pembungaan Cymbidium varietas Lovely Angel secara in vitro. DAFTAR PUSTAKA Adams, C. R. and M. P. Early. 2004. Principle of Horticulture Fourth Edition. Elsevier Butterworth-Heinemann. Burlington. 251p. Aktar, S., K. M. Nasiruddin and H. Huq. 2007. In vitro root formation in Dendrobium orchid plantlets with IBA. J Agric Rural Dev 5 12 : 48-51. Alex, S., K. Rajmohan, M. S. G. John and K. B. Soni. 2008. In vitro flowering of orchids: a tool for early testing of novel varieties. Current Biotica 2 : 104- 109. Asawaphan, P., W. Mangkita, Y. Kachonpadungkitti, S. Matsuyama, T. Satake and S. Shijima. 2005. Efficient flower induction from peanut Arachis hypogea L. seedling in vitro. Sabrao J 37 2 :131-140. Bhadra, S. K. and M. M. Hossain. 2003. In vitro germination and micropropagation of Geodorum densiflorum Lam. Schltr., an endangered orchid species. Plant Tissue Cult 13 2 : 165-171. Chaari-Rkhis, A., M. Maalej, S. O. Messaoud and N. Drira. 2006. In vitro vegetative growth and flowering of olive tree in response to GA 3 treatment. African J of Biotech 5 22 : 2097-2302. Chang, C. And W. C. Chang. 1998. Plant regeneration from callus culture of Cymbidium ensifolium var. misericors. Plant Cell Rep 17 : 251-255. Franklin, G, P. K. Pius and S. Ignacimuthu. 2000. Factors affecting in vitro flowering and fruiting of green pea Pisum sativum L.. Eupthyca 115 : 65-73. Guangyuan, W. and X. Zhihong. 1997. In vitro flowering of Dendrobium candidum. Science In China 2 1 : 35-42. Gunawan, L. W. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Pusat Antar Universitas Institut Pertanin Bogor. Bogor. 304 hal. _______________. 1992. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 86 hal. Harjadi, S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 197 hal. Hee, K. H., C. S. Loh and H. H. Yeoh. 2007. Early in vitro flowering and seed production in culture Dendrobium Chao Praya Smile Orchidaceae. Plant Cell Republic 26: 2055-2062. Herlina, D. 1986. Pengaruh Lokasi Tumbuh pada Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Cymbidium ensifolium. Tesis, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 86 hal. Hew, C. S and J. W. H. Yong. 1996. Physiologi of Tropical Orchids in Relation To the Industry. World Scientific Pub Co. Singapore. 331p.586. Kalimuthu, K., R. Senthilkumar and S. Vijayakumar. 2007. In vitro micropropagation of orchid, Oncydium sp. Dancing Dolls. African J of Biotech 6 10 : 1171-1174. Kim, K. W. And S. Kako. 1982. Effect of plant growth regulator on organ formation in the Cymbidium shoot apex culture in vitro. J Japan Soc Hortsci 51 1 : 106-114. Ko ir, P., S. kof and Z. Luthar. 2004. Direct shoot regeneration from nodes of Phalaenopsis orchids. Acta Agriculturae Slovenica 83 2 : 233-242. Kostenyuk, B. J. 1999. Induction of early flowering in Cymbidium niveo- marginatum Mak. Hortsci 19: 1-5. Krapiec, P. V., M. A. Milaneze and M. F. P. S. Machado. 2003. Effects of different combinations of growth regulators for bud inductions from seedlings Cattleya walkeriana Gardner Orchidaceae. Acta Scientiarum: Biological Sciences 25 : 179-182. Lee, Y. and N. Lee. 2003. Plant regeneration from protocorm-derived callus of Cypripedium formosanum. In Vitro Cell Dev Biol 39 : 475-479. Macoboy, S. 1980. What Indoor Plant is That? Lansdowne Press Sidney. Australia. 208p. Nagaraju, V. and S. K. Mani. 2005. Rapid in vitro propagation of orchid Zygopetalum intermedium . J Plant Biochem Biotech 14 : 27-32. Nayak, N. R., S. Patnaik and S. P. Rath. 1996. Direct shoot regeneration from foliar explants of an epiphytic orchid, Acampe praemorsa Roxb. Blatter and McCann. Plant Cell Rep 16 : 583-586 Puspitaningtyas, D. M dan S. Mursidawati. 1999. Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya. Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. 72 hal. Rimando, T. J. 2001. Orchid, p.99-123. In: A. R. Nova Ed. Ornamental Horticulture A Little Giant in The Tropics. SEAMEO SEARCA and UPLB. Filipina. Rojanawong, T. 2006. In vitro flower bud induction of Phalaenopsis Cygnus ‘Silky Moon’ from seed-derived plantlets. Department of Biology, Faculty of Science, Silpakorn University, Nakhon Pathom 73000. Thailand. Scorza, R. 1982. In Vitro Flowering, p.106-127. In: Julies J Ed.. Horticulture Review 4. Avi Pub Comp, Inc. Connecticut. Singh, M., U. Jaiswal and V. S. Jaiswal. 2000. Thidiazuron-induced in vitro flowering in Dendrocalamus strictus. Curr Sci 79 11 : 1529-1530. Sim, G. E., C. S. Loh and C. J. Goh. 2007. High frequency early in vitro flowering of Dendrobium Madame Thong-In Orchidaceae. Plant Cell Rep 2007 26:383–393. Taylor, N. J and Marnie, E. L. 2007. Monosaccharides promote flowering in Kniphofia leucocephala in vitro. Plant Growth Regulator 52:73-79. Tisserat, B. and Paul, D. G. 1988. In vitro flowering in Amaranthus. Hortsci 231 : 210-212. Tokuhara, K. and M. Masahiro. 2001. Induction of embryogenic callus and cell suspension culture from shoot tips excised from flower stalk buds of Phalaenopsis Orchidaceae. In Vitro Cell Dev Biol 37 : 457-461. Wang, G. Y., M. F. Yuan and Y. Hong. 2002. In vitro flower induction in roses. In Vitro Cell Dev Biol Plant 38 : 513-518. Wattimena, G.A., L. W. Gunawan, N. Mattjik, E. Syamsudin, N. M. Armini Wiendi dan A. Ernawati. 1992. Bioteknologi Tanaman. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 309 hal. Zhang, T. 2007. In vitro in Perilla frutescen.In Vitro Cell Dev Biol Plant 43 : 91-94. Ziv, M. and V. Naor. 2006. Flowering of geophytes in vitro. Propagation of ornamental plants 6: 3-16. LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Komposisi Media Murashige-Skoog Stok Bahan Konsentrasi Larutan Stokgl Pemakaian mll media ppm mgl A NH4NO3 82.500 20 1.650.000 B KNO3 95.000 20 1.900.000 C KH2PO4 34.000 5 170.000 H3BO3 1.240 6.200 KI 0.166 0.830 NaMoO4.2H2O 0.050 0.2500 CoCl2.6H2O 0.005 0.025 D CaCl.2H2O 88.000 5 440.000 E MgSO4.7H2O 74.000 5 370.000 MgSO4.4H2O 4.460 22.300 ZnSO4.7H2O 1.720 8.600 CuSO4.5H2O 0.005 0.025 F Na2EDTA.2H2O 3.730 10 37.300 FeSO4.7H2O 2.780 27.800 Myo Myo-Inositol 10.000 10 100.000 Vitamin Thiamin 0.010 10 0.100 Niacin 0.050 0.500 Pyridoxine 0.050 0.500 Glycin 0.200 2.000 Gula 30 Sumber: Gunawan 1988 Tabel Lampiran 2. Analisis Sidik Ragam Hasil Perlakuan Nitrogen N. Phospor P dan Kombinasi Nitrogen dengan Phospor NP terhadap Jumlah Tunas pada Induksi Pembungaan Tanaman Anggrek Cymbidium Varietas Lovely Angel secara In Vitro Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 2 Perlakuan 9 0.69969583 0.07774398 0.64 0.7457 galat 14 1.69730000 0.12123571 Total 23 2.39699583 N 3 0.13697917 0.04565972 0.38 0.7713 P 1 0.18903750 0.18903750 1.56 0.2323 NP 3 0.32924583 0.10974861 0.91 0.4633 UL 2 0.04443333 0.02221667 0.18 0.8345 4 Perlakuan 9 0.89539167 0.09948796 0.97 0.5036 Galat 14 1.43945833 0.10281845 Total 23 2.33485000 N 3 0.11928333 0.03976111 0.39 0.7643 P 1 0.09626667 0.09626667 0.94 0.3497 NP 3 0.57076667 0.19025556 1.85 0.1844 UL 2 0.10907500 0.05453750 0.53 0.5997 6 Perlakuan 9 0.73769583 0.08196620 0.53 0.8306 Galat 14 2.16976667 0.15498333 Total 23 2.90746250 N 3 0.31444583 0.10481528 0.68 0.5808 P 1 0.01983750 0.01983750 0.13 0.7259 NP 3 0.22331250 0.07443750 0.48 0.7012 UL 2 0.18010000 0.09005000 0.58 0.5723 8 Perlakuan 9 1.00669583 0.11185509 0.59 0.7889 Galat 14 2.67650000 0.19117857 Total 23 3.68319583 N 3 0.51284583 0.17094861 0.89 0.4684 P 1 0.01760417 0.01760417 0.09 0.7660 NP 3 0.07801250 0.02600417 0.14 0.9369 UL 2 0.39823333 0.19911667 1.04 0.3787 10 Perlakuan 9 1.37075833 0.15230648 0.53 0.8292 Galat 14 4.01697500 0.28692679 Total 23 5.38773333 N 3 0.81250000 0.27083333 0.94 0.4459 P 1 0.01815000 0.01815000 0.06 0.8051 NP 3 0.08655000 0.02885000 0.10 0.9584 UL 2 0.45355833 0.22677917 0.79 0.4729 Tabel Lampiran 2 Lanjutan... Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 12 Perlakuan 9 2.05181667 0.22797963 0.67 0.7270 Galat 14 4.79736667 0.34266905 Total 23 6.84918333 N 3 1.58231667 0.52743889 1.54 0.2482 P 1 0.05041667 0.05041667 0.15 0.7071 NP 3 0.08045000 0.02681667 0.08 0.9707 UL 2 0.33863333 0.16931667 0.49 0.6204 14 Perlakuan 9 3.04993333 0.33888148 0.73 0.6741 Galat 14 6.46886667 0.46206190 Total 23 9.51880000 N 3 2.23853333 0.74617778 1.61 0.2307 P 1 0.07706667 0.07706667 0.17 0.6892 NP 3 0.08353333 0.02784444 0.06 0.9798 UL 2 0.65080000 0.32540000 0.70 0.5112 16 Perlakuan 9 3.33267083 0.37029676 0.74 0.6664 Galat 14 6.97422500 0.49815893 Total 23 10.30689583 N 3 2.22421250 0.74140417 1.49 0.2607 P 1 0.11343750 0.11343750 0.23 0.6406 NP 3 0.06851250 0.02283750 0.05 0.9864 UL 2 0.92650833 0.46325417 0.93 0.4176 18 Perlakuan 9 4.67395833 0.51932870 0.81 0.6172 Galat 14 8.99989167 0.64284940 Total 23 13.67385000 N 3 3.43498333 1.14499444 1.78 0.1969 P 1 0.05606667 0.05606667 0.09 0.7721 NP 3 0.18793333 0.06264444 0.10 0.9602 UL 2 0.99497500 0.49748750 0.77 0.4800 20 Perlakuan 9 5.93268333 0.65918704 1.02 0.4668 Galat 14 9.00896667 0.64349762 Total 23 14.94165000 N 3 3.59275000 1.19758333 1.86 0.1826 P 1 0.12326667 0.12326667 0.19 0.6683 NP 3 0.46676667 0.15558889 0.24 0.8657 UL 2 1.74990000 0.87495000 1.36 0.2886 Tabel Lampiran 3. Analisis Sidik Ragam Hasil Perlakuan Nitrogen N. Phospor P dan Kombinasi Nitrogen dengan Phospor NP terhadap Jumlah Daunpada Induksi Pembungaan Tanaman Anggrek Cymbidium Varietas Lovely Angel secara In Vitro Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 2 Perlakuan 9 0.57064167 0.06340463 0.70 0.7004 galat 14 1.26889167 0.09063512 Total 23 1.83953333 N 3 0.17990000 0.05996667 0.66 0.5892 P 1 0.15360000 0.15360000 1.69 0.2140 NP 3 0.08883333 0.02961111 0.33 0.8061 UL 2 0.14830833 0.07415417 0.82 0.4613 4 Perlakuan 9 0.73159167 0.08128796 0.46 0.8772 Galat 14 2.46585833 0.17613274 Total 23 3.19745000 N 3 0.26968333 0.08989444 0.51 0.6816 P 1 0.22426667 0.22426667 1.27 0.2781 NP 3 0.08636667 0.02878889 0.16 0.9192 UL 2 0.15127500 0.07563750 0.43 0.6592 6 Perlakuan 9 1.38218333 0.15357593 0.95 0.5153 Galat 14 2.26280000 0.16162857 Total 23 3.64498333 N 3 0.13048333 0.04349444 0.27 0.8466 P 1 0.57041667 0.57041667 3.53 0.0813 NP 3 0.42035000 0.14011667 0.87 0.4813 UL 2 0.26093333 0.13046667 0.81 0.4658 8 Perlakuan 9 1.38015833 0.15335093 0.70 0.7017 Galat 14 3.07677500 0.21976964 Total 23 4.45693333 N 3 0.03550000 0.01183333 0.05 0.9829 P 1 0.35041667 0.35041667 1.59 0.2273 NP 3 0.46448333 0.15482778 0.70 0.5650 UL 2 0.52975833 0.26487917 1.21 0.3289 10 Perlakuan 9 1.24914167 0.13879352 0.52 0.8338 Galat 14 3.70544167 0.26467440 Total 23 4.95458333 N 3 0.08058333 0.02686111 0.10 0.9578 P 1 0.19801667 0.19801667 0.75 0.4016 NP 3 0.18378333 0.06126111 0.23 0.8729 UL 2 0.78675833 0.39337917 1.49 0.2598 Tabel Lampiran 3 Lanjutan... Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 12 Perlakuan 9 1.29825833 0.14425093 0.34 0.9436 Galat 14 5.85859167 0.41847083 Total 23 7.15685000 N 3 0.11775000 0.03925000 0.09 0.9622 P 1 0.29926667 0.29926667 0.72 0.4120 NP 3 0.07116667 0.02372222 0.06 0.9815 UL 2 0.81007500 0.40503750 0.97 0.4039 14 Perlakuan 9 1.72138750 0.19126528 0.41 0.9100 Galat 14 6.55597500 0.46828393 Total 23 8.27736250 N 3 0.06477917 0.02159306 0.05 0.9863 P 1 0.14883750 0.14883750 0.32 0.5818 NP 3 0.07974583 0.02658194 0.06 0.9815 UL 2 1.42802500 0.71401250 1.52 0.2517 16 Perlakuan 9 2.06830833 0.22981204 0.47 0.8737 Galat 14 6.89222500 0.49230179 Total 23 8.96053333 N 3 0.13360000 0.04453333 0.09 0.9641 P 1 0.17681667 0.17681667 0.36 0.5585 NP 3 0.14258333 0.04752778 0.10 0.9607 UL 2 1.61530833 0.80765417 1.64 0.2290 18 Perlakuan 9 3.11191667 0.34576852 0.63 0.7550 Galat 14 7.69206667 0.54943333 Total 23 10.80398333 N 3 0.20188333 0.06729444 0.12 0.9453 P 1 0.22041667 0.22041667 0.40 0.5367 NP 3 0.40388333 0.13462778 0.25 0.8635 UL 2 2.28573333 1.14286667 2.08 0.1618 20 Perlakuan 9 3.27600417 0.36400046 0.64 0.7495 Galat 14 8.00759167 0.57197083 Total 23 11.28359583 N 3 0.17874583 0.05958194 0.10 0.9563 P 1 0.37750417 0.37750417 0.66 0.4302 NP 3 0.39534583 0.13178194 0.23 0.8737 UL 2 2.32440833 1.16220417 2.03 0.1680 Tabel Lampiran 4. Analisis Sidik Ragam Hasil Perlakuan Nitrogen N. Phospor P dan Kombinasi Nitrogen dengan Phospor NP terhadap Jumlah Akar pada Induksi Pembungaan Tanaman Anggrek Cymbidium Varietas Lovely Angel secara In Vitro Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 2 Perlakuan 9 0.18274167 0.02030463 0.28 0.9705 Galat 14 1.02384167 0.07313155 Total 23 1.20658333 N 3 0.04458333 0.01486111 0.20 0.8924 P 1 0.00881667 0.00881667 0.12 0.7336 NP 3 0.00378333 0.00126111 0.02 0.9968 UL 2 0.12555833 0.06277917 0.86 0.4450 4 Perlakuan 9 0.21145833 0.02349537 0.29 0.9677 Galat 14 1.15067500 0.08219107 Total 23 1.36213333 N 3 0.08023333 0.02674444 0.33 0.8070 P 1 0.01306667 0.01306667 0.16 0.6961 NP 3 0.00290000 0.00096667 0.01 0.9982 UL 2 0.11525833 0.05762917 0.70 0.5126 6 Perlakuan 9 0.25278750 0.02808750 0.37 0.9295 Galat 14 1.05387500 0.07527679 Total 23 1.30666250 N 3 0.11027917 0.03675972 0.49 0.6959 P 1 0.01653750 0.01653750 0.22 0.6465 NP 3 0.00324583 0.00108194 0.01 0.9975 UL 2 0.12272500 0.06136250 0.82 0.4625 8 Perlakuan 9 0.26009167 0.02889907 0.38 0.9268 Galat 14 1.06950833 0.07639345 Total 23 1.32960000 N 3 0.11666667 0.03888889 0.51 0.6824 P 1 0.01306667 0.01306667 0.17 0.6855 NP 3 0.00293333 0.00097778 0.01 0.9979 UL 2 0.12742500 0.06371250 0.83 0.4548 10 Perlakuan 9 0.24069583 0.02674398 0.36 0.9378 Galat 14 1.04970000 0.07497857 Total 23 1.29039583 N 3 0.12991250 0.04330417 0.58 0.6392 P 1 0.00920417 0.00920417 0.12 0.7313 NP 3 0.00094583 0.00031528 0.00 0.9996 UL 2 0.10063333 0.05031667 0.67 0.5269 Tabel Lampiran 4 Lanjutan... Minggu ke- MST Sumber db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Value Pr F 12 Perlakuan 9 0.49894167 0.05543796 0.69 0.7074 Galat 14 1.12399167 0.08028512 Total 23 1.62293333 N 3 0.21943333 0.07314444 0.91 0.4607 P 1 0.07481667 0.07481667 0.93 0.3508 NP 3 0.07428333 0.02476111 0.31 0.8189 UL 2 0.13040833 0.06520417 0.81 0.4638 14 Perlakuan 9 0.48264167 0.05362685 0.64 0.7498 Galat 14 1.18054167 0.08432440 Total 23 1.66318333 N 3 0.20728333 0.06909444 0.82 0.5045 P 1 0.06826667 0.06826667 0.81 0.3835 NP 3 0.06403333 0.02134444 0.25 0.8578 UL 2 0.14305833 0.07152917 0.85 0.4490 16 Perlakuan 9 0.48950417 0.05438935 0.64 0.7455 Galat 14 1.18679167 0.08477083 Total 23 1.67629583 N 3 0.20704583 0.06901528 0.81 0.5071 P 1 0.06510417 0.06510417 0.77 0.3956 NP 3 0.06774583 0.02258194 0.27 0.8485 UL 2 0.14960833 0.07480417 0.88 0.4356 18 Perlakuan 9 0.60138750 0.06682083 0.82 0.6114 Galat 14 1.14697500 0.08192679 Total 23 1.74836250 N 3 0.25737917 0.08579306 1.05 0.4024 P 1 0.03450417 0.03450417 0.42 0.5269 NP 3 0.08247917 0.02749306 0.34 0.7999 UL 2 0.22702500 0.11351250 1.39 0.2825 20 Perlakuan 9 0.18274167 0.02030463 0.28 0.9705 Galat 14 1.02384167 0.07313155 Total 23 1.20658333 N 3 0.04458333 0.01486111 0.20 0.8924 P 1 0.00881667 0.00881667 0.12 0.7336 NP 3 0.00378333 0.00126111 0.02 0.9968 UL 2 0.12555833 0.06277917 0.86 0.4450 Tabel Lampiran 5. Pengaruh Nitrogen terhadap Rata-rata Jumlah Tunas Cymbidium Varietas Lovely Angel di Media Perlakuan Nitrogen dan Fosfor sampai dengan 20 MST Perlakuan Nitrogen Umur Planlet pada Minggu ke- MST 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 N1 1x 1.80 2.25 2.36 3.56 4.14 4.50 5.42 6.58 8.17 8.72 N2 15x 1.36 2.11

2.95 4.03 5.25 6.56 7.61 8.20 9.70 10.0 N3