Pengambilan lokasi ini dipilih dengan alasan : Kauman merupakan salah satu sentral produsen, pedagang batik dan merupakan daerah yang sangat dekat
dengan pusat kegiatan perekonomian di Surakarta selain Laweyan, Sondakan, Tegalsari dan Pasar kliwon. Selain itu kampung Kauman memiliki keunikan
tersendiri dibandingkan kampung atau daerah produsen batik lain, keunikan itu antara lain :
1. Kauman merupakan kampung yang mempunyai reputasi historis sebagai pemukiman Islam Santri sejak masa-masa awal kebangkitan
keraton Surakarta, dimana kampung ini dihuni oleh para santri, priyayi, pengusaha dan seniman.
2. Usaha batik yang ada di Kauman merupakan usaha yang diajarkan turun temurun dan dipertahankan.
3. Batik yang diproduksi Kauman merupakan batik yang bercita rasa tinggi dengan motif-motif pakem berasal dari Keraton yang
mempunyai nilai dan makna bagi si pemakai seperti Sidomukti, Sidodrajat, dan lain-lain dan motif-motif kontemporer hasil
modifikasi.
H.3. SUMBER DATA
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan informan selama penelitian
berlangsung. Wawancara atau interview ini secara langsung dari sumbernya yakni informasi dari pengusaha batik di kampung Kauman
Surakarta.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh melalui dokumen baik literature, laporan- laporan, arsip, data dari penelitian terdahulu dan berbagai data yang
berkenaan dengan penelitian ini. Untuk penelitian ini data sekundernya antara lain bersumber dari laporan monografi kelurahan Kauman,
laporan-laporan penelitian terdahulu dan buku tentang Kauman.
H.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sehubungan dengan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data dimanfaatkan maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah :
a. Wawancara secara mendalam Indepth Interview
Teknik wawancara yang dilakukan secara mendalam ini tidak dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal, hal ini dimaksudkan
supaya informasi yang dikumpulkan memiliki kedalaman yang cukup. Kelonggaran yang didapat dengan cara ini akan mampu lebih banyak
mengorek keterangan tentang apa yang dijadikan kajian dalam penelitian ini modal sosial dan keberlangsungan usaha dan tingkat
kejujuran informan.
Wawancara dilakukan dengan pedoman panduan wawancara interview guide yang telah dibuat yang berkaitan dengan apa yang
dijadikan kajian dalam penelitian ini. Wawancara mendalam ini berlangsung secara simultan, yang merupakan proses yang
berkesinambungan atau
bersifat interaktif
dan siklus.
Berkesinambungan maksudnya, peneliti tidak hanya sekali melakukan wawancara tetapi bisa dilakukan lebih dari satu kali guna memperoleh
keabsahan data, selain itu dalam pelaksanaanya peneliti juga bisa mengajukan pertanyaan secara berulang-ulang guna mendapatkan
keterangan yang sejelas-jelasnya. Peneliti untuk memperoleh data sesuai yang diharapkan mendatangi informan ditempat bekerja maupun
dirumah sehingga wawancara dapat dilakukan secara lebih santai.
b. Observasi non partisipasi Observation Non Partisipation