3
II. BAHAN DAN METODE
2.1 Prosedur Penelitian
Kegiatan ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengujian. Tahap persiapan, meliputi fermentasi jagung, analisa proksimat bahan,
membuat formulasi pakan, pembuatan pakan dan pengeringan pakan selama satu hari dan analisa proksimat pakan. Tahap pengujian yaitu menganalisa kecernaan
dan proksimat feses.
2.2 Tahap Persiapan
Jagung difermentasikan menggunakan kapang Trichoderma viride, Phanerochaete chrysosporium
dan bakteri Bacillus megaterium yang telah tersedia di Laboratorium Nutrisi Balai Riset Budidaya Air Tawar BRBAT
Sempur, Bogor. Semua bahan masing-masing perlakuan tersebut dicampurkan dengan kapang dan bakteri tersebut secara merata sebelum difermentasikan.
Metode selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
2.2.1 Uji bahan
Bahan baku jagung yang dibuat pakan uji diberi perlakuan menggunakan bahan kimia dan biologis.
2.2.1.1 Pengolahan secara kimia
Jagung yang telah dibersihkan dan kering ditimbang sebanyak 5 kg. Jagung tersebut dimasukkan ke dalam baskom dan diberi larutan NaOH 3
berdasarkan penelitian sebelumnya hingga jagung tersebut terendam. Perlakuan jagung yang direndam menggunakan NaOH 3 dilakukan selama tiga hari dan
diaduk setiap harinya, setelah itu dicuci bersih hingga pHnya netral atau hingga tidak tercium bau NaOH lagi. Jagung dengan pH yang telah netral dijemur hingga
kering. Tahap selanjutnya jagung digiling hingga berbentuk tepung. Tepung jagung yang telah jadi sebagian dianalisis proksimat untuk mengetahui kadar
nutrien dalam bahan tersebut dan sebagian lagi dibuat pakan sebanyak 300 gram.
4
2.2.1.2 Pengolahan secara biologis 2.2.1.2.2 Fermentasi Jagung dengan Konsorsium Kapang
T. viridae dan Phanerochaete chrysosporium
Jagung yang telah bersih dan kering dilakukan penepungan. Sebanyak 1 kg tepung jagung ditambahkan air 60 atau sekitar 600 ml. Adonan tersebut
dimasukkan ke dalam plastik dan diberi lubang untuk mempercepat proses pengukusan, kemudian bahan tersebut dikukus selama 30 menit. Setelah 30 menit
adonan diangkat dan dibiarkan hingga dingin. Setelah dingin, jagung tersebut dimasukkan ke dalam wadah dan diberi inokulan konsorsium kapang
Trichoderma viridae dan Phanerochaete chrysosporium sebanyak 10
berdasarkan dari penelitian sebelumnya berdasarkan penelitian sebelumnya. Tepung jagung dan kapang yang telah tercampur merata dibungkus dalam plastik
dan diberi lubang untuk mempercepat proses fermentasi. Proses fermentasi menggunakan kapang ini diinkubasi selama 1 minggu. Hasil fermentasi tersebut
dianalisis proksimat dan dibuat pakan sebanyak 300 gram.
2.2.1.2.3 Fermentasi Jagung dengan Bakteri Bacillus megaterium
Sebanyak 1 kg jagung ditambahkan air 60 atau sekitar 600 ml. Adonan tersebut dimasukkan ke dalam plastik yang diberi lubang untuk mempercepat
proses pengukusan, kemudian dikukus selama 30 menit. Setelah 30 menit adonan diangkat dan dibiarkan hingga dingin. Setelah dingin, jagung tersebut dimasukkan
ke dalam wadah plastik dan diberi inokulan Bacillus megaterium sebanyak 15 berdasarkan trial eror. Tepung jagung dan kapang yang telah tercampur merata
ditutup dengan plastik dan diberi lubang untuk mempercepat proses fermentasi. Proses fermentasi menggunakan bakteri ini diinkubasi selama 5 hari. Setiap hari
selama masa fermentasi adonan diaduk hingga merata. Hasil fermentasi tersebut dianalisa proksimat dan dibuat pakan sebanyak 300 gram.
2.3 Pakan Uji
Jagung yang akan dijadikan sebagai pakan uji diberi beberapa perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu fermentasi dengan menggunakan kapang
Trichoderma viridae dan Penerocyte, fermentasi dengan bakteri Bacillus
megaterium serta perendaman jagung dengan NaOH. Jagung yang digunakan
5 penelitian ini berupa jagung ternak dan berupa jagung pipilan yang secara
keseluruhan dibuat tepung. Struktur pipilan dan komposisi kimia jagung dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia jagung berdasarkan bobot kering
Komponen Biji utuh
Endosperma Lembaga
Kulit ari Tip cap
Protein 3,7
8,0 18,4
3,7 9,1
Lemak 1,0
0,8 33,2
1,0 3,8
Serat kasar 86,7
2,7 8,8
86,7 -
Abu 0,8
0,3 10,5
0,8 1,6
Pati 71,3
87,6 8,3
7,3 5,3
Gula 0,34
0,62 10,8
0,34 1,6
Sumber : Inglett 1987 dalam Suarni dan Widowati 2005
Tabel 2. Komposisi pakan acuan dan pakan uji kecernaan
Komposisi pakan jagung
kontrol pakan uji
jagung NaOH Pakan uji jagung
fermentasi kapang pakan uji jagung
fermentasi bakteri Pakan komersil
68 68
68 68
Bahan uji 30
30 30
30 Binder
cmc 1,5
1,5 1,5
1,5 Cr2o3
0,5 0,5
0,5 0,5
Total 100
100 100
100
2.4 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan nila dengan ukuran 17,15±0,03 gram. Ikan ditimbang dan dimasukan ke dalam akuarium
sebanyak 10 ekor per akuarium. Sebelum diberi perlakuan, ikan uji diadaptasikan terhadap wadah pemeliharaan selama 7 hari dan diberi pakan menggunakan pakan
jagung kontrol agar ikan dapat beradaptasi dengan pakan yang akan diberikan. Tahap pemeliharaan ikan yang dilakukan dengan cara pemberian pakan secara at
satiation dua kali sehari yakni pada jam 09.00dan 15.00 WIB. Wadah yang
digunakan adalah akuarium berjumlah 15 buah yang berukuran 60 x 60 x 60 cm. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 25 hari dalam akuarium dengan
menggunakan sistem resirkulasi dan diaerasi selama 24 jam serta menggunakan pemanas air untuk menjaga kestabilan suhu pada kisaran 28-29°C.
2.5 Analisis Kecernaan