4.2. Analisa desain mekanisme dan perancangan mesin
Proses pengupasan biji buah asam terdiri dari tiga tahap mekanisme kerja yaitu: mekanisme penyayatan, mekanisme pengupas dan mekanisme pemisah biji.
Berdasarkan hasil uji dan analisa hitung maka dapat diperoleh data-data yang dapat disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil analisa pengujian dan hitung pada mekanisme pengupas buah asam
Mekanisme Metode analisa
Bagian analisa Hasil
Rata-rata Analisa hitung
Panjang busur 4.3 cm
Penyayatan Analisa hitung
Sudut putar pisau 145
Analisa hitung Asam pada area sayatan
19 gram Pengujian model alat
Daya 146-170 watt
Pengujian model alat Torsi
1.35-1.65 N Pengujianhitung
Kebutuhan gaya sayatan 1-1.10 N
Pengujian model alat Kapasitas sayatan
6 kgjam Pengujian model alat
Efisiensi sayatan 69
Analisa hitung Gaya gesek
0,16 N Analia hitung
Gaya normal 0,23 N
Pengupas Analisa hitung
Panjang kontak silinder 5-6 cm
Analisa hitung Luas bidang kontak
3,2 cm Pengujian model alat
Daya 134-149 watt
Pengujian model alat Torsi
1.17-1.45 Pengujian Hitung
Gaya pengupas 1.8-2.1 N
Pengujian model alat Kapasitas pengupas
4.5 kgjam Pengujian model alat
Efisiensi 65
Pemisah Analisa hitung
Kecepatan translasi biji asam 3.14
gramdetik Biji asam
Analisa hitung Luas daerah alir biji asam
0.19 cm Analisa hitung
Kapasitas 0,17
gramdetik
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa hitung pada parameter-parameter tersebut di atas dapat dijadikan sebagai referensi dalam desain mesin.
4.2.1. Analisa desain mekanisme penyayatan
Analisis gaya penyayatan berdasarkan skema mekanisme penyayatan dari pisau ulir tandem yang dibentangkan pada Gambar 10 menunjukkan jarak pisau
Px dan jarak sayatan arah sejajar poros ulir Py yang dapat dihitung sebagai berikut :
Pisau ulir yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 buah yakni ulir 1 dan ulir 2. Kedua pisau tersebut mempunyai spesifikasi yang sama yakni d : 3,4 cm,
L :1,5 cm dan α : 45
o
. Dengan demikian nilai X, P
x
dan θ dari pisau ulir dengan k : 2 dapat dihitung sebagai berikut :
•
Panjang busur Jarak antar pisau cm
X= 15tan45-2 cm
4,3 2
3,14x3,4 =
•
Jarak antar pisau cm
cm 5,3
2 3,14x3,4
X P
= =
•
Sudut terhadap jarak antar pisau
o 360
x πd
x P
px θ
= o
178 o
360 x
3,14x3,4 5,33
= =
Jumlah titik sayatan J
TP
berdasarkan sudut putar piasau ulir θ yaitu hubungan antara X dan θ tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
θ
x
145 x360
3,14x3,4 2
2x3,14x3,4 15x1
= −
=
•
Kecepatan titik sayatan linier ulir V
BK
Kecepatan linier ulir diperoleh dari :
V
BK
=
penyayatan waktu
penyayatan Kapasitas
=
menit 60
kg 6
atau detik
3600 gram
60 = 0,01 gram detik
•
Kecepatan titik sayat searah poros ulir V
py
Kecepatan titik sayat searah poros ulir diperoleh dari : jika : sudut β = 45
, 45
tan gramdetik
0,01 py
V =
= 0,01 gramdetik Maka kecepatan titik sayatan searah poros sayat yaitu : 0,01 mdetik
•
Sudut yang dibentuk titik sayatan aktual terhadap pisau
1 0,01
0,01 β
tan =
=
1 0,01
0,01 β
cos =
=
•
Kecepatan titik sayatan aktual gramdetik
jika V
BK
: kecepatan linier pisau ulir 0,01mdetik R : Jari-jari ulir 1,5 cm
ω : kecepatan sudut raddetik V
PY
: kecepatan titik sayatan searah poros ulir 0,01 mdetik α : sudut sayat pisau 45
β : sudut yang dibentuk titik-titik sayatan aktual terhadap pisau ulir 45 V
pa
: kecepatan titik-titik sayat aktual 0,01 mdetik
gramdetik 0,01
0,7 0,01
45 cos
0,01 Pa
V =
= =
•
Gaya penyayatan buah asam F
P
Gaya penyayatan ditentukan oleh : 1 jumlah buah asam pada luas sayatan J
B
, 2 jumlah titik sayatan J
TP
, dan 3 gaya puncak sayatan spesifik arah tangensial F
pt
. Bentuk bidang lintasan titik sayatan dari pisau ulir ini adalah jajaran
genjang sehingga luas bidang tersebut dapat dihitung sebagai berikut : L
ltp
= 0,01 x 180 x 36 = 64,8 mm 6,4 cm
J
B
= 0,01 x 180 x 36 x0,3 = 19,4 gram
jika L
ltp
: luas bidang lintasan titik sayatan 6,4 cm C
R
: jarak yang ditempuh oleh satu titik sayatan pada satu ulir ke ulir berikut 36 mm 3,6 cm
t : waktu 180 detik
J
B
: jumlah asam pada luas area sayatan 19 gram K
r
: Kerapatan densitas buah asam 0,3 gram •
Densitas buah asam gramdetik
K
r
= mm
40 x
mm 50
volome kgjam
6
= mm
40 x
mm 50
volome gramdetik
60
=
cm 200
gramdetik 60
= 0,3 gramdetik
•
Gaya yang diperlukan untuk penyayatan buah asam F
P
:
Terdapat sejumlah gaya yang bekerja pada saat penyayatan buah yaitu : gaya gesek pisau dengan buah asam, gaya untuk mendorong buah asam, dan gaya
akibat tahanan penyayatan buah asam itu sendiri. Ketiga gaya tersebut tercakup ke dalam gaya puncak penyayatan spesifik arah tangensial F
pt
saat pengukuran yang besarnya 1 Newton.
F
P
= 0,01 x 180 x 3,6 x 0,3 x 3,4 x 3 x 1 = 1,98 Newton
•
Gaya sesaat yang diperlukan untuk sayatan adalah turunan dari Persamaan:
F
p
= 0,01 x 3,6 x 0,3 x 3,4 x 3 = 1,10 Newton. 1,10 N merupakan hasil analisis hitungan Fpt, ternyata selisihnnya tidak terlalu
beda dengan hasil pengukuran Jika
F
P
: gaya penyayatan buah asam Newton J
TP
: jumlah titik sayatan setiap saat adalah 3 titik sayatan F
pt
: gaya puncak penyayatan spesifik arah tangensial terhadap mata pisau
1,10 Newton •
Kapasitas pisau penyayat
Kapasitas penyayat adalah jumlah polong buah asam yang digunakan pada corong pengumpan dalam waktu tertentu pada setiap perlakuan.
kgjam 6
detik 180
detik 3600
0,3kgx =
=
•
Efisiensi pisau penyayat
Efisiensi penyayat adalah perbandingan antara polong buah asam tidak tersayat terhadap polong buah asam total dikali 100
x100 gram
300 gram
91,97 1
− =
= 69
4.2.2. Analisa desain mekanisme pengupasan